4.7. Korelasi ModalDana CSR terhadap Perkembangan Pasar Lokal
Sejak tahun 2001 alokasi dana anggaran sebesar Rp. 634 juta dan meningkat menjadi Rp. 1,482 milyar pada tahun 2002. Pada tahun 2003 dengan anggaran
meningkat menjadi Rp.1,602 milyar dan tahun-tahun berikutnya terjadi penurunan jumlah anggaran di Sub Section Public Relation pada tahun fiskal. Kemudian pada
tahun 2006 dan 2007 alokasi dana yang diajukan untuk program CSR meningkat mencapai Rp. 1,811 milyar. Tetapi aktivitas jam buka pasar di ibukota Kecamatan
Pintupohan Meranti mengalami penurunan yang pada tahun 2001 rata-rata jam buka pasar adalah 3 jam menurun menjadi 2,5 jam pada tahun 2002 terus menurun menjadi
2,0 jam pada tahun 2003 hingga menjadi rata-rata buka pasar 1,0 jam pada tahun 2007.
Besarnya modaldana CSR dan aktivitas pasar yang dihitung dengan rata-rata lamanya buka pasar jam dapat dilihat pada Tabel 14, sebagai berikut:
Tabel 14. Data ModalDana CSR dan Aktivitas Pasar di Kecamatan Pintupohan Meranti
No Tahun ModalDana CSR
Rp Aktivitas Pasar
Pukul sd Pukul Rata-Rata
Jam
1 2
3 4
5 6
7 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
634.335.000 1.482.550.000
1.602.283.000 1.358.825.000
1.423.437.000 1.848.852.000
1.811.297.000 08.00 – 11.00
08.00 – 10.30 08.00 – 10.00
08.00 – 10.00 08.00 – 09.30
08.00 – 09.00 08.00 – 09.00
3,0 2,5
2,0 2,0
1,5 1,0
1,0
Sumber: Analisis Data Primer
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
Selama kurun waktu 7 tahun 2001-2007 rata-rata peningkatan modal atau dana untuk program CSR di Kecamatan Pintupohan Meranti sebesar
Rp. 136.879.000,-tahun. Peningkatan jumlah dana CSR PT. Inalum Divisi PLTA tersebut tidak sejalan dengan aktivitas pasar di ibukota Kecamatan Pintupohan
Meranti yang mengalami penurunan rata-rata 0,33 jamtahun atau sekitar 18 per- tahun.
Hasil Analisis Korelasi antara ModalDana CSR dengan Aktivitas pasar dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Hasil Uji Statistik Korelasi antara Besarnya Modal CSR dengan Aktivitas Pasar di Kecamatan Pintupohan Meranti
Uraian Rata-Rata Selama 7 Tahun
ModalDana CSR Rp. 1.451.654.142 Aktivitas Pasar 1,86 jam
Koef. Korelasi r -0,848 Sig. 1-tailed 0,008
Ket. : Nyata pada g = 0,05
Sumber: Analisis Data Primer Hasil analisis uji statistik diketahui bahwa korelasi antara modaldana CSR
dan aktivitas pasar sebesar -0,848. Oleh karena g = 0,05 Sig. 1-tailed : 0,008,
maka korelasi antara kedua variabel tersebut signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai korelasi negatif menunjukkan aktivitas pasar cenderung turun
seiring dengan kenaikan modaldana CSR. Dengan kondisi pasar yang mengalami aktivitas makin rendahmenurun
setiap tahun menunjukkan karyawan dan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
perusahaan atau Kecamatan Pintupohan Meranti tidak aktif memanfaatkan pasar di kecamatan ini karena lebih senang berbelanja di luar kota karena fasilitas bus yang
cukup banyak disediakan PT. Inalum dalam tanggung jawab sosialnya pada hari Rabu karyawan berbelanja keperluan sehari-hari ke Porsea, pada hari Jumat, Sabtu
dan Minggu sebagian besar karyawan berlibur sambil berbelanja ke Siantar, Tebing Tinggi dan Medan. Semua kegiatan di atas yang menyebabkan wilayah ini makin
terisolasi karena pasar sebagai pusat aktivitas ekonomi lokal tidak berkembang. Meskipun penghasilangaji tenaga kerja langsung cukup tinggi yaitu mulai
dari tingkat operator sampai tingkat manejer yang berpenghasilan Rp. 1.500.000,- sd Rp. 25.000.000,- per bulan, dan rata-rata penghasilan karyawan level operator
Rp. 4.973.684,21,- per-bulan, rata-rata penghasilan karyawan level staf Rp. 7.800.000,- per-bulan dan rata-rata penghasilan manajer Rp. 20.000.000,- per-
bulan, tetapi peluang opportunity yang bagus ini tidak dimanfaatkan oleh pihak PT. Inalum dan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan masyarakat lokal
meningkatkan penghasilannya. Pihak perusahaan justru lebih bangga dengan CSR yang bersifat konsumtif dan bukan CSR bersifat produktif dan pihak pemerintah
juga memiliki pemahamannya sangat rendah tentang konteks sebuah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR.
Seyogianya dengan sarana dan prasarana yang memadai yang telah dibangun oleh PT. Inalum di lokasi jaringan pembangkit, otomatis kegiatan ekonomi akan
terdorong untuk tumbuh dan berkembang, selanjutnya lapangan pekerjaan akan tercipta, pendapatan dan pendidikan masyarakat akan meningkat dan wilayah akan
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
menjadi wilayah yang maju dan berkembang seiring dengan meningkatnya Tanggung Jawab Sosial CSR sebuah perusahaan pada gilirannya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya yang terjadi tidaklah demikian, karena tanpa adanya kebijakan pengembangan ekonomi lokal yang efektif maka asumsi-
asumsi tersebut di atas tidak akan terjadi karena wilayah justru menjadi wilayah yang terisolir. Semua prasarana infrastruktur yang dibangun untuk mengembangkan sebuah
wilayah menjadi wilayah yang maju memiliki pasar yang maju hanya bermanfaat dan menghasilkan outcome hasil guna yang sesuai harapan jika diarahkan dan
diikuti oleh upaya pengembangan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan potensi dan peluang suatu daerah Munir, 2002
Karena pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada
dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan ekonomi dalam satu daerah maka seharusnya ciri
utama pengembangan ekonomi lokal wilayah adalah pada titik berat endogenous development yang menggunakan potensi sumberdaya manusia, institutional dan fisik
setempat dan berorientasi serta fokus dalam proses pembangunan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi lokalwilayah Blakely,
1989.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.8. Kemitraan antara Pemerintah, Perusahaan PT. Inalum dan Masyarakat