4.1.1. Sejarah Terbentuknya Kecamatan Pintupohan Meranti
Menurut cerita bahwa leluhur orang batak berasal dari India Belakang yang datang ke Sumatera melalui Selat Malaka. Setelah berlayar beberapa lama tibalah
mereka di Pantai Asahan. Mereka menemukan air tawar di bagian salah satu muara sungai, dan di daerah muara sungai itu terdapat suatu tempat berbentuk tanjung.
Di sanalah mereka membangun “Bale-bale” atau sejenis rumah, tempat peristirahatan dan tempat tinggal menetap mereka. Orang-orang yang bertempat tinggal di daerah
berbentuk tanjung tersebut beberapa lama kemudian semakin berkembang dan bertambah banyak. Sehingga daerah tersebut menjadi suatu kota yang sekarang
disebut kota Tanjung Balai sebuah kota pelabuhan yang terletak di muara sungai Asahan.
Kemudian sebagian dari mereka melanjutkan perjalanan dan tibalah mereka di suatu bukit yang mereka namakan Pintupohan. Nama ini mempunyai arti yaitu
Pintu Bahagia karena pemandangannya yang indah. Pemandangan yang indah ini mereka sebut dengan “Tahbah” yang artinya Indah Permai Kepala Desa Pintupohan,
2007 Desa-desa yang ada di wilayah kecamatan Pintupohan Meranti dahulunya
berada di antara pemerintahan Kecamatan Porsea Desa Pintupohan, Halado, Ambar Halim dan Pintupohan Dolok dan Kecamatan Habinsaran Desa Meranti Utara,
Meranti Tengah dan Meranti Timur. Kemudian pada sekitar tahun 1983 diadakan pemekaran Kecamatan Porsea oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, yang
mana Desa Pintupohan, Ambar Halim, Halado, Pintupohan Dolok, Sibide Barat,
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sibide dan Meranti Barat menjadi Kecamatan Perwakilan yang ibukotanya Pintupohan atau disebut dengan Kecamatan Perwakilan Pintupohan. Sedangkan
Kecamatan Habinsaran dimekarkan menjadi Kecamatan Perwakilan yang terdiri dari desa Meranti Utara, Meranti Timur dan Meranti Tengah yang ibukotanya Meranti
atau disebut dengan Kecamatan Perwakilan Meranti. Kemudian sekitar tahun 1988 Kecamatan Perwakilan Pintupohan digabung
dengan Kecamatan Perwakilan Meranti yang diberi nama Kecamatan Pembantu Pintupohan Meranti. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir nomor
7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kecamatan Ajibata, Kecamatan Pintupohan Meranti, Kecamatan Uluan, dan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Toba
Samosir, Kecamatan Pembantu Pintupohan Meranti didefinitifkan menjadi Kecamatan Pintupohan Meranti yang ibukotanya di Pintupohan Pasar.
Kecamatan Pintupohan Meranti merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir yang terletak pada ketinggian 700-1.500 m di atas
permukaaan laut dengan luas wilayah 386,95 km
2
dimana sebagian besar wilayah berada di Desa Meranti Tengah dengan luas 9.885 km
2
25,55 dari total keseluruhan Kecamatan.
Dari seluruh wilayah yang ada, sebagian besar merupakan hutan negara sebesar 18.982 ha 50,94. Sementara yang paling kecil merupakan lahan sawah
sebesar 436 ha 1,13.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sumber: Kecamatan Pintupohan Meranti dalam Angka 2007 Gambar 6. Peta Kecamatan Pintupohan Meranti
4.1.2. Kondisi Sosial dan Budaya Masyarakat