DB membawa nilai buku ke suatu nilai yang kurang dari nilai sisanya maka besarnya depresiasi harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga nilai sisa pas
dicapai pada akhir umur aset tersebut. Persentase maksimum yang diperbolehkan dipakai pada metode DB
adalah 200 dari tingkat depresiasi garis lurus. Jadi. Bila metode garis lurus mendepresiasikan suatu aset dengan tingkat 1n tiap tahunnya maka persentase
tetap maksimum yang diperbolehkan dipakai pada model DB adalah 2N. Bila suatu perusahaan menggunakan batas maksimum ini maka metode DB secara
spesifik dinamakan metode DDB Double Declining Balance.
4. Metode Depresiasi Sinking Sinking Fund atau SF
Asumsi dasar yang digunakan pada metode depresiasi Sinking Fund adalah bahwa penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu saat ke saat berikutnya.
Peningkatan ini diakibatkan karena disertakannya konsep nilai waktu dari uang sehingga besarnya depresiasi akan meningkat seirama dengan tingkat bunga yang
berlaku. Dengan kata lain, besarnya depresiasi akan lebih kecil pada tahun-tahun awal periode depresiasi. Dengan sifat yang demikian maka pemakaian metode
depresiasi Sinking Fund tidak akan menguntungkan bila ditinjau dari sudut pajak yang harus ditanggung perusahaan. Alasan inilah yang menyebabkan metode
depresiasi ini jarang dipakai. Besarnya nilai patokan depresiasi tiap tahun dihitung dari konversi nilai
yang akan didepresiasi P-S selama N periode ke nilai seragam tahunan dengan bunga sebesar i, atau,
Universitas Sumatera Utara
A = P-SAF, i, N
Dengan demikian maka besarnya depresiasi pada tahun ke-t adalah jumlah dari nilai patokan depresiasi A dengan bunga yang dihasilkannya.
Jadi, depresiasi pada tahun pertama adalah A, pada tahun kedua adalah A1+i, dan pada tahun ke-t adalah A1+it-1, atau sama dengan AFP, i, t-1. Dari sini
bisa dihitung besarnya depresiasi pada tahun ke-t adalah: D
t
= P-SAF, i, NFP, i, t-1 Besarnya beban depresiasi ini juga bisa dinyatakan dengan selisih nilai
buku pada suatu tahun t dengan nilai buku pada tahun sebelumnya t-1. Dengan pernyataan lain:
D
t
= BV
t-1
- BV
t
Dimana nilai buku pada periode t adalah nilai awal aset tersebut setelah dikurangi akumulasi nilai patokan depresiasi maupun bunga yang terjadi sampai saat itu.
Atau dapat juga dirumuskan: BV
t
= P – AFA, i, t atau
BV
t
= P – P-SAF, i, NFA, i, t
5. Metode Unit Produksi Production Unit atau UP
Apabila penyusutan suatu aset lebih ditentukan oleh intensitas pemakaiannya dibandingkan dengan lamanya alat tersebut dimiliki maka
depresiasinya bisa didasarkan atas unit produksi atau unit output dari aset atau properti tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pada prinsipnya, unit produksi bisa dinyatakan dari salah satu ukuran berikut:
a. Output produksi, misalnya volume atau berat dari material yang dipindahkan
oleh suatu alat pengangkutan material pada tahun tertentu dibandingkan dengan berat atau valume material yang diperkirakan bisa dipindahkan selama
masa pakai dari alat tersebut. b.
Hari operasi, menunjukkan jumlah hari operasi suatu aset selama tahun tertentu dibandingkan dengan ekspektasi total hari operasi dari aset tersebut
selama masa pakainya c.
Proyeksi pendapatan, menunjukkan estimasi pendapatan pada tahun tertentu dari suatu aset yang disewakan dibandingkan dengan estimasi pendapatan dari
penyewaan alat tersebut selama masa pakainya Pada metode depresiasi unit produksi ini, besarnya depresiasi
diperhitungkan sama untuk tiap satuan output produksi dari aset tersebut, tanpa memperhitungkan berapa lama output tersebut dicapai. Unit output atau unit
produksi ini bisa dinyatakan dengan salah satu dari tiga ukuran yang diuraikan di atas. Misalkan Ut adalah jumlah unit produksi suatu aset selama tahun t dan U
adalah total unit depresiasi pada tahun t adalah jumlah yang boleh didepresiasi P- S dikalikan dengan rasio UtU. Dengan kata lain,
D
t
=
U U
t
Dengan demikian maka nilai buku pada akhir tahun ke-t diberikan oleh: BV
t
=
t 2
1
U ...
U U
U S
- P
- P
+ +
+
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Perbandingan Metode-metode Depresiasi