Pengaduan Verifikasi Penyelidikan Tugas dan Wewenang BK Serta Skema Tata-Beracara BK

34 B.2 Skema Tata-Beracara BK DPR Untuk Tata-Beracara BK DPR diatur sepenuhnya dalam peraturan DPR RI No.2 Tahun 2011 mengenai Tata-Beracara Badan Kehormatan DPR. Untuk mengetahui lebih jelas skema tata-beracara BK DPR Berikut penulis tampilkan visualisasi skema tata-beracara BK DPR RI. Gambar 3.1 Visualisasi skema tata-beracara BK DPR Sumber: Buku Panduan Kode Etik Anggota Dewan Tahun 2011 Mekanisme pengaduan dan tata cara pengaduan ke BK diatur dalam Pasal 6 sampai pasal 11 Tata beracara pelaksanaan tugas dan wewenang Badan kehormatan DPR. Penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Pengaduan

Pengaduan kepada BK disampaikan pimpinan DPR, masyarakat danatau pemilih. Dalam hal pengaduan disampaikan oleh pimpinan DPR kepada BK berupa dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota DPR, berasal 35 dari masyarakat, anggota DPR danatau perkembangan yang telah diketahui secara luas dalam masyarakat melalui media. Pengaduan disampaikan kepada sekretariat BK secara tertulis dan dilengkapi identitas yang sah dalam pasal 4 ayat 3 yaitu: a. nama lengkap; b. tempat tanggal lahirumur; c. jenis kelamin; d. pekerjaan; e. kewarganegaraan; dan f. alamat lengkapdomisili.

2. Verifikasi

Sekretariat BK DPR kemudian melakukan verifikasi terhadap unsur administrasi dan materi aduan dengan dibantu tenaga ahli. Sekretariat BK melakukan verifikasi terhadap unsur administratif, sedangkan tenaga ahli melakukan verifikasi terhadap unsur materi pengaduan. Dalam pasal 8 ayat 5 dan 6 Pengaduan telah dinyatakan lengkap secara administratif dan memenuhi ketentuan Tata Tertib, Kode Etik dan Tata Beracara maka, Pengaduan diterima oleh Sekretariat dan kepada Pengadu diberikan surat tanda penerimaan Pengaduan dan selanjutnya diajukan dalam Rapat Badan Kehormatan. Dalam hal Pengaduan belum lengkap, Sekretariat memberitahukan kepada pengadu tentang kekuranglengkapan pengaduan, dan pengadu diminta melengkapi pengaduan dalam waktu paling lambat 14 empat belas hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan kekuranglengkapan pengaduan. Pasal 9 menyatakan, pengaduan dinyatakan gugur apabila teradu meninggal dunia, telah mengundurkan diri dan recall ditarik oleh partai. 36

3. Penyelidikan

Setelah semua pengaduan diverifikasi oleh sekretarian BK dan tenaga ahli BK selanjutnya melakukan penyelidikkan. Dalam hal ini BK memanggil pengadu dan teradu. Penyelidikan dilakukan guna mencari kebenaran dari suatu pengaduan atau kebenaran Alat Bukti yang didapatkan dalam Sidang BK. Namun, yang amat disayangkan dalam hal penyelidikan adalah BK merahasiakan materi pengaduan dan verifikasi pengaduan sampai perkara diputuskan.

4. Rapat BK

Dokumen yang terkait

Praktik pengawasan etika dewan perwakilan rakyat republik Indonesia

0 13 14

Problematika pemberi izin penyidikan oleh mahkamah kehormatan dewan terhadap anggota DPR yang diduga melakukan tindak pidana

10 308 97

Problematika Pemberi Izin Penyidikan Oleh Mahkamah Kehormatan Dewan Terhadap Anggota DPR Yang DiDuga Melakukan Tindak Pidana

0 25 97

Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam Peradilan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Studi Kasus Setya Novanto Ketua DPR RI Periode 2014-2019)

2 12 88

PEMBINGKAIAN BERITA PENGUNGKAPAN MENTERI BUMN DAHLAN ISKAN TENTENG PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA DPR KEPADA BUMN (Studi Analisis Framing Pembingkaian Berita Pengungkapan Menteri BUMN Dahlan Iskan Tentang Pemerasan yang Dilakukan Anggota DPR Kepada

0 0 98

PEMBINGKAIAN BERITA PENGUNGKAPAN MENTERI BUMN DAHLAN ISKAN TENTANG PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA DPR KEPADA BUMN.

0 0 98

PEMBINGKAIAN BERITA PENGUNGKAPAN MENTERI BUMN DAHLAN ISKAN TENTENG PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA DPR KEPADA BUMN (Studi Analisis Framing Pembingkaian Berita Pengungkapan Menteri BUMN Dahlan Iskan Tentang Pemerasan yang Dilakukan Anggota DPR Kepada

0 0 98

Studi kasus Dilema etika doc

0 0 8

MAHKAMAH KEHORMATAN DEWAN DALAM KONTEKS

0 0 10

PEMBINGKAIAN BERITA PENGUNGKAPAN MENTERI BUMN DAHLAN ISKAN TENTENG PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA DPR KEPADA BUMN (Studi Analisis Framing Pembingkaian Berita Pengungkapan Menteri BUMN Dahlan Iskan Tentang Pemerasan yang Dilakukan Anggota DPR Kepada

0 0 17