B. Analisis Penelitian
1. Profil Responden
Dalam profil responden ini penulis mencoba membagi kedalam dua tabel, yakni jenis kelamin dan umur responden. Dari data ini akan diperoleh
gambaran tentang responden.
Tabel 4.1 Gambaran mengenai jenis kelamin responden
N = 120
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Laki-laki 48
40.0 40.0
40.0 Perempuan
72 60.0
60.0 100.0
Total 120
100.0 100.0
Sumber:diolah dari data lapangan Tahun 2008
Menurut tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 60 dari responden adalah perempuan dan 40 dari responden adalah laki-laki. Maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar dari responden adalah perempuan. Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka sebagai berikut:
Grafik 4.1
Gambaran mengenai jenis kelamin responden
Perempuan Laki-laki
Tabel 4.2
40
6
N = 120
keterangan
Laki-laki Perempuan
Gambaran mengenai umur responden N = 120
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
11 - 20 112
93.3 93.3
93.3 31 - 40
2 1.7
1.7 95.0
41 - 50 6
5.0 5.0
100.0 Total
120 100.0
100.0 Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.2 menunjukan gambaran tentang umur responden, yaitu 93,3 responden berusia antara 11 sampai 20 Tahun, 5 berusia antara 41 sampai 50
Tahun dan 1,7 berusia antara 31 sampai 40 Tahun. berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden berumur antara 11 sampai
20 Tahun, yaitu umur 13 dan 14 Tahun. Maka jika digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 3.2
Gambaran Usia Responden
41 - 50 31 - 40
11 - 20
2. Analisis Deskriptif Statistik
tahun 5
tahun 1.7
tahun 93.3
N = 120 Keterangan
11-20 Tahun 31-40 Tahun
41-50 tahun
Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa dan guru tentang ekonomi Syariah, maka responden diminta untuk menjawab 25 item pernyataan
yang mencakup aspek pengetahuan, keyakinan sikap dan kecenderungan bertindak. Adapun untuk mengetahui gambaran secara detail dari hasil
kuesioner mengenai persepsi responden terhadap ekonomi syariah maka akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengetahuan Responden Tentang Ekonomi Islam
Pernyataan yang menyangkut tentang pengetahuan ini memuat pada 16 pernyataan yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang telah responden
dapatkan yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pengertian ekonomi Islam
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Kurang Paham 3
2.5 Cukup Paham
4 3.3
Paham 40
33.3 Sangat Paham
73 60.8
Total 120
100.0 4.52
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Dari tabel 4.3 didapat informasi mengenai pengetahuanan responden terhadap pengertian ekonomi Islam, yaitu 60,8 responden menyatakan
sangat paham, sementara 33,3 responden menyatakan paham, 3,3 menyatakan cukup paham sedangkan sisanya yaitu 2,5 dari responden
menyatakan kurang paham. Artinya bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang pengertian ekonomi Islam.
Selanjutnya untuk memperkuat pernyataan diatas, mean atau rataan dari jawaban responden berada pada angka 4,52 yang artinya nilai ini
mendekati angka 5 sangat paham dalam skala likert. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden berada dalam skala sangat
paham, hal ini berarti responden sangat memahami tentang pengertian ekonomi Islam.
Tabel 4. 4 Sistem ekonomi Islam meniru sistem kovensional
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid Netral
34 28.3
Tidak Setuju 55
45.8 Sangat Tidak Setuju
31 25.8
Total 120
100.0 3.98
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Pada tabel 4.4 menunjukan anggapan kebanyakan masyarakat bahwa sistem ekonomi Islam meniru terhadap sistem ekonomi yang sudah ada,
ternyata tidak begitu halnya dengan pandangan para responden, hal ini dibuktikan dengan 45,8 responden menyatakan tidak setuju, 28,3
menyatakan netral dan 25,8 menyatakan sangat tidak setuju
.
Untuk lebih memperkuat pernyataan diatas, mean berada pada angka 3,98 atau mendekati nilai 4 artinya bahwa rata-rata dari responden tidak setuju
dengan pernyataan sistem ekonomi syariah meniru terhadap sistem ekonomi konvensional. Maka dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata
responden memilki pemahaman yang baik tentang ekonomi syariah.
Tabel 4. 5 Sumber utama ekonomi Islam
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Kurang Paham 2
1.7 Cukup Paham
10 8.3
Paham 33
27.5 Sangat Paham
75 62.5
Total 120
100.0 4.51
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Dari tabel 4.5 didapat informasi mengenai pemahaman responden terhadap sumber utama dari ekonomi syariah, yaitu 62,5 responden
menyatakan sangat paham, 27,5 responden menyatakan paham 8,3 responden menyatakan cukup paham dan 1.7 responden menyatakan kurang
paham. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden sudah memahami sumber utama ekonomi Islam.
