Metode Deskriptif Metode Regresi Linier Sederhana

18 data penelitian yang bersifat hubungan associative maka dapat dianalisa dengan metode sebagai berikut :

a. Metode Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpresentasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.

b. Metode Regresi Linier Sederhana

Metode regeresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap efektifitas layanan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana : Y = Efektifitas Layanan b = Koefisien arah regresi X = Kompetensi e = Fungsi kendala error terms a = Nilai Intercept Walpole 2001:340 Pada penelitian ini, data yang telah diolah menggunakan model regresi linier sederhana seperti yang tercantum di atas dan kemudian diuji dengan pengujian t menggunakan metode ordinary least square OLS dengan kriteria hipotesis sebagai berikut : 1. H o : b 1 = 0 Artinya : tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap efektifitas layanan karyawan pada PT Panin Bank Tbk Cabang Medan. Y= a + bX + e 19 2. H a : b 1 ≠ 0 Artinya : terdapat pengaruh perubahan variabel bebas terhadap efektifitas layanan karyawan pada PT Panin Bank Tbk Cabang Medan. Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah : a. Jika t hitung t tabel maka terima H o b. Jika t hitung t tabel maka terima H a Apabila keputusan yang diambil adalah terima H o berarti variasi model regresi tersebut tidak dapat menerangkan variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika keputusan yang diambil adalah tolak H o berarti bahwa variasi model regresi tersebut dapat menerangkan variasi variabel terikatnya. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mencari koefisien determinasi R² dari variabel bebas. Koefisien determinasi ini R² berguna untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. c. Koefisien Determinasi R 2 Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, nilai koefisien determinan digunakan untuk mengatur besarnya kontribusi variabel yang diteliti X dan Y sebagai variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi diantara nol dan satu 0R21. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan terbatas, sebaliknya mendekati nol satu model semakin baik sehingga variabel X memiliki kemampuan menerangkan variabel Y. 20 BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Efektifitas Kerja, diantaranya dikemukakan oleh Widiana Kartika 2008 dalam penelitian dengan judul Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Efektifitas Kerja Pegawai pada kantor Bank Indonesia Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 57 orang pegawai yang menjadi responden mengatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia yang meliputi skill, knowledge, dan attitude tersebut berpengaruh terhadap efektifitas kerja para pegawai. Menurut penulis, kompetensi sumber daya manusia yang merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi efektifitas kerja para pegawai. Sedangkan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi efektifitas kerja pegawai seperti motivasi, kompensasi, dan faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian tersebut.

B. Kompetensi 1.

Defenisi Kompetensi Fenomena yang sedang berkembang dewasa ini menunjukkan tingginya tingkat kepedulian masyarakat profesional terhadap pentingnya kompetensi. Kompetensi berkembang dan digunakan diberbagai jenis sektor kehidupan manusia. Akibatnya pemahaman dan aplikasi kompetensipun menjadi berbeda-beda pula disesuaikan pada sektor yang digunakan. Sering terjadi kompetensi dikaitkan dengan kata competence yang berarti kemampuan atau kapabilitas.