2.2. Pengembangan Masyarakat Community Development dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR
Pengembangan Masyarakat Community Development dapat digambarkan
sebagai berikut: dari aspek keterlibatan masyarakat, praktek Community Development dapat dikelompokkan ke dalam 3 bentuk, yaitu: development for community,
development with community dan development of community. Development for community adalah bentuk Community Development dimana
masyarakat pada dasarnya menjadi objek pembangunan karena berbagai inisiatif, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh aktor luar.
Aktor luar ini dapat saja telah melakukan penelitian, melakukan konsultasi, dan melibatkan tokoh setempat namun apabila keputusan dan sumber daya pembangunan
berasal dari luar maka pada dasarnya masyarakat tetap menjadi objek. Development with community ditandai secara khusus dengan kuatnya pola
kolaborasi antara aktor luar dan masyarakat setempat. Keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan sumber daya yang dipakai berasal dari kedua
belah pihak. Development of community adalah proses pembangunan yang baik inisiatif,
perencanaan, dan pelaksanaannya dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. Masyarakat membangun dirinya sendiri. Peran aktor dari luar dalam kondisi ini lebih sebagai
sistem pendukung bagi proses pembangunan. Ketiga pendekatan tersebut pada dasarnya memiliki tujuan akhir yang sama,
yaitu memperbaiki kualitas kehidupan dan kelembagaan masyarakat lokal. Perbedaan
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
yang ada lebih berada pada sarana means yang dipakai. Efektivitas sarana ini sangat ditentukan oleh konteks dan karakteristik masyarakat yang dihadapi. Pada masyarakat
tertentu mungkin pendekatan development for community lebih sesuai sementara pada masyarakat yang lain development with community justru yang dibutuhkan.
Faktor utama yang menentukan pemilihan ketiga pendekatan tersebut adalah seberapa jauh kelembagaan masyarakat telah berkembang. Pada masyarakat yang
kelembagaannya sudah lebih berkembang development of community akan lebih tepat. Pada saat ini community development telah mengalami proses pengkayaan
sehingga menjadi sebuah pendekatan yang multi aspek, dan sekarang secara umum terdiri dari beberapa aspek kunci sebagai berikut:
a. Adalah sebuah proses ”akar rumput”.
b. Menjadi lebih swadaya self reliance.
c. Berkembang menjadi komunitas pembelajar learning Community.
d. Berkurangnya kerentanan dan kemiskinan.
e. Terciptanya peluang ekonomi dan mata pencaharian yang berkelanjutan.
f. Menguatnya modal sosial.
g. Tercapainya keseimbangan tujuan sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan.
Sering terjadi Pengembangan Masyarakat Community Development justru mengubah keseimbangan elemen-elemen dalam masyarakat yang ada dalam jangka
panjang akan merugikan masyarakat masyarakat. Community Development sebaiknya dilaksanakan dengan mempertahankan perspektif keseimbangan yang ada dalam
masyarakat lokal.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
Secara umum Pengembangan Masyarakat Community Development dapat didefinisikan sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk
memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya
kegiatan pembangunan, sehingga masyarakat ditempat tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Dengan community development sebuah aktualisasi dari CSR yang lebih bermakna dari pada sekedar aktivitas charity ataupun dimensi-dimensi lainnya, antara
lain yaitu community relation yang hanya mengembangkan hubungan yang dinamis. Dalam pelaksanaan community development bersama-sama antara perusahaan dengan
komunitas, adanya partisipasi, produktifitas dan keberlanjutan. Dalam aktualisasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate
GovernanceGCG, kontribusi dunia usaha untuk turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus mengalami metamorfosis, dari aktivitas yang bersifat
charity menjadi aktivitas yang lebih menekankan penciptaan kemandirian masyarakat, yakni program pemberdayaan.
Metamorfosis aktualisasi kontribusi Sumbangan Sosial Perusahaan dapat di lihat dalam Tabel 1.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 1. Karakteristik Tahap-tahap Kedermawanan Sosial
Paradigma Charity Philanthropy Good
Corporate Citizenship GCC
Motivasi Agama, tradisi,
adaptasi Norma, etika dan
hukum universal Pencerahan diri
rekonsiliasi dengan ketertiban sosial
Misi Mengatasi masalah setempat
Mencari dan mengatasi akar
masalah Memberikan
kontribusi kepada masyarakat
Pengelolaan Jangka pendek,
mengatasi masalah sesaat
Terencana, terorganisir dan
terprogram Terinternalisasi
dalam kebijakan perusahaan
Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasandana
abadi profesionalitas
Keterlibatan baik dana maupun
sumber daya lain
Penerima Manfaat Orang miskin Masyarakat luas
Masyarakat luas dan perusahaan
Kontribusi Hibah sosial
Hibah pembangunan Hibah sosial
pembangunan serta keterlibatan sosial
Inspirasi Kewajiban Kepentingan
bersama Sumber: Zaidi 2003
2.3. Kemitraan dalam Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR dan Governance