Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
35 Jenis karbida lapis ini sedang berkembang dan banyak digunakan dalam
berbagai jenis permesinan, pemakainya sekitar 40 dari seluruh jenis pahat karbida yang digunakan. Material dasarnya adalah karbida tungsten
WC + Co yang dilapis dengan bahan keramik karbida, nitrida dan
oksida yang keras tahan terhadap temperatur tinggi Destefani 2002 .
2.2.3 Pahat Karbida Pada Operasi Pembubutan I. Geometri Pahat
Proses pemesinan menggunakan pahat sebagai perkakas potongnya dan geometri pahat tersebut merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan
keberhasilan suatu proses pemesinan. Geometri pahat harus dipilih dengan benar disesuaikan dengan jenis material benda kerja, material pahat, dan kondisi
pemotongan sehingga salah satu atau beberapa objektif seperti tingginya umur pahat, rendahnya gaya atau daya pemotongan, halusnya permukaan, dan ketelitian
geometri produk dapat tercapai. Untuk itu, disini akan dibahas optimisasi geometri pahat bubut yaitu sudut-sudut pahat ditinjau dalam sistem referensi
orthogonal karena dalam sistem referensi yang lain efeknya akan sama.
1. Sudut Bebas g
fungsinya adalah mengurangi gesekan antara bidang utama A dengan bidang transien dari benda kerja sehingga temperatur tinggi akibat gesekan dapat
dihindari sehingga aus tepi tidak cepat terjadi. Gerak makan f akan menentukan harga sudut bebas, semakin besar gerak
makan maka gaya pemotongan akan semakin besar sehingga untuk memperkuat
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
36 pahat dibutuhkan sudut penampang
o
yang besar yaitu dengan memperkecil sudut bebas bila sudut geram tetap.
Sebagai petunjuk umum dalam pemesinan baja, harga sudut bebas dipilih sesuai dengan gerak makan, yaitu :
f ≤ 0,2 mmrev, maka
o
= 12
o
f 0,2 mmrev, maka
o
= 8
o
2. Sudut Geram
Sudut geram adalah sudut dari bidang geram terhadap bidang normal. Sama seperti sudut bebas, sudut geram juga memiliki harga optimum. Untuk
kecepatan potong tertentu, sudut geram yang besar akan menurunkan rasio pemampatan tebal geram
h
yang mengakibatkan kenaikan sudut geser yang besar akan menurunkan penampang bidang geser A
shi
sehingga gaya potong menurun, tapi sudut geram yang terlalu besar akan menghambat proses
perambatan panas sehingga temperatur naik, hal ini mengakibatkan menurunnya umur pahat T.
3. Sudut Miring
Sudut miring mempengaruhi arah aliran geram, bila berharga nol maka arah aliran geram tegak lurus mata potong. Dengan adanya sudut miring, maka
panjang kontak antara pahat dan benda kerja menjadi lebih diperpanjang. Temperatur bidang kontak akan mencapai harga minimum bila
s
= + 5
o
untuk proses penghalusan finishing dan -5
o
untuk proses pengasaran roughing.
4. Sudut Potong Utama k
r
Sudut potong utama mempunyai peran antara lain : 1.
Menentukan lebar dan tebal geram sebelum terpotong b dan h.
Supriadi : Analisa Gaya, Daya, Dan Energi Pemotongan Spesifik Serta Kondisi Pemotongan Moderat Pada
Pemesinan Kering Baja Karbon Aisi 1045 - Pahat Karbida Tak Berlapis, Wc + 6 Co, Tipe K, 2008. USU Repository © 2009
37 2.
Menentukan panjang mata potong yang aktif atau panjang kontak antara geram dengan bidang pahat, dan
3. Menentukan besarnya gaya radial F
x
Gaya radial akan membesar dengan pengecilan k
r
, hal ini akan menyebabkan lenturan yang besar ataupun getaran sehingga menurunkan
ketelitian geometri produk dan hasil pemotongan terlalu kasar.
5. Sudut Potong Bantu k’