Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
16 kondisi pemotongan optimum jika karakteristik pemesinan kering sebagaimana
paparan di atas belum dilaporkan. Dari paparan di atas, maka dirasa perlu untuk mempelajari karakteristik
pemesinan kering baja karbon menggunakan pahat karbida, agar didapat informasi mengenai pemesinan kering secara luas dan informatif sehingga pemesinan kering
dapat dilakukan dan lingkungan dapat diselamatkan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pemesinan baja karbon AISI 1045 yang meliputi hubungan beban geram terhadap gaya, dan daya
pemesinan serta komponennya dan energi pemotongan spesifik pada pemesinan kering orthogonal menggunakan pahat karbida tak berlapis. Selain itu, juga
menyelidiki daerah pemotongan moderat dari kondisi pemesinan di atas bagi mengetahui efisiensi kesesuaian benda kerja dengan jenis pahat yang digunakan.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1.
Untuk Akademis, dapat memberikan informasi mengenai karakteristik pemesinan baja
karbon AISI 1045 pada pemesinan kering orthogonal dengan menggunakan pahat karbida tak berlapis untuk meningkatkan
kemampumesinan bahan baja karbon AISI 1045. 2.
Untuk bidang industri,
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
17 dapat dijadikan pertimbangan untuk merencanakan kondisi pemesinan
yang optimum sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas. 3.
Untuk lingkungan, diharapkan pemesinan kering dapat menjadi solusi pilihan dalam
merencanakan pemesinan optimum tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
1.4 Batasan masalah
1. Bahan benda kerja yang digunakan adalah baja karbon rendah AISI
1045. Dengan kondisi awal tanpa pengerjaan pendahuluan, yaitu bahan yang biasa digunakan dalam industri manufaktur bukan dalam keadaan
ideal. 2.
Pahat yang digunakan adalah pahat karbida tak berlapis WC + 6 Co, Cast iron cutting grade, tipe K.
1.5 Sistematika penulisan
Tugas sarjana ini disajikan dalam beberapa bab dengan tujuan untuk memudahkan pemaparan masalah dan membentuk alur pembahasan analisa yang
mudah dipahami. BAB I merupakan uraian singkat mengenai latar belakang, tujuan,
manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II menjelaskan tinjauan pustaka yang akan memberikan informasi
mengenai lima elemen dasar permesinan, pemotongan orthogonal, sifat dan
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
18 ketermesinan dari bahan logam dan non logam, jenis material pahat, serta
pemesinan kering dan perkembangannya. BAB III menjelaskan pengumpulan data, metodologi penelitian, peralatan
dan bahan yang digunakan, proses pengerjaan yang dilakukan, serta faktor-faktor penting lainnya yang menunjang penelitian ini.
BAB IV menjelaskan analisa data mengenai karakteristik pemesinan material yang meliputi komponen gaya pembentuk geram, daya dan efisiensi
pemotongan, energi pemotongan spesifik, dan kondisi pemesinan moderat. BAB V menampilkan proposal hubungan antara beban geram Chipload
dengan gaya dan daya pemesinan serta energi pemotongan spesifik. Pada bab ini akan ditunjukkan hubungan dari parameter-parameter di atas dalam bentuk grafik
tiga dimensi dengan beban geram sebagai sumbu x dan variable pemesinan lainnya seperti gaya, dan daya pemesinan serta energi pemotongan spesifik
sebagai sumbu y. BAB VI merupakan kesimpulan dan saran dari semua uraian pembahasan
dalam tugas sarjana ini.
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA