Strategi dalam Memotivasi Masyarakat

kebutuhan manusia tidak ada habisnya, dikasih ini minta itu. Tapi ya lumayanlah sekarang, udah makin maju dibanding dulu.” wawancara, Jumat, 6 Maret 2009 Tanggapan dari masyarakat tersebut menyatakan bahwa PT Pertamina UP II Dumai saat ini sudah mendapatkan nilai yang positif dari masyarakat. Benar bahwa manfaat yang dirasakan oleh PT Pertamina UP II Dumai saat ini telah menaikkan citra perusahaan dan terhindar dari konflik dengan masyarakat, karena image yang terbangun selama ini bahwa PT Pertamina UP II Dumai hanya bisa merusak lingkungan tanpa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar perusahaan sehingga masyarakat tidak senang dengan keberadaan perusahaan yang mengeksploitasi alam.

4.3.3.4. Strategi dalam Memotivasi Masyarakat

Pemberdayaan merupakan suatu proses yang pada hakekatnya bertujuan untuk menciptakan suatu perubahan. Individu tergerak ingin melakukan suatu sikap dan perilaku kemandirian, termotivasi dan memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan nilai dan norma yang berlaku untuk memberikan rasa kedamaian dan keadilan dalam mencapai tujuan untuk kesejahteraan. Pemberdayaan pada awalnya digerakkan oleh suatu organisasi atau komunitas yang berbeda. Harapan dari suatu organisasi biasanya cenderung diarahkan pada produktivitas karena pemberdayaan akan meningkatkan produktivitas individu. Dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat yang dinamis, pemberdayaan lebih kepada suatu upaya untuk memberikan kemampuan sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara Sama dengan hal yang dikatakan oleh Korten bahwa generasi dimana semua sumber daya manusia dan potensi yang ada harus terlibat dalam sustainable development. Teori hierarki kebutuhan menurut Maslow menyiratkan bahwa manusia bekerja dimotivasi oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu, keadaan serta pengalamannya. Tenaga kerja termotivasi oleh kebutuhan yang belum terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang lebih tinggi muncul setelah tingkatan sebelumnya. Masing-masing tingkatan kebutuhan tersebut, diantaranya adalah: fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan perwujuda n diri. Bagi para perusahaan yang bekerja untuk memberdayakan masyarakat dapat dilakukan dengan pendampingan sosial seperti yang dikatakan oleh Suharto, dimana ada 5 kegiatan penting yang harus dilakukan dalam program pemberdayaan, yakni: 1. Motivasi. Kelompok yang ingin diberdayakan diberikan motivasi untuk terlibat dalam kegiatan peningkatan pendapatan dengan menggunakan sumber-sumber dan kemampuan-kemampuan mereka sendiri. 2. Peningkatan kesadaran dan pelatihan kemampuan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dasar, sehingga masyarakat dapat menciptakan mata pencaharian sendiri atau membantu meningkatkan keahlian masyarakat. 3. Manajemen diri. Kelompok mampu memilih pemimpin mereka sendiri dan mengatur kegiatan mereka sendiri. 4. Mobilisasi sumber. Merupakan metode untuk menghimpun sumber-sumber individual melalui tabungan reguler dan sumbangan sukarela dengan tujuan menciptakan modal sosial. Universitas Sumatera Utara 5. Pembangunan dan pengembangan jaringan. Metode ini diharapkan agar suatu kelompok masyarakat dapat membangun dan mempertahankan jaringan dengan berbagai sistem sosial di sekitarnya. Jaringan ini sangat penting dalam menyediakan dan mengembangkan berbagai akses terhadap sumber bagi peningkatan pemberdayaan masyarakat. Pada program pemberdayaan yang dilakukan oleh PT. Pertamina UP II Dumai melalui CSR ini melakukan motivasi agar masyarakat mau berperan aktif dalam menyukseskan program pembangunan yang berkelanjutan, dimana masyarakat diberi ketrampilan dan pemahaman-pemahaman hidup agar lebih terpacu dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. Masyarakat yang diberikan ketrampilan menjahit dimotivasi dengan cara memberikan hadiah bagi mereka yang memiliki hasil karya yang baik. Ide untuk memberikan reward ini dilakukan oleh organisasi yang ikut membantu dalam program CSR Pertamina. Hadiah yang diberikan tidak semata-mata hanya sebuah bingkisan tetapi barang yang diberikan dapat digunakan sebagai jembatan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi mereka. PT Pertamina UP II Dumai akan memilih juara I, II, dan III yang nantinya akan diberikan hadiah berupa mesin jahit. Melalui reward tersebut, masyarakat tergerak untuk bersungguh-sungguh dalam proses belajar mereka. Hal lain yang dapat dilihat yakni melalui kegiatan pameran, dimana orang yang dipilih adalah mereka yang mempunyai karya yang indah. Pemberian beasiswa bagi mereka yang berprestasi juga merupakan salah satu motivasi untuk meningkatkan pendidikan bangsa. Lain halnya dengan mereka para mitra binaan, pihak PT Pertamina UP II Dumai tidak memberikan motivasi yang khusus bagi para mitra binaan mereka. Tetapi motivasi Universitas Sumatera Utara akan dilakukan bila mitra binaan mengalami kemacetan dalam pengembalian. Pihak perusahaan akan datang untuk melihat keadaan usaha dan mencari tahu