Berdasarkan pada tabel di atas didapat angka mean 4,51 atau mendekati angka 5, artinya rata-rata dari responden menyatakan sangat paham
bahwa sumber utama ekonomi Islam adalah Al-Qur’an dan sunnah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden memahami terhadap sumber
utama ekonomi Islam.
Tabel 4. 6 Tujuan utama Ekonomi Islam
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Cukup Paham 7
5.8 Paham
34 28.3
4.60
Sangat Paham 79
65.8 Total
120 100.0
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Pernyataan responden terhadap tujuan utama dari ekonomi Islam yaitu tercapainya kebahagiaan di dunia maupun akhirat pada tabel 4.6 menunjukan
65,8 sangat paham, 28,3 paham dan 5,8 cukup paham. Bedasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan sangat paham terhadap tujuan ekonomi Islam tersebut
.
Kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagai tujuan utama ekonomi Islam, berdasarkan pada tabel didapat angka mean 4,60 atau berada pada skala
5 sangat paham dalam skala likert, atau dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata responden mempunyai pemahaman yang tinggi terhadap tujuan
ekonomi Islam.
Tabel 4. 7 Tauhid sebagai prinsip dasar ekonomi Islam
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid Tidak Paham
2 1.7
Cukup Paham 15
12.5 Paham
57 47.5
Sangat Paham 46
38.3 Total
120 100.0
4.21
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Dari tabel frekuensi 4.7 didapat gambaran tentang pemahaman responden mengenai tauhid sebagai prinsipteori dasar dalam ekonomi Islam,
yaitu 47,5 responden menyatakan paham, 38,3 menyatakan sangat paham, 12,5 menyatakan cukup paham dan 1,7 menyatakan sangat kurang paham.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa responden memahami bahwa tauhid sebagai prinsipteori dasar ekonomi syariah.
Hal senada juga ditunjukan tabel statistik, dimana mean berada pada angka 4,21 atau berada pada sekala 4 paham, Artinya rata-rata responden
menyatakan pahamtahu bahwa tauhid sebagai prinsip dasar ekonomi Islam dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden memahami tentang prinsip
dasar ekonomi Islam.
Tabel 4. 8 Harta sebagai titipan yang harus dioptimalkan pemanfaatannya
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Cukup Paham 10
8.3 Paham
39 32.5
Sangat Paham 71
59.2 Total
120 100.0
4.51
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.7 menunjukan pengetahuan responden tentang konsep harta dalam Islam yaitu sebagai titipan Allah yang harus dioptimalkan dalam
pemanfaatannya, 59.2 responden menyatakan sangat paham, 32,5 menyatakan paham dan 8,3 rasponden menyatakan cukup paham. Menurut
tabel frekuensi di atas dapat disimpukan bahwa lebih dari setengah responden menyatakan sangat paham terhadap konsep harta tersebut.
Tabel di atas menunjukan mean pada angka 4,51 mendekati skala 5 sangat paham yang artinya responden sangat memahami bahwa harta dalam
Islam sebagai titipan Allah yang harus dioptimalkan dalam pemanfaatannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang konsep harta dalam Islam.
Tabel 4.9 Para tokoh pemikir ekonomi Islam fase awal
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Tidak Paham 10
8.3 Kurang Paham
22 18.3
Cukup Paham 39
32.5 Paham
36 30.0
Sangat Paham 13
10.8 Total
120 100.0
3.17
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Dari tabel frekuensi 4.9 didapat gambaran tentang pengetahuan responden mengenai tokoh-tokohulama pemikir ekonomi Islam fase
awalpertama, yaitu 32,5 responden menyatakan cukup paham, 30 menyatakan paham, 18,3 menyatakan kurang paham, 10,8 sangat paham
dan 8,3 menyatakan tidak paham. Dari data di atas secara garis besar dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan cukup memahami,
artinya responden cukup mengetahui tentang tokoh-tokoh pemikir ekonomi Islam ini.
Tabel di atas menunjukan mean pada angka 3,17 atau berada pada skala 3 cukup paham yang artinya rata-rata responden menyatakan cukup
paham terhadap pernyataan bahwa Abu Yusuf, Abu Ubaid dan Al-Ghazali adalah para ulamatokoh pemikir ekonomi Islam fase awalpertama.
56
Dengan
56
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam: dari Masa Klasik Hingga Kontemporer, Jakarta: Pustaka Asatruss, 2005, h. 69.
