Bentuk-bentuk Kegiatan Corporate Social Responsibility CSR

b. People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. Misalnya dengan pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana kesehatan dan pendidikan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat. c. Plannet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati. Prinsip ini berupa penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan pemukiman, dan pengembangan pariwisata Edi Suharto, 2007.

2.2. Bentuk-bentuk Kegiatan Corporate Social Responsibility CSR

Selama ini sering sekali konsep CSR disamaartikan dengan charityphilantropy. Charityphilantropy ini dikatakan sebagai konsep yang salah, atau biasa disebut dengan kedermawanan atau hadiah. Hal ini bukan merupakan program CSR, karena CSR yang sesungguhnya adalah program perusahaan terkait dengan bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Menurut Widyamukti, sebuah CSR memiliki dua bentuk, yakni tanggung jawab sosial secara aktif dan tanggung jawab sosial secara pasif. CSR aktif adalah perusahaan bertindak secara aktif dalam menyelenggarakan program CSR, berupa kegiatan-kegiatan sosial seperti pengembangan komunitas, atau kampanye sosial. Sedangkan CSR pasif adalah tanggung jawab sosial dimana aktivitasnya tidak ditunjukkan secara nyata, tetapi dapat dilihat dari proses produksi dan hasil produk Universitas Sumatera Utara perusahaan, misalnya suatu perusahaan dalam memproduksi barang menggunakan bahan ramah lingkungan, dan tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Dalam pelaksanaannya, bentuk-bentuk CSR tersebut biasanya dilakukan dengan kegiatan-kegiatan, yakni: pertama dalam bidang kesehatan, dengan menyediakan paramedis, memberikan sarana pemeriksaan gratis, serta pembuatan puskesmas pembantu. Kedua, pendidikan, dilakukan dengan cara pemberian beasiswa bagi anak yang tidak mampu sampai melakukan pelatihan yang tepat guna sehingga dapat dimanfaatkan langsung. Ketiga, pelestarian lingkungan, bentuk ini sangat penting untuk dilakukan perusahaan pertambangan, karena perusahaan telah mengambil hasil alam untuk proses produksi. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat revegetasi lahan di areal bekas penambangan, serta mengolah terlebih dahulu limbah tambang untuk dibuang ke sungai sehingga masyarakat tetap dapat menggunakannya. Keempat, pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan modal usaha, pembentukan pasar atau jaringan pasar, serta memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat mengubah kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Bentuk-bentuk CSR yang dilakukan itu, menurut Widyamukti, bukan berupa kegiatan yang hanya dilakukan dan kemudian dibiarkan begitu saja, tetapi juga harus tetap tinggal dalam masyarakat. Artinya, kegiatan yang dilakukan itu harus memiliki manfaat dalam jangka panjang. Universitas Sumatera Utara 2.3. Corporate Social Responsibility CSR dan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan kegiatan terencana dan kolektif dalam memperbaiki kehidupan masyarakat, terutama bagi kelompok lemah atau kurang beruntung agar mereka memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, mengemukakan gagasan, melakukan pilihan-pilihan hidup, melaksanakan kegiatan ekonomi, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Pada umumnya pemberdayaan masyarakat dilakukan terhadap kelompok masyarakat lemah atau kurang berdaya, seperti yang dikarakteristikkan oleh Suharto 2006, yang dikatakan lemah dalam ekonomi yakni orang yang tidak memiliki pekerjaan, pendapatan, modal, dan aset yang mampu menopang kehidupannya, sehingga mereka memiliki kemampuan atau keberdayaan melalui program-program pelatihan, pemberian modal usaha, perluasan akses terhadap pelayanan sosial, dan peningkatan kemandirian. Pelaksanaan CSR yang dilakukan sering sekali tidak tepat, pelaksanaannya hanya mengandalkan inovasi dari pelaksana CSR, bukan berdasarkan kebutuhan masyarakat, sehingga tidak jarang program CSR bisa menjebak masyarakat kepada ketergantungan baru. Masyarakat tidak mandiri, dan tidak dapat mencari alternatif kehidupan untuk menyejahterakan diri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PIRAC, kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat ternyata malah membuat masyarakat menjadi tergantung pada bantuan-bantuan yang diberikan perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana program pemberdayaan tersebut dilakukan oleh Pertamina sehingga masyarakat bisa Universitas Sumatera Utara ikut terlibat dalam kemandirian dengan ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam hal pemberdayaan masyarakat miskin, misalnya PT Bogasari yang memiliki program CSR melalui pendampingan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM berbasis terigu. Program yang sama dilakukan yakni PT Unilever yang memiliki program CSR dengan tujuan meningkatkan kualitas produksi, sekaligus menjamin kelancaran distribusi, seperti kecap Bango yang telah menjadi produk unggulnya. Kegiatan CSR yang dapat dikatakan berhasil juga dilakukan oleh Pertamina UP VI Balongan dalam memberdayakan masyarakat miskin. Program CSR yang dilakukan berupa CD Community Development, RD Relation Development, dan PKBL Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Salah satu contoh kegiatan yang dilakukan oleh UP VI Balongan adalah di bidang pendidikan, yakni menyukseskan program Bupati Indramayu untuk peningkatan IPM Indeks Pembangunan Manusia dengan melaksanakan program pemberantasan buta aksara dengan memberikan bantuan fasilitas, sarana dan prasarana sekolah. Untuk memberdayakan masyarakat agar memiliki kemandirian dalam usaha sehingga dapat meningkatkan SDM masyarakat Indramayu, Pertamina UP VI Balongan memberikan pelatihan dan ketrampilan yang diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran dengan memberikan keahlian untuk usaha diri masing-masing. www.pertamina.com. Universitas Sumatera Utara Kegiatan perusahaan yang operasinya bergerak dalam bidang lingkungan, yakni PT RAPP Riau Andalan Pulp and Paper yang sudah mendapat penghargaan Award Excellency Poverty Allevation atau pengentasan kemiskinan pada 28 September 2007 yang lalu. Perusahaan ini lebih dinilai berhasil dalam menjalankan program pemberdayaan melalui pertanian terpadu, perikanan, dan peternakan. Tetapi kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh perusahaan tidak disamakan dengan praktik bisnis yang bijaksana sehingga mengorbankan kelestarian lingkungan untuk mendapatkan profit yang besar. Berikut ini adalah perusahaan yang telah menerapkan program CSR: Tabel 2.1. Perusahaan yang Menerapkan Program CSR no Perusahaan Dana CSR Program CSR 1. Grup Bakrie Rp. 125 miliar 2007 Program rehabilitasi sejumlah gedung sekolah serta fasilitas umum atau rumah para korban bencana alam di seluruh Indonesia. 2. Grup Lippo Rp 63 miliar 2007 Pengembangan bidang pendidikan, kesehatan, seni budaya, lingkungan,dan bencana alam. 3. Grup Sinar Mas Rp 111 miliartahun Community development, pro- gram beasiswa, pemberdayaan riset dan kegiatan sosial yang terkait dengan lingkungan kerja atau sifatnya lokal sekeliling unit usaha. 4. PT Freeport Rp 500 miliartahun Program kesehatan dengan membangun RS. Pengembangan sektor pendidikan melalui pro- gram beasiswa. Bantuan kredit usaha rakyat. Program air bersih dan pembuatan jamban. 5. PT HM Sampoerna Rp 47,6 miliar 2006 Memajukan pendidikan di Indo- nesia bekerja sama dengan Sam- poerna Foundation United Universitas Sumatera Utara School Program di 5 SMA Negri di Jawa timur dan Yogya- karta. