35
keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat- tingkat pendapatan yang berbeda Sutabri, 2003, 24.
2.6.3 Konsep Dasar Data
Istilah data dan informasi sering dugunakan secara bergantian ada yang menyebut data, padahal informasi, sebaliknya ada yang menyebutnya
informasi, padahal data, Gordon B Davis menjelaskan kaitannya data dengan informasi dalam bentuk definisi sebagai berikut “Informasi adalah
data yang telah di proses kedalam suatu bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan mendatang”.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum Sutabri, 2003, 15.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan nyata, kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat
tertentu, di dalam dunia bisnis adalah perubahan suatu nilai yang di sebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang
menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah merupakan suatu objek yang nyata seperti tempat, benda dan orang yang
betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat di simpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk
menyajikan informasi. Berikut adalah gambar yang menjelaskan pemrosesan data menjadi sebuah informasi Sutabri, 2003, 16.
36
Gambar 2.2 Pemrosesan data Sutabri, 2003,16 Mengenai pengertian data, lebih jelas apa yang di definisikan oleh
Drs.John J. Longkutoy dalam bukunya “pengenalan Komputer” sebagai berikut:
Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan
kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau suatu simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan
lain-lain. Jelasnya data itu bisa berupa apa saja dan dapat di temui di mana
saja Sutabri 2003, 15-16. 2.6.4
Nilai dan Kualitas Informasi 1
Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan 2 dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan
37
dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan
sehingga tidak
memungkinkan dan
sulit untuk
menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi
dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam organisasi. Sutabri, 2003, 31.
Lebih lanjut, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat di tafsir nilai
efektifitasnya. Pengukuran
nilai suatu
informasi biasanya
dihubungkan dengan nilai analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini di dasarkan pada 10 sepuluh sifat, yaitu: Sutabri,
2003, 31. A.
Mudah diproses Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi
dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat di ukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa
nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya. B.
Luas dan lengkap Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini
tidak berarti hanya volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu
sulit mengukurnya. C.
Ketelitian
38
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya
dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan,
kesalahan pencatatan
dan kesalahan
perhitungan. D.
Kecocokan Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi
dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang
sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi
mahal mempersiapkannya
sifat ini
sulit mengukurnya.
E. Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan
informasi. Masukan,
pengolahan, dan
pelaporan pengeluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu.
Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat di ukur. Misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan
memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
39
F. Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan
laporan dapat memakan biaya yang sangat besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan
tersebut? G.
Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya
keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang
pengambil keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat di berikan nilai yang dapat diukur.
H. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukkan kemampuan dari beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai
pada kesimpulan yang sama.
40
I. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan
yang telah dipertimbangkan sebelumnya. J.
Dapat diukur Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan
dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas desus, dugaan-dugaan, klenik dan sebagainya sering
dianggap informasi. Hal tersebut di luar lingkup informasi. 2
Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 tiga hal yaitu : Informasi harus akurat accurate, tepat waktu timeline, dan relevan
relevance. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan di
paparkan di bawah ini. Sutabri, 2003, 31-36. A.
Akurat Accurate Informasi harus bebas dari kesalahan–kesalahan dan tidak
bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan noise yang dapat mengubah atau
merusak informasi tersebut. B.
Tepat waktu Timeline
41
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak memiliki nilai lagi
karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat
berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim
atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
C. Relevan Relevance
Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dan lain berbeda, misalnya
informasi sebab musabab kerusakan mesin produksi akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan jika
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi akan lebih relevan untuk
akuntan perusahaan Sutabri, 2003, 35-36.
42
2.7 Konsep Dasar Sistem Informasi