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden cukup mengetahui terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 4. 10 Uang dalam pandangan Al-Ghazali
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Tidak Paham 1
.8 Kurang Paham
8 6.7
Cukup Paham 64
53.3 Paham
38 31.7
Sangat Paham 9
7.5 Total
120 100.0
3.38
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Al-Ghazali berpandangan bahwa uang itu ibarat cermin ia tidak punya warna tapi dapat merefleksikan semua warna.
57
terhadap konsep ini tabel 4.10 menunjukan 53,3 responden menyatakan cukup paham, 31,7 menyatakan
paham, 7.5 sangat paham, 6,7 kurang paham dan 0,8 responden menyatakan tidak paham. Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
sebagian besar responden menyatakan cukup memahami tentang konsep uang menurut Al-Ghazali.
Berdasarkan tabel diatas, didapat angka mean 3,38 atau berada pada skala 3 cukup paham yang artinya sebagian besar responden menyatakan
cukup paham dan hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden sudah cukup memahami tentang konsep uang menurut Al-Ghazali ini.
57
Ibid. h.128
Tabel 4. 11
Pengertian riba
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid Kurang Paham
7 5.8
Cukup Paham 15
12.5 Paham
67 55.8
Sangat Paham 31
25.8 Total
120 100.0
4.02
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.11 menunjukan informasi tentang pemahaman responden terhadap pengertian riba, yaitu 55,8 menyatakan paham, 25,8 menyatakan
sangat paham, 12,5 cukup paham dan 5,8 menyatakan kurang paham. Menurut tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
menyatakan sangat memahami bahwa riba adalah pengambilan tambahan atas harta pokok atau modal secara batil.
Dengan nilai mean 4,02 berada pada skala 4 dapat diartikan bahwa rata-rata responden memahami dengan pengertian riba adalah pengambilan
tambahan atas harta pokok atau modal secara batil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengetahui terhadap pengertian
riba tersebut.
Tabel 4. 12
Macam-macam riba
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Tidak Paham 1
.8 3.78
Kurang Paham 8
6.7 Cukup Paham
34 28.3
Paham 51
42.5 Sangat Paham
26 21.7
Total 120
100.0 Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Qordh, jahiliyah, fadhl dan nasi’ah adalah macam-macam bentuk
riba.
58
atas pernyataan ini tabel 4.12 menunjukan 42,5 responden menyatakan paham, 28,3 menyatakan cukup paham, 21,7 menyatakan
sangat paham dan 0,8 responden menyatakan tidak paham. Dengan demikian dari data di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
mengetahuimemahami atas pernyataan tersebut. Untuk memperkuat pernyataan diatas, menurut data statistik mean
menunjukan pada angka 3,78 atau mendekati pada skala 4, artinya sebagian besar responden menyatakan paham bahwa Qordh, Jahiliyah, fadhl dan
nasi’ah adalah macam-macam bentuk riba dan dari sini dapat disimpulkan
bahwa rata-rata responden mengetahui tentang macam-macam bentuk riba.
Tabel 4. 13 Konsekuensi akad dalam Ekonomi Syariah
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Cukup Paham 21
17.5 Paham
60 50.0
Sangat Paham 39
32.5 Total
120 100.0
4.15
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
58
Tim MGMP Ekonomi, Pinbuk dan Pemkot Tasikmalaya, Ekonomi Syariah untuk SMPMTs kelas VII.
Tasikmalaya: Sebi Design, 2006 h. 21
Menurut pernyataan responden 50 menyatakan paham, 32,5 menyatakan sangat paham dan 17,5 dari responden menyatakan cukup.
Secara garis besar dari tabel 4.13 ini menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan paham atas pernyataan akadtransaksi yang dilakukan
dalam ekonomi Islam memiliki konsekuensi dunia dan akhirat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memahami atas
pernyataan tersebut. Untuk memperkuat pernyataan diatas, angka mean berada pada 4,15
atau dalam skala 4 paham dalam skala likert, atau dapat diartikan bahwa rata-rata responden menyatakan paham, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa rata-rata responden memahami terhadap konsekuensi akadtransaksi dalam Islam.
Tabel 4. 14 Lembaga keuangan syariah tidak hanya perbankan
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Kurang Paham 3
2.5 Cukup Paham
18 15.0
Paham 67
55.8 Sangat Paham
32 26.7
Total 120
100.0 4.07
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.14 menunjukan pernyataan responden tentang pengetahuannya bahwa lembaga keuangan syariah tidak terbatas pada perbankan saja, 55,8
responden menyatakan paham, 26,7 menyatakan sangat paham, 15 cukup paham dan 2,5 menyatakan kurang paham. Data ini menunjukan bahwa
sebagian besar responden menyatakan paham terhadap pernyataan tersebut. Deskriptif
statistik tentang
pernyataan responden
tentang pengetahuannya bahwa lembaga keuangan syariah tidak hanya perbankan
saja, menunjukan mean pada angka 4,07 atau berada pada angka 4 dalam skala likert, artinya rata-rata responden menyatakan paham. Dari sini dapat
diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden megetahui bahwa lembaga keuangan syariah tidak terbatas pada dunia perbankan saja.