apa penyebabnya, yang kemudian akan dicari solusi atas permasalahan yang dihadapi mitra binaan. Tidak ada jadwal yang rutin dilakukan oleh PT Pertamina UP II Dumai untuk kegiatan motivasi agar usaha mitra binaan tetap berjalan dengan lancar. Hal ini diakui oleh Bapak Matondang, yang mengatakan bahwa: ” kami memotivasi para mitra binaan bila mereka mengalami kemacetan dalam mengembalikan pinjamannya. Pihak PKBL Pertamina akan datang untuk mencek apa yang jadi halangannya. Tapi kalau motivasi secara rutin belum kami lakukan di Dumai ini, kalau di Medan sudah ada, yang itu kami lakukan agar usaha berkembang dan mengalami peningkatan.” Wawancara, Selasa, 3 Maret 2009 Proses pemberdayaan menurut Suharto, dapat dilakukan melalui lima strategi, yakni Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyokongan, dan Pemeliharaan. 1. Pemungkingan. Menciptakan suasana atau iklim yang berpotensi bagi masyarakat yang kurang berdaya. 2. Penguatan. Memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat kurang berdaya dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan hidup. 3. Perlindungan. Melindungi masyarakat kelompok lemah agar tidak tertindas dari kelompok kuat. 4. Penyokongan. Memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat kurang berdaya mampu menjalankan peranan dan tugas untuk menyejahterakan kehidupannya. 5. Pemeliharaan. Memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan dan setiap orang mendapat kesempatan berusaha. Universitas Sumatera Utara Pemberian bantuan melalui program CSR dan PKBL yang dilakukan oleh PT Pertamina UP II Dumai memiliki strategi dalam penyaluran bantuan, sehingga dapat dikatakan hampir sesuai dengan strategi yang dikatakan oleh Suharto. Dalam pelaksanaannya, strategi tersebut berjalan sesuai teori, tetapi hanya ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan oleh PT Pertamina UP II Dumai, seperti halnya: Pemungkinan yang dilakukan oleh PT Pertamina UP II Dumai, telah dilakukan dengan baik, dimana perusahaan telah memberikan pelatihan dan ketrampilan bagi mereka yang kurang berdaya, misalnya memberikan kursus menjahit bagi masyarakat yang kurang mampu, kursus mengelas, beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu, serta pelayanan kesehatan yang bernama Pertamina Sehati. Melalui pemberian bantuan ini, masyarakat dapat mencari jalan keluar bagi persoalan ekonomi yang mereka hadapi sebelumnya, yang dapat dikatakan sebagai penguatan. Perlindungan yang dilakukan oleh PT Pertamina UP II Dumai kepada masyarakat yang kurang berdaya dapat dilihat dari bantuan berupa pinjaman dana dengan bunga yang kecil tanpa harus memiliki agunan untuk menjadi jaminan bagi pinjaman tersebut, dan tidak menetapkan berapa besar biaya yang harus dipulangkan setiap bulannya, karena pihak PT Pertamina UP II Dumai akan menerima pengembalian berdasarkan apa yang dapat diberikan oleh masyarakat sesuai dengan kemampuannya, jangka waktu pengembalian pinjaman berkisar hingga 3 tahun. Lain halnya bila masyarakat meminjam kepada pihak lain, seperti bank, dan orang-orang seperti reintenir yang akan mengenakan bunga yang cukup tinggi, harus memiliki agunan sebagai jaminan, jumlah untuk pengembalian telah ditetapkan sesuai dengan perhitungan setiap bulannya. Hal ini dapat Universitas Sumatera Utara terlihat bahwa perusahaan melindungi masyarakat yang kurangtidak berdaya dari kelompok-kelompok berdayakuat. Penyokongan, dalam hal ini PT Pertamina UP II Dumai tidak memberikan dukungan dan bimbingan dalam mempertahankan kehidupan masyarakat agar tetap mampu menjalankan kehidupan dan peranannya di lingkungan masyarakat, hanya saja dilakukan bila masyarakat telah mengalami masalah, misalnya dalam pengembalian bantuan pinjaman dana, maka pihak perusahaan akan membimbing mitra binaan agar dapat menjalankan kewajibannya. Pemeliharaan, dalam hal ini PT Pertamina UP II Dumai telah dapat memelihara kondisi yang kondusif, sehingga masyarakat yang tidak mempunyai modal untuk membuka usaha mendapatkan kesempatan berusaha dan mendapat kesempatan untuk dapat meningkatkan kehidupan ekonomi agar dapat hidup layak. Walaupun hingga saat ini belum semua masyarakat yang mendapatkan kesempatan berusaha, tetapi PT Pertamina UP II Dumai kedepan menginginkan agar masyarakat dapat memperoleh kesempatan berusaha dengan dana yang telah dipersiapkan oleh perusahaan setiap tahunnya. Hal ini diutarakan oleh Bapak Matondang yang mengatakan bahwa setiap tahunnya ada beberapa masyarakat yang berganti dalam menerima bantuan pinjaman dana, walaupun ada juga beberapa juga masyarakat yang menerima bantuan ini hingga tiga kali, karena perusahaan menganggap orang tersebut masih bisa ditolong karena memang masih memerlukan dana untuk usahanya, dan karena orang tersebut dianggap oleh perusahaan, dalam mengembalikan pinjaman tidak mengalami kemacetan atau Universitas Sumatera Utara hambatan yang dapat menghambat juga perputaran uang yang dimiliki perusahaan untuk kemudian digunakan kepada pihak lain.

4.3.4. Keterlibatan Masyarakat dalam Memberdayakan Kehidupan Sosial dan