Pengertian Sistem Pembelajaran Metode Pembelajaran

f. Gangguan kejiwaan Ganguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dengan ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja. Persepsi siswa dan guru yang dimaksud oleh penulis dalam skripsi ini adalah proses penerimaan, penyeleksian, pengorganisasian dan penafsiran yang diterima oleh siswa dan guru pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya melalui alat inderanya.

B. Sistem Pembelajaran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia belajar berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui dituruti sedangkan belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. 19 Menurut Oemar Hamalik belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. 20 Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tapi lebih dari itu yakni mengalami hasil belajar bukan penguasaan hasil laithan, melainkan perubahan kelakuan.

1. Pengertian Sistem Pembelajaran

19 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, cet 2. 20 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1995, h. 36. Sistem pembelajaran berasal dari dua kata yaitu sistem dan pembelajaran, sistem dapat diartikan suatu kesatuan bisa berbentuk peristiwa, kejadian, atau benda yang memiliki bagian atau komponen yang saling berkaitan dan berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pembelajaran adalah upaya pembimbingan terhadap siswa agar siswa secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar sebaik-baiknya, sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa yang bersangkutan. 21 Jadi menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran adalah suatu proses pembimbingan terhadap siswa agar secara sadar dan terarah mempunyai keinginan untuk belajar sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya. Suatu peristiwa dapat disebut sistem apabila : 22 a. Dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. b. Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri. c. Seluruh bagian tersebut melakukan fungsi secara bersama. d. Fungsi bersama yang dilakukannya mempunyai suatu tujuan tertentu.

2. Metode Pembelajaran

Untuk mewujudkan instruksional guru harus pandai dalam memilih metode pengajaran atau pembelajaran yang lebih relevan dan efektif. Relevan artinya sesuai dengan bahan pelajaran yang sudah disajikan dan efektif artinya 21 Tim LPMP DKI Jakarta, Media Pembelajaran, Jakarta: Dikdasmen , 2007, h. 8-10. 22 Ibid. h. 11 kena sasaran tujuan yang hendak dicapai. Menurut N. A. Ametembun, metode pembelajaran dapat dibagi dua, yaitu: 23 a. Metode Langsung Direct Method Dalam metode ini guru secara langsung face to face berkomunikasi dengan murid-muridnya ketika sedang menyampaikan bahan pelajaran. Pola komunikasi dalam metode ini terbagi menjadi tiga bagian: 1 One –way yaitu komunikasi berlangsung satu arah dari guru ke murid. Contoh dari metode ini adalah metode ceramah. 2 Two –way atau double – way yaitu metode yang berlangsung timbal balik antara guru kemurid dan murid keguru. Contohnya dalah metode responsi atau metode tanya jawab. 3 Multiple-way yaitu metode yang berlangsung serba arah, antara guru ke murid dan antara murid kemurid. Contohnya adalah metode diskusi. b. Metode tak Langsung Indirect Method Dalam metode ini interaksi guru dan murid media atau alat komunikasi tertentu. Kita dapat membedakan media menjadi tiga sistem, yaitu: 24 1 Audial yaitu metode mengajar dengan cara mempergunakan alat–alat yang behubungan dengan indera pendengaran. Misalnya radio dan tipe recorder 23 N. A. Ametembun, Diskusi Suatu Metode Mengajar Berfikir Reflektif dan Inovatif, Bandung: Suri, 2000, h. 6-7. 24 N. A. Ametembun, Guru Dalam Administrasi Sekolah Pembngunan, FIP-IKIP Bandung, 1973, h. 163 – 164. 2 Visual yaitu metode mengajar dengan mempergunakan alat–alat yang behubungan dengan pendengaran, misalnya mesin proyektor, mesin mengajar. 3 Audio visual yaitu metode mengajar dengan mempergunakan alat–alat yang behubungan dengan pendengaran dan penglihatan, film atau televisi.

3. Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ekonomi syariah di SMPN 2 kota Tasikmalaya

0 3 71

Sistem Informasi Guru dan Siswa SMPN 1 Dayeuhkolot

0 5 1

Pengaruh Motivasi Mengajar Terhadap Persepsi Guru Mengenai Implementasi Muatan Lokal Ekonomi Syariah Di SMPMTs Tasikmalaya

0 10 98

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 3 19

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 1 21

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Dan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Polanharjo

0 1 16

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Dan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Polanharjo

0 1 11

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII DI SMP NEGERI I CEPOGO BOY

0 0 17

PERSEPSI SISWA TENTANG PUSTAKAWAN DI PER

0 0 11

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PERPUSTAKAAN SMPN 1 WATAN SOPPENG

0 1 81