Tabel 4. 15 Praktik lembaga keuangan syariah sama dengan lembaga konvensional
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Sangat Setuju 2
1.7 Setuju
10 8.3
Netral 35
29.2 Tidak Setuju
45 37.5
Sangat Tidak Setuju 28
23.3 Total
120 100.0
3.73
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Menurut 37,5 responden menyatakan tidak setuju bahwa praktek lembaga keuangan syariah sama saja dengan lembaga keuangn konvesional
dalam arti terdapat unsur bunga, 29,2 menyatakan netral, 23,3 menyatakan sangat tidak setuju, 8,3 menyatakan setuju dan 1,7 responden
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan pada data tabel 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju terhadap
pernyataan tersebut. Untuk memperkuat pernyataan di atas data statistik menunjukan mean
pada angka 3,73 atau mendekati angka 4, artinya bahwa rata-rata responden menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan bahwa praktik lembaga
keuangan syariah sama dengan lembaga konvensional atau sama-sama mengandung unsur bungariba. Maka dari sini dapat diambil kesimpulan
bahwa sebagian besar responden mengetahui lembaga keuangan syariah pratiknya berbeda dengan lembaga keuangan kovensional.
Tabel 4. 16 Bagi hasil sebagai ciri khas ekonomi Islam
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Tidak Paham 4
3.3 Kurang Paham
42 35.0
Paham 55
45.8 Sangat Paham
19 15.8
Total 120
100.0 3.74
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Ciri khas dari sistem ekonomi Islam adalah penerapan sistem bagi hasil, atas pernyataan tersebut pada tabel 4.16 menunjukan 45,8 responden
menyatakan paham, 35 menyatakan cukup paham, 15,8 menyatakan sangat paham dan 3,3 responden menyatakan kurang paham. Frekuensi di
atas menunjukan bahwa sebagian besar responden memahami terhadap penyataan tersebut.
Deskriptif statistik pernyataan responden tentang pengetahuannya bahwa ciri khas ekonomi Islam adalah sistem bagi hasil menunjukan mean
pada angka 3,74 atau mendekati pada angka 4 dalam skala likert, artinya rata- rata responden menyatakan paham. Dari sini dapat diambil kesimpulkan
bahwa rata-rata responden mengetahui ciri khas sistem ekonomi Islam adalah sistem bagi hasil dan berbeda dengan sistem ekonomi konvensional yaitu
penerapan sistem bunga.
Tabel 4. 17 Baitul Mal lembaga keuangan pertama zaman Rasulullah
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Cukup Paham 43
35.8 Paham
43 35.8
Sangat Paham 34
28.3 Total
120 100.0
3.93
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Baitul mal merupakan lembaga keuangan yang pertama kali didirikan oleh rasulullah, atas pernyataan tersebut pada tabel 4.17 menunjukan 35,8
responden menyatakan paham, 28,3 menyatakan sangat paham, 35,8 menyatakan cukup. Frekuensi di atas menunjukan kesamaan pernyataan
responden yang menyatakan paham dan cukup paham. Tapi di pihak lain 28,3 responden menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan tabel statistik didapat angka 3,93 atau berada pada skala 4 paham yang artinya rata-rata responden menyatakan paham terhadap
pernyataan Baitul mal merupakan lembaga keuangan yang pertama kali didirikan oleh rasulullah dan hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari
responden memiliki pengetahuan baik tentang pernyataan tersebut.
Tabel 4. 18 Sumber keuangan negara masa Rasul
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Kurang Paham 4
3.3 Cukup Paham
26 21.7
Paham 62
51.7 Sangat Paham
28 23.3
Total 120
100.0 3.95
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.18 menunjukan informasi tentang pengetahuan responden terhadap sumber keuangan Negara masa rasulullah, yaitu 51,7 menyatakan
paham, 23,3 menyatakan sangat paham, 21,7 cukup paham dan 3,3 menyatakan kurang paham. Menurut tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden menyatakan paham terhadap pernyataan bahwa
kharaj , zakat dan jizyah atau upeti merupakan sumber keuangan Negara pada
masa rasul. Untuk memperkuat pernyataan di atas, data statistik menunjukan mean
berada pada angka 3,95 atau mendekati 4, artinya bahwa rata-rata responden menyatakan paham terhadap pernyataan bahwa kharaj, zakat dan jizyah
merupakan sumber keuangan Negara pada masa rasulullah, Maka dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan
yang baik terhadap pernyataan tersebut.
