Ilham Hidayah Napitupulu : Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan
Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi, 2009 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Kecerdasan Intelektual
Intelektual merupakan kecerdasan intelegensia yang diuji dari hasil tes kemampuan dalam menyelesaikan suatu problem yang biasanya diaplikasikan dalam
angka-angka dan sejenisnya yang biasa dilakukan dalam dunia pendidikan dan hasil dari tes itu akan diberi nilai, maka nilai itulah dijadikan ukuran kemampuan
intelektual seseorang. Binet dan Theodore Azwar, 2006 mendefinisikan intelegensi sebagai suatu
kemampuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu : a Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, b Kemampuan untuk mengubah
arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, dan c Kemampuan untuk mengeritik diri sendiri Azwar, 2006. Sejalan dengan hal itu, David Wecshler
mendefinisikan intelegensia sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, serta menghadapi
lingkungannya dengan efektif. Stoddard Azwar, 2006 menyebut intelegensi sebagai bentuk kemampuan
untuk memahami masalah-masalah, dengan cirri-ciri a mengandung kesukaran, b kompleks, yaitu mengandung bermacam jenis tugas yang harus dapat diatasi dengan
Ilham Hidayah Napitupulu : Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan
Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi, 2009 USU Repository © 2008
baik dalam artian bahwa individu yang inteligen mampu menyerap kemampuan baru dan memadukannya dengan kemampuan baru dan memadukannya dengan
kemampuan yang sudah dimiliki untuk kemudian digunakan dalam menghadapi masalah, c abstrak, yaitu mengandung simbol-simbol yang memerlukan analisis dan
interpretasi, d ekonomis, yaitu dapat diselesaikan dengan menggunakan proses mental yang efisien dari penggunaan waktu, e diarahkan pada suatu tujuan, yaitu
bukan dilakukan tanpa maksud melainkan mengikuti suatu arah atau target yang jelas, f mempunyai nilai sosial, yaitu cara dan hasil pemecahan masalah dapat diterima
oleh nilai dan norma sosial, dan g berasal dari sumbernya, yaitu pola fikir yang membangkitkan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru dan lain.
Stenberg Azwar, 2006 menemukan bahwa konsepsi orang awam mengenai intelegensi mencakup tiga faktor kemampuan utama, yaitu a kemampuan
memecahkan masalah-masalah praktis yang berciri utama adanya kemampuan berfikir logis, b kemampuan verbal lisan yang berciri utama adanya kecakapan
berbicara dengan jelas dan lancar, dan c kompetensi sosial yang berciri utama adanya kemampuan untuk menerima orang lain sebagaimana adanya.
Faktor-faktor dasar dalam konsepsi Awam dan konsepsi Ahli mengenai intelegensi :
Ilham Hidayah Napitupulu : Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan
Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 2.1.1. : Konsepsi Awam dan Konsepsi Ahli
Konsepsi Awam Konsepsi Ahli
Kemampuan Praktis untuk Pemecahan Masalah :
1. Nalar yang baik.
2. Melihat hubungan di antara ber-
bagai hal. 3.
Melihat aspek permasalahan secara menyeluruh.
4. Fikiran terbuka.
Kemampuan Verbal : 1.
Berbicara dengan artikulasi yang baik dan fasih.
2. Berbicara lancar.
3. Punya pengetahuan di bidang
tertentu. Kompetensi Sosial :
1. Menerima orang lain seperti ada-
nya. 2.
Mengakui kesalahan. 3.
Tertarik pada masalah sosial. 4.
Tepat waktu bila berjanji. Kemampuan memecahkan masalah :
1. Mampu menunjukkan pengetahu-
an mengenai masalah yang dihadapi.
2. Mengambil keputusan tepat.
3. Menyelesaikan masalah secara
optimal. 4.
Menunjukkan fikiran jernih. Intelegensia Verbal :
1. Kosakata baik.
2. Membaca dengan penuh pema-
haman. 3.
Ingin tahu secara intelektual. 4.
Menunjukkan keingintahuan. Intelegensia Praktis :
1. Tahu situasi.
2. Tahu cara mencapai tujuan.
3. Sadar terhadap dunia sekeliling.
4. Menunjukkan minat terhadap du-
nia luar.
Intelegensi orang berbeda-beda, hal ini karena ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, antara lain adalah Djaali, 2008 :
a. Faktor bawaan, di mana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak
lahir. b.
Faktor minat dan bawaan yang khas, di mana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, sehingga apa yang diminati oleh
manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih baik giat dan lebih baik.
Ilham Hidayah Napitupulu : Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan
Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi, 2009 USU Repository © 2008
c. Faktor Pembentukan, dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar
diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Dapat dibedakan antara pembentukan dengan sengaja atau bukan, seperti
pembentukan disengaja, yaitu karena sekolah dan pembentukan yang tidak disengaja, seperti pengaruh lingkungan sekitar.
d. Faktor Kematangan, di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang
hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
e. Faktor kebebasan, yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan diperlihatkannya lima faktor ini, maka kecerdasan seseorang tidak
bisa dilihat dari satu sudut pandang saja, melainkan kelima faktor ini saling keterkaitan, untuk itu, kecerdasan siswa banyak faktor membuat mereka memahami
akuntansi. Uraian sebelumnya dapat disimpulkan juga, bahwa kecerdasan intelektual itu dipengaruhi dua faktor, yaitu yang pertama faktor hereditas, dimana semenjak
dalam kandungan anak telah mempunyai sifat yang menentukan kerja intelektualnya. Yang kedua adalah faktor lingkungan, karena lingkungan sangat penting peranannya
juga akan mendorong dia untuk mengembangkan sifat intelektualnya yang dibawa sejak dia lahir, lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga yang sangat dominan
mempengaruhinya. Disesuaikan dengan kesimpulan yang ada, maka dapat ditarik garis lurus
bahwa nilai ujian siswa yang dituangkan dalam hasil evaluasi dalam raport dapat dijadikan salah satu alat uji untuk mengetahui siswa itu mempunyai kemampuan
intelegensia dalam memahami akuntansi.
Ilham Hidayah Napitupulu : Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan