Fungsi dan Manfaat Budaya Kerja Terbentuknya Budaya Kerja Pengelolaan Perubahan Budaya Kerja

Fitri Yunita Sari : Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Radio Bonita Jaya Suara Medan 94,7 FM, 2010. waktunya. Menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik serta mampu mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

2. Fungsi dan Manfaat Budaya Kerja

Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku Sumber Daya Manusia yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik : a. Menjamin hasil kerja dengan kualitas yang terbaik. b. Membuka seluruh jaringan komunikasi, keterbukaan, kebersamaan dan kekeluargaan. c. Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan cepat untuk memperbaikinya. d. Cepat menyesuaikan diri dengan dunia luar. e. Mengurangi laporan berupa data dan informasi yang salah. f. Meningkatnya kepuasan di dalam bekerja. g. Membuat pergaulan menjadi lebih akrab. h. Meningkatnya tingkat kedisiplinan di dalam bekerja. i. Mengurangi pengawasan secara fungsional. j. Mengurangi tingkat absensi dan pemborosan. Diperoleh dari : ht t p: ww w. e-dukasi. net m apok m p_files m p_237 Fitri Yunita Sari : Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Radio Bonita Jaya Suara Medan 94,7 FM, 2010.

3. Terbentuknya Budaya Kerja

Menurut Ndraha 2003:76 pembentukan budaya kerja terjadi tatkala anggota organisasi belajar menghadapi masalah, baik masalah yang menyangkut perubahan- perubahn eksternal, maupun masalah internal yang menyangkut persatuan dan keutuhan organisasi. Terbentuknya budaya tidak dalam sekejab, tidak bisa dikarbid. Pembentukan budaya memerlukan waktu bertahun bahkan puluhan dan ratusan tahun. Pembentukan budaya diawali oleh para pendiri founder melalui tahapan demikian: 1. Seseorang mempunyai gagasan untuk mendirikan sebuah organisasi. 2. Ia menggali dan mengerahkan sumber-sumber, baik orang ini yang sepaham dan setujuan dengan dia SDM, biaya teknologi, dan sebagainya. 3. Mereka meletakkan dasar organisasi, berupa susunan organisasi dan tatakerja.

4. Pengelolaan Perubahan Budaya Kerja

Budaya kerja merupakan sikap, perilaku, komunikasi dan kebiasaan yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai budaya yang berkembang dan dikembangkan guna menunjukkan adanya ciri khas yang membedakan anggota suatu organisasi dengan organisasi lainnya dalam melakukan aktivitas organisasinya. Agar perubahan budaya kerja dapat dilakukan dengan baik maka perlu adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang baik terhadap pelaksanaan perubahan budaya kerja harus dilakukan dengan 3 cara, yaitu : 1. Smoothing. Kebanyakan orang yang mengalami perubahan budaya akan berada pada kondisi psikologis yang dinamakan kejutan budaya, yaitu suatu kondisi yang membuat Fitri Yunita Sari : Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Radio Bonita Jaya Suara Medan 94,7 FM, 2010. bingung, cemas, tidak aman yang diciptakan oleh lingkungan baru yang asing. Maka dalam melakukan perubahan budaya sebaiknya dilakukan secara evolusioner, bukan revolusioner yaitu secara berangsur-angsur, bukan secara drastis. 2. Terstruktur. Perubahan budaya harus dilakukan melalui sistem. Tanpa sebuah sistem yang dibangun, maka perubahan tersebut dapat dianggap sebagai teror bagi masyarakatnya. Sebuah sistem harus berada dalam keseimbangan sosial Social Equilibrium. Hal itu dapat dicapai jika kita dapat menciptakan suatu dinamika yang menyeimbangkan semua bagiannya yang saling tergantung. Meskipun terjadi gerakan terus-menerus dalam setiap organisasi, harus tetap terpelihara keseimbangan kerja sistem. Perubahan harus membawa dampak pada individu maupun organisasi. Jika salah satu tidak dapat terpenuhi, maka perubahan budaya tidak dapat berjalan optimal. 3. Berkelanjutan. Budaya merupakan pola kebiasaan berperilaku, bersikap, dan berkomunikasi dengan menggunakan nilai-nilai tertentu yang disepakati secara bersama. Melakukan perubahan budaya berarti melakukan usaha memasukkan nilai-nilai baru dan asing kepada suatu kelompok. Hal tersebut memerlukan proses yang berkelanjutan. Budaya idealnya bersumber dari nilai-nilai yang berkembang dari : a. Internal organisasi : Individu anggota organisasi, organisasi b. Eksternal organisasi : Individu di luar organisasi, organisasi lain. Diperoleh dari: http:www.google.co.idsearch?hl=idsource=hpq=bagaimana+mempertahankan+bu daya+kerjabtnG=Telusuri+dengan+Googlemeta=aq=nulloq= Fitri Yunita Sari : Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Pada PT. Radio Bonita Jaya Suara Medan 94,7 FM, 2010.

5. Budaya Kuat, Tepat dan Adaptif