b. Keyakinan Sikap Responden Terhadap Ekonomi Islam
Pernyataan yang menggambarkan keyakinan sikap responden memuat 4 pernyataan yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 19 Keyakinan terhadap Sistem Ekonomi Islam yang ideal bagi Manusia
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Netral 5
4.2 Setuju
53 44.2
Sangat Setuju 62
51.7 Total
120 100.0
4.48
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Menurut 51,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa sistem ekonomi Islam ideal bagi manusia, 44,2 menyatakan setuju, 4,2
menyatakan netral. Berdasarkan pada tabel 4.19 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan
bahwa sistem ekonomi Islam ideal bagi manusia. Berdasarkan tabel statistik di atas, didapat angka mean 4,48 atau
berada pada skala 4 setuju yang artinya rata-rata responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa sistem ekonomi Islam ideal bagi manusia
dan hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari responden memiliki keyakinan terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 4.20 Sistem ekonomi Islam didesain untuk kebahagiaan hidup manusia
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Netral 13
10.8 Setuju
65 54.2
Sangat Setuju 42
35.0 Total
120 100.0
4.24
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.20 menunjukan pernyataan responden tentang keyakinannya terhadap sistem ekonomi Islam yang didesain untuk kebahagiaan hidup
manusia, 54.2 responden menyatakan setuju, 35 menyatakan sangat setuju dan 10,8 rasponden menyatakan netral. Menurut tabel frekuensi
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju artinya mereka sangat meyakini pernyataan tersebut.
Berdasarkan tabel statistik di atas, didapat angka mean 4,24 atau berada pada skala 4 setuju yang artinya rata-rata responden menyatakan
setuju terhadap pernyataan bahwa sistem ekonomi Islam didesain untuk kebahagiaan hidup manusia dan berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa
rata-rata dari responden memilki keyakinan terhadap desain ekonomi Islam yang dianugerahkan Allah untuk kebahagiaan manusia.
Tabel 4. 21 Ekonomi Islam menjadi kebijakan Negara
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Tidak Setuju 8
6.7 Netral
39 32.5
Setuju 36
30.0 Sangat Setuju
37 30.8
Total 120
100.0 3.85
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Jika ekonomi Islam menjadi kebijakan Negara bisa mengangkat dari keterpurukan ekonomi bangsa, atas pernyataan tersebut pada tabel 4.21
menunjukan 32.5 responden menyatakan netral, 30 menyatakan setuju, 30,8 menyatakan sangat setuju dan 6,7 responden menyatakan tidak
setuju. Frekuensi tersebut menunjukan sebagian besar responden menyatakan netral terhadap penyataan tersebut, Artinya mayoritas responden kurang
meyakini. Tabel deskriptif statistik menunjukan mean berada pada angka 3,85
atau mendekati skala 4 setuju artinya rata-rata dari responden setuju terhadap pernyataan tersebut. Dan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
rata-rata responden meyakini pernyataan jika ekonomi Islam diterapkan menjadi kebijakan ekonomi Negara maka bisa mengangkat dari keterpurukan
ekonomi bangsa.
Tabel 4. 22 LKS akan menyalurkan dananya ke bisnis yang halal
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Tidak Setuju 1
.8 Netral
14 11.7
Setuju 66
55.0 Sangat Setuju
39 32.5
Total 120
100.0 4.19
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Pada tabel 4.21 didapat informasi mengenai keyakinan responden lembaga keuangan syariah akan menyalurkan dananya ke bisnis yang halal,
55 responden menyatakan setuju, 32,5 menyatakan sangat setuju, 11,7 menyatakan netral dan 0,8 menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data
frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut artinya mereka meyakini.
Tabel deskriptif statistik menunjukan mean berada pada angka 4,19 atau berada pada angka 4 setuju artinya rata-rata dari responden setuju
terhadap pernyataan tersebut. Dari data statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden mempunyai keyakinan bahwa lembaga keuangan
syariah akan menyalurkan dananya ke bisnis yang halal.
c. Kecenderungan Untuk Bertindak
Pernyataan yang menyangkut kecenderungan bertindak responden, memuat 5 item pernyataan yaitu:
Tabel 4. 23
Setelah mengetahui ekonomi Syariah, akan menjadi nasabah LKS N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Sangat Tidak Setuju 1
.8 Tidak Setuju
4 3.3
Netral 44
36.7 Setuju
49 40.8
Sangat Setuju 22
18.3 Total
120 100.0
3.72
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Pada tabel 4.23 akan didapat informasi mengenai kecenderungan bertindak responden untuk menjadi nasabah lembaga keuangan syari’ah,
40,8 responden menyatakan setuju, 36,7 menyatakan netral, 3,3 dan 0,8 responden menyatakan sangat tidak setuju. Menurut data frekuensi
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju untuk menjadi nasabah lembaga keuangan syariah.
