dari penduduk lokal menjadi karyawan langsung di PT. Inalum meski hanya menjadi karyawan rendahan operator. Dengan kualifikasi SDM seperti mereka hanya dapat
diserap menjadi tenaga kerja buruhkaryawan pada perusahaan lokal yang bermitra dengan PT. Inalum.
4.2. Profil Perusahaan PT. Inalum Divisi PLTA di Kabupaten Toba Samosir
Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami
kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA
di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon
Koei, sebuah perusahaan Konsultan Jepang laporan tentang studi kelayakan proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak
untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya.
Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini,
pemerintah Republik Indonesia dan 12 dua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang konsursium menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik
Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah
Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd NAA yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975.
Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM, sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan
Aluminium Co., Ltd., didirikan di Jakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk.
Perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. Pada waktu perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90. Pada bulan
Oktober 1978 perbandingan tersebut berubah menjadi 25 dengan 75 dan sejak bulan Juni 1987 menjadi 41,13 dengan 58,87
Pada tanggal 19 dan 20 Januari pesta adat diselenggarakan masyarakat menyambut rombongan penanam modal proyek Asahan di Porsea Kabupaten
Tapanuli Utara belum dimekarkan menjadi Kabupaten Toba Samosir dan Indrapura Kabupaten Asahan belum dimekarkan menjadi Kabupaten Batubara.
Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5 Tahun 1976 yang melandasi
terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan,
juga dibukanya kantor Inalum pada bulan September di Simangkuk Kabupaten Tapanuli Utara sekarang Kabupaten Toba Samosir.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
Penerimaan karyawan PT. Inalum dimulai pada bulan Mei 1977 dan pembangunan jalan penghubung mulai dikerjakan seiring dengan pembangunan
Pembangkit Listrk Tenaga Air PLTA dimulai secara resmi dan kantor pembangunan PLTA pindah dari Simangkuk ke Paritohan pada Oktober 1978.
Pembangunan terowongan air untuk PLTA Sigura-gura selesai pada tanggal 26 Juli 1979 dan PLTA Sigura-gura diresmikan oleh Bapak Presiden Republik
Indonesia, Bapak Suharto dalam upacara peletakan Batu Sendi Utama di PLTA Sigura-gura, dan pembangunan PLTA Sigura-gura selesai pada Desember 1981
ditandai dengan upacara adat setempat adat batak. Pada 7 Juni tahun 1983 bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Umar
Wirahadikusuma meresmikan selesainya pembangunan PLTA Asahan secara keseluruhan di Tangga, kemudian 6 Nopember 1984 Presiden Republik Indonesia,
Almarhum Bapak Soeharto meresmikan selesainya seluruh pembangunan proyek Asahan dengan menandatangani sebuah prasasti di Kuala Tanjung.
Peringatan 20 tahun INALUM diadakan di Jakarta dan Pembangkit Listrik Tenaga Air serta pabrik Peleburan Aluminium pada 5 Januari 1996, pernah
menampung 3000 pengungsi korban banjir di Indrapura dan sekitarnya di gedung olahraga Tanjung Gading pada Desember 2001 serta menyerahkan bantuan kepada
korban tsunami di Aceh dan Sumatera pada tahun 2005 yang diserahterimakan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
sebesar 1 satu milliar rupiah.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
INALUM dapat dicatat sebagi pelopor perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411
milyar Yen, dengan sarana utama Main Facilties Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA di Paritohan Kecamatan Pintupohan Meranti dan Pabrik Peleburan di Kuala
Tanjung. Visi dan Misi CSR PT. Inalum Divisi PLTA Sigura-gura
Visi PT. Inalum adalah: 1
To operate Hydroelectric Power Effectively to sustain Aluminium Smelting Plant operation.
2 To produce high quality Aluminium ingots and to be able to compete in the global
market. 3
To participate in regional development and to strengthen the structure of national industri.
4 To develop employees patriotism, professionalism and responsible attitude.
5 To Preserve the beauty of Nature and Environment.
Visi CSR PT. Inalum adalah “Adanya ketergantungan antara perusahaan dengan komunitas”.
Sedangkan Misi CSR PT. Inalum adalah: 1. Mengembangkan masyarakat sekitar perusahaan dan
2. Memelihara hubungan baik dengan komunitas sekitar.
Siti Zaleha: Peranan Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.3. Format dan Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR