Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
75
4.4 Daerah Pemesinan Moderat
Harga konstanta R ditentukan oleh kombinasi pahat dan material benda kerja dari table 6.2 Taufik rochim, 1993, maka didapat:
Untuk pasangan pahat dan material, karbida tak berlapis WC + 6 Co, tipe K dengan baja karbon 0,43 ,180 HB, didapat :
R
min
= 15 mmin R
max
= 30 mmin Dari data konstanta di atas, maka batas daerah moderat dapat disusun sebagai
berikut : untuk f = 0,24 mmrev
v
min
= R
min.
. f
–
=15.0,24
-0,77
= 45 mmin v
max
= R
max.
. f
–
=30.0,24
-0,77
= 90 mmin untuk f = 0,17 mmrev
v
min
= R
min.
. f
–
=15.0,17
-0,77
= 58,7 mmin v
max
= R
max.
. f
–
=30.0,17
-0,77
= 117,4 mm Dari perhitungan batas kecepatan moderat di atas, diperoleh grafik pemesinan
moderat sebagaimana tersaji pada gambar 4.1.
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
76
Gambar 4.1. Daerah pemotongan moderat pada pemesinan baja karbon dengan
menggunakan pahat karbida tak berlapis WC + 6 Co, tipe K
Dari gambar 4.1 diketahui bahwa daerah pemesinan moderat baja karbon dengan menggunakan pahat karbida tak berlapis dibatasi oleh kecepatan potong
moderat sebagai berikut : Untuk f = 0,24 mmrev dibatasi oleh v
min
= 45 mmin dan v
max
= 90 mmin Untuk f = 0,17 mmrev dibatasi oleh v
min
= 58,7 mmin dan v
max
= 117,4 mmin Hal ini berarti bahwa diantara batas kedua kecepatan potong moderat di atas,
keausan akan timbul dengan laju pertumbuhan moderat. Pada daerah di bawah daerah pemotongan moderat akan memberikan keadaan dengan laju pertumbuhan
keausan tepi yang relatif besar kemudian mengecil dan selanjutnya terus membesar dengan bertambahnya kecepatan potong, dimana mekanisme abrasi dan
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
77 kerusakan karena BUE menjadi dominan. Sedangkan daerah di bagian atas
daerah pemotongan moderat akan timbul mekanisme difusi yang akan menyebabkan timbulnya keausan kawah dan keausan tepi yang akan terus
membesar dengan laju pertumbuhan yang sangat cepat dengan bertambahnya kecepatan potong. Dari paparan di atas maka dapat diketahui bahwa
1. Untuk f = 0,24 mmrev, yaitu pada kondisi 1.
Semua harga kecepatan potong pemesinan berada di atas kecepatan potong moderat maksimum, yaitu 90 mmin.Hal ini berarti bahwa tidak ada sama
sekali kondisi pemotongan yang moderat dan menyebabkan timbulnya keausan kawah dan tepi dengan laju pertumbuhan yang terus meningkat cepat
dengan bertambahnya kecepatan potong. 2.
Untuk f = 0,17 mmrev, yaitu pada kondisi 2 dan 4 Sebagian besar kecepatan potong pemesinan berada di atas kecepatan
potong moderat maksimum, hanya 5 fase dari 8 fase pemotongan terakhir pada kondisi 4 yang berada pada daerah pemotogan moderat, yaitu 98.4 mmin, 103,3
mmin, 108,2 mmin, 113,1 mmin dan 117,9 mmin. Sedangkan untuk 3 sisa fase awal dan seluruh fase pemotongan pada kondisi 2 berada di atas daerah
pemotogan moderat. Hal ini berarti sebagian besar kondisi pemotongan pada kondisi 2 dan 4
menyebabkan keausan tepi dengan keausan kawah dengan laju pertumbuhan yang terus meningkat drastis dengan bertambahnya kecepatan potong.
Sebagai bahan perbandingan untuk mengetahui efisiensi kesesuaian benda kerja dengan pahat yang digunakan, maka berikut akan diberikan kondisi
pemotongan moderat pada pemesinan baja karbon dengan kondisi pemotongan
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
78 yang sama dengan menggunakan pahat karbida berlapis WC-TiC-TaC-Co, tipe
P. Untuk pasangan pahat karbida berlapis WC-TiC-TaC-Co, tipe P dengan Baja
Karbon . Dari table 6.2 Taufik rachim, didapat R
min
= 12,0 mmin R
max
= 130 mmin Dari data konstanta di atas, maka batas daerah moderat dapat disusun sebagai
berikut : Untuk f = 0,24 mmrev
v
min
= R
min.
. f
–
=12.0,24
-0,77
= 36 mmin v
max
= R
max.
. f
–
=130.0,24
-0,77
= 390,01 mmin Untuk f = 0,17 mmrev
v
min
= R
min.
. f
–
=12.0,17
-0,77
= 46,96 mmin v
max
= R
max.
. f
–
=130.0,17
-0,77
= 508,742 mmin Dari perhitungan di atas, maka diperoleh grafik pemesinan moderat baja
karbon dengan menggunakan pahat karbida berlapis sebagaimana ditunjukkkan pada gambar 4.2.
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
79
Gambar 4.2. Daerah pemotongan moderat pada pemesinan baja karbon dengan
menggunakan pahat karbida berlapis WC-TiC-TaC-Co, tipe P
Dengan membandingkan grafik pemesinan moderat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2, maka dapat diketahui bahwa pemesinan baja karbon dengan
menggunakan pahat karbida tak berlapis WC + 6 Co, tipe K memiliki daerah pemotongan moderat yang lebih sempit dibanding dengan menggunakan pahat
karbida berlapis WC-TiC-TaC-Co, tipe P. Jadi jelas bahwa pemesinan baja karbon lebih sesuai menggunakan karbida berlapis WC-TiC-TaC-Co, tipe P.
Perbandingan antara pahat karbida tak berlapis dengan pahat karbida berlapis sebagaimana ditunjukkan oleh grafik daerah pemotongan moderat pada gambar
4.1 dan 4.2 adalah juga sesuai dengan laporan dari Schintelmeister et.al 1975 bahwa kemampuan pahat karbida berlapis adalah 7-10 kali lebih tinggi dari pahat
karbida tak berlapis.
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
80
BAB V PENEMUAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN GERAM DENGAN GAYA,