Tabel deskriptif statistik menunjukan mean berada pada angka 3,72 atau mendekati pada angka 4 setuju artinya rata-rata dari responden setuju
terhadap pernyataan untuk menjadi nasabah lembaga keuangan syari’ah setelah mempelajari ekonomi syariah. Dan dari data statistik tersebut dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden memiliki kecenderungan untuk menjadi nasabah Lembaga Keuangan Syariah.
Tabel 4. 24 Mengunjungi Lembaga Keuangan Syariah
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Sangat Tidak Setuju 2
1.7 Tidak Setuju
2 1.7
Netral 29
24.2 Setuju
59 49.2
Sangat Setuju 28
23.3 Total
120 100.0
3.91
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Pada tabel 4.24 akan didapat informasi mengenai kecenderungan bertindak responden mengunjungi lembaga keuangan syari’ah untuk
mengetahui pratiknya, 49,2 responden menyatakan setuju, 24,2 menyatakan netral, 23,3 menyatakan sangat setuju, 1,7 responden
menyatakan tidak setuju dan 1,7 menyatakan sangat tidak setuju. Dari data frekuensi ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju untuk mengunjungi lembaga keuangan syariah dalam mengetahui praktiknya studi banding.
Tabel deskriptif statistik menunjukan mean berada pada angka 3,91 atau mendekati pada angka 4 setuju artinya rata-rata dari responden setuju
terhadap pernyataan untuk mengunjungi lembaga keuangan syari’ah dalam mengetahui pratiknya. Dan dari data statistik tersebut dapat disimpulkan
bahwa rata-rata responden memiliki kecenderungan untuk mengunjungi lembaga keuangan syariah.
Tabel 4. 25
Membuat artikeltulisan-tulisan tentang Ekonomi syariah N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Sangat Tidak Setuju 1
.8 Tidak Setuju
8 6.7
Netral 63
52.5 Setuju
38 31.7
sangat Setuju 10
8.3 Total
120 100.0
3.40
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Kecenderungan untuk
Membuat artikeltulisan-tulisan
tentang ekonomi syariah
menurut 52,5 responden menyatakan netral 31,7 menyatakan setuju, 8,3 menyatakan sangat setuju, 6,7 menyatakan tidak
setuju dan 0,8 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan pada tabel 4.24 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral
artinya mereka kurang memiliki kecenderungan untuk membuat artikel atau tulisan-tulisan tentang ekonomi syariah.
Berdasarkan tabel statistik diatas, didapat angka mean 3,40 atau berada pada skala 3 netral yang artinya rata-rata responden menyatakan netral
terhadap pernyataan kecenderungan untuk membuat artikel dan berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari responden kurang memiliki
kemauan untuk membuat tulisan-tulisan tentang ekonomi syariah.
Tabel 4. 26 Mengumpulkan artikel dari surat kabar dan media lain
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Sangat Tidak Setuju 1
.8 Tidak Setuju
7 5.8
Netral 53
44.2 Setuju
45 37.5
Sangat Setuju 14
11.7 Total
120 100.0
3.53
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.26 menunjukan informasi tentang kecenderungan responden untuk mengumpulkan referensi dari surat kabar dan media lainnya yang
memungkinkan, yaitu 44,2 menyatakan netral, 37,5 menyatakan sangat setuju, 11,7 menyatakan sangat setuju dan 5,8 menyatakan tidak setuju
dan 0,8 menyatakan sangat tidak setuju. Menurut tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan netral.
Deskriptif statistik menunjukan mean berada pada angka 3,53 atau mendekati angka 4 yang artinya rata-rata dari responden menyatakan setuju.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa responden memiliki kecenderungan untuk mengumpulkan atau mengambil referensi dari surat kabar atau media lainnya.
Tabel 4. 27 Tidak boros dalam mengeluarkan uang
N = 120
Frequency Percent
Mean Valid
Tidak Setuju 3
2.5 Netral
13 10.8
Setuju 42
35.0 Sangat Setuju
62 51.7
Total 120
100.0 4.36
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Tabel 4.26 menunjukan informasi tentang kecenderungan responden untuk berbuat tidak boros dalam mengeluarkan uang setelah mereka
mempelajari ekonomi Islam, yaitu 51,7 responden menyatakan sangat setuju, 35 menyatakan setuju, 10,8 menyatakan netral dan 2,5
menyatakan tidak setuju. Menurut tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju.
