dan saham biasa. Ukuran dari variabel EAR adalah jumlah ekuitas dibagi dengan jumlah aktiva.
F. Pengertian Economic Value Added EVA
Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart dan Stern, analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart Co pada tahun 1993. Di Indonesia
metode ini dikenal dengan NITAMI Nilai Tambah Ekonomi. Menurut Stewart dalam Utomo, 1999:37, EVA adalah nilai tambah
ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu. Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk
menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajeman perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan.
Menurut Tunggal dalam Iramani, 2005:3, EVA adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan
yang menyatakan kesejahteraan suatu perusahaan hanya akan tercipta ketika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal. EVA
merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Oleh
karena itu, EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak Net Operating Profit after Tax atau NOPAT dengan biaya modal Cost of Capital
Young dan O’Byrne 2001:17 berpendapat bahwa EVA didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis juga dikenal sebagai penghasilan sisaresidual
income yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika sebuah perusahaan meliputi biaya operasi dan biaya modal. EVA dapat dinyatakan
Universitas Sumatera Utara
sebagai perhitungan profitabilitas suatu operasi perusahaan yang tidak hanya mengurangkan biaya operasi dari pendapatan yang ada, tetapi juga mengurangkan
biaya modal yang terkait dengan operasi tersebut terhadap total pendapatan. Menurut Stewart dalam Utomo, 1999:38, manajemen dapat melakukan
beberapa hal untuk menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan sehingga meningkatkan ekspektasi pasar dan shareholder, tetapi pada prinsipnya EVA akan
meningkat jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut: 1.
Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal 2.
Menginvestasikan modal baru ke dalam proyek yang mendapat return yang lebih besar dari biaya modal yang ada.
3. Menarik laba operasi dari aktivitas-aktivitas yang tidak menguntungkan.
EVA menurut Rudianto 2006:348 dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yang berbeda, yaitu:
1. Nilai EVA 0, atau EVA bernilai positif
Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.
2. Nilai EVA = 0
Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan berada dalam titik impas. Perusahaan tidak mengalami kemunduran sekaligus tidak mengalami
kemajuan secara ekonomi. 3.
Jika EVA 0 atau EVA bernilai negatif Pada posisi ini berarti tidak terjadi proses pertambahan nilai ekonomis
bagi perusahaan atau laba yang dihasilkan tidak memenuhi harapan para kreditur dan pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Perhitungan EVA