14. Metode Analisis Data
Untuk mengolah dan menganalisis data, peneliti menggunakan aplikasi komputer yaitu Statistical Product and Service Solutions SPSS 16.0 for
windo ws. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengolah data-data yang tersedia sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan hubungan antara fenomena yang diteliti.
b. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum data tersebut dianalisis dengan model regresi linier berganda maka sebelumnya harus memenuhi syarat uji asumsi klasik, yaitu:
1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke
kiri atau menceng ke kanan Situmorang, dkk., 2010:91. Uji ini dilakukan melalui pendekatan Kolmogorv-smirnov dan pendekatan grafik yang
terdiri dari histogram dan normal probability plot.
2 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians
Universitas Sumatera Utara
sama dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi
heteroskedastisitas Situmorang, dkk., 2010:98. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas data dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser.
3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang, dkk., 2010:113. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari
autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan metode The Breusch-Godfrey BG Test.
4 Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi antar
variabel independen, maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas
dapat dilakukan dengan melihat nilai toleransi variabel dan Variance Inflation factor VIF dengan ketentuan:
a VIF 5, artinya terdapat masalah multikolinieritas.
b VIF 5, artinya tidak terdapat masalah multikolinieritas.
c Tolarance 0,1 artinya terdapat masalah multikolinieritas.
d Tolarance 0,1 artinya tidak terdapat masalah multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
c. Metode Analisis Regresi Linear Berganda