Untuk memperkuat pernyataan diatas, deskriptif statistik menunjukan mean
berada pada angka 4,36 atau berada pada skala 4 yang artinya rata-rata dari responden menyatakan setuju. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
responden memiliki kecenderungan untuk bertindak tidak boros setelah mereka mempelajari ekonomi Islam.
3. Analisa Penilaian berdasarkan Artificial Neuron Network ANN
Untuk mengetahui kualitas persepsi responden maka dilakukan analisa penilaian, analisa disini menggunakan alat analisis Artificial Neuron Network
ANN
59
alat analisis ini dipakai dengan metode teknologi manusia dimana proses informasi kompleks dan kecerdasan mesin yang digunakan sebagai
upaya penyederhanaan model biological untuk menguji hipotesis tentang pemrosesan informasi dari kegiatan syaraf dalam otak pada setiap
permasalahan. Rumus untuk ANN ini adalah: Y = Xi . Wi
Y
T
= 1 1 + e
– y
Keterangan : Y = Output
Wi = Bobot Xi = Skor
e = Konstanta Untuk selanjutnya setiap isi dari pilar diberikan skor tiap-tiap kelas. Penilaian
skor untuk persepsi responden ditentukan sebagai berikut: Sangat baik SB
diberi skor 0.90
Baik B diberi skor
0.71 – 0.89 Sedang S
diberi skor 0.51 – 0.70
Rendah R diberi skor
0.31 – 0.50 Sangat rendah SR
diberi skor 0.1 – 0.30
Selanjutnya diberikan pembobotan pada setiap pilar dengan ketentuan yakni disesuaikan dengan banyaknya pertanyaan pada pilar tersebut sehingga
59
Murasa Sarkaniputra, “Bina Rohani: ada pada Kuadran Mana Saya?” Makalah Bina Rohani,
Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2006, h. 7
total bobot pada setiap pilar 1 yakni pembobotan disini memiliki nilai tertinggi 0,3 sedang memiliki nilai 0,2 dan pembobotan yang terendah adalah
0,1. Untuk penilaian kualitas persepsi ditentukan sebagai berikut: Sangat baik SB
diberi nilai 0.90
Baik B diberi nilai
0.70 – 0.89 Cukup baik C
diberi nilai 0.50 – 0.69
Kurang baik KB diberi nilai
0.30 – 0.49 Tidak Baik TB
diberi nilai 0.00 – 0.29
Jika digambarkan dalam skala interval sebagai berikut:
0 0.29 0.49 0.69 0.89 1
Tabel 4.28 Pilar I Pengetahuan dasar tentang ekonomi Islam
No Pernyataan
Scoring Xi Bobot Wi
Output Y
1 Pengertian ekonomi Islam
0.90 0.2
0.18 2
Sumber utama ekonomi Islam 0.90
0.2 0.18
3 Tujuan utama Ekonomi Islam
0.90 0.2
0.18 4
Tauhid sebagai Prinsip Dasar Ekonomi Islam
0.85 0.2
0.17 5
Bagi hasil sebagai ciri khas ekonomi Islam
0.80 0.2
0.16 Wi = 1
Xi . Wi = 0.87 Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Kemudian menentukan output transformasi Y
T
= 1 1 + e
– y
= 1 1 + e
- 0,87
= 0.7047
Dari hasil penghitungan di atas, output berada pada angka 0.7047 jika digambarkan maka sebagai berikut:
Gambar 4.3
0 0.29 0.49 0.69
0.7047
0.89 1
berarti bahwa rata–rata persepsi siswa dan guru tentang pemahaman dasar ekonomi syariah berada pada kategori baik hal ini berarti bahwa proses
pembelajaran ekonomi syariah pada SMP Negeri 1 Tasikmalaya berhasil.
Tabel 4.29 Pilar II Pengetahuan umum tentang ekonomi Islam
No Pernyataan
Scoring Xi Bobot Wi
Output Y
1 Sistem ekonomi Islam meniru sistem
kovensional 0.80
0.2 0.16
2 Harta sebagai titipan yang harus
dioptimalkan pemanfaatannya 0.90
0.1 0.09
3 Konsekuensi akad dalam Ekonomi
Syariah 0.80
0.1 0.08
4 Praktik lembaga keuangan syariah
sama dengan lembaga konvensional 0.80
0.2 0.16
5 Pengertian riba
0.80 0.2
0.16 6
Macam-macam riba 0.80
0.1 0.08
7 Lembaga keuangan syariah tidak
hanya perbankan 0.80
0.1 0.08
Wi = 1 Xi . Wi = 0.81
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Kemudian menentukan output transformasi Y
T
= 1 1 + e
– y
= 1 1 + e
- 0,81
= 0.6921 Berdasarkan hasil penghitungan di atas, output berada pada angka 0.6921, jika
digambarkan maka sebagai berikut: Gambar 4.4
Baik
Baik 0.6921
0 0.29 0.49 0.69 0.89 1
Berdasarkan pada gambar di atas dapat diketahui bahwa persepsi siswa dan guru tentang pemaahaman umum ekonomi syariah secara umum rata-rata responden
berada pada kategori baik.
Tabel 4.30 Pilar III Pengetahuan tentang sejarah ekonomi Islam
No Pernyataan
Scoring Xi Bobot Wi
Output Y
1 Para ulamatokoh pemikir ekonomi
Islam fase awal 0.75
0.2 0.15
2 Uang dalam pandangan Al-Ghazali 0.80
0.2 0.16
3 Baitul Mal lembaga keuangan
pertama zaman Rasulullah 0.80
0.3 0.24
4 Sumber keuangan negara masa Rasul 0.80
0.3 0.24
Wi = 1 Xi . Wi = 0.79
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Kemudian menentukan output transformasi T
= 1 1 + e
– y
= 1 1 + e
- 0,79
= 0.6878 Berdasarkan pada penghitungan di atas, didapat nilai output pada angka 0.6878
Gambar 4.5
0 0.29 0.49 0.69 0.89 1
dari hasil perhitungan ini berarti bahwa persepsi siswa dan guru yang berkisar tentang sejarah ekonomi syariah berada pada kategori cukup baik, maka dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran ekonomi syariah cukup berhasil.
Tabel 4.31 Pilar IV Keyakinan Sikap
No Pernyataan
Scoring Xi Bobot Wi
Output Y
17 Keyakinan terhadap Sistem Ekonomi 0.85
0.2 0.17
0.6878
Islam yang ideal bagi Manusia 18
Sistem ekonomi Islam didesain untuk kebahagiaan hidup Manusia
0.80 0.3
0.24 19
Ekonomi Islam menjadi kebijakan Negara bisa mengangkat dari
keterpurukan 0.80
0.2 0.16
20 LKS akan menyalurkan dananya ke
bisnis yang halal 0.80
0.3 0.24
Wi = 1 Xi . Wi = 0.81
Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Kemudian kita menentukan output transformasi Y
T
= 1 1 + e
– y
= 1 1 + e
- 0,81
= 0.6921 Dari hasil penghitungan di atas, output transpormasi berada pada angka 0.6921
dengan gambar sebagai berikut: Gambar 4.6
0 0.29 0.49 0.69 0.89 1
Berdasarkan pada gambar di atas berarti bahwa persepsi siswa dan guru tentang keyakinan terhadap ekonomi syariah berada pada kategori baik, dari hasil ini
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar responden mempengaruhi persepsi mereka sehingga dirinya merasa yakin terhadap ekonomi syariah.
Tabel 4.32 Pilar V Kecenderungan untuk bertindak
No Pernyataan
Scoring Xi Bobot Wi
Output Y
21 Setelah mengetahui ekonomi Syariah,
menjadi nasabah LKS 0.80
0.2 0.16
22 Mengunjungi untuk mengetahui
praktiknya 0.80
0.2 0.16
23 Membuat artikeltulisan tentang
Ekonomi syariah 0.75
0.1 0.15
24 mengumpulkan artikel dari surat
kabar dan media lain 0.75
0.2 0.15
25 Setelah belajar ekonomi Islam 0.80
0.3 0.24
0.6921 Baik
menjadi tidak boros Wi = 1
Xi . Wi = 0.86 Sumber:Diolah dari data lapangan Tahun 2008
Kemudian menentukan output transformasi Y
T
= 1 1 + e
– y
= 1 1 + e
- 0,86
= 0.7026 Dari hasil penghitungan di atas, output transpormasi berada pada angka 0.7047,
dan jika digambarkan maka sebagai berikut: Gambar 4.7
0 0.29 0.49 0.69 0.89 1
Nilai di atas menunjukan bahwa persepsi siswa dan guru terhadap kecenderungan untuk bertindak pada ekonomi syariah berada pada kategori baik. dengan
memiliki kecenderungan untuk bertindak yang baik terhadap ekonomi syariah, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi syariah pada SMP Negeri
1 kota Tasikmalaya berhasil.
C. Analisis SWOT Pembelajaran Ekonomi syariah
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk mrumuskan strategi. Analisis ini didasarkan ada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelamahan weaknesses dan ancaman
0.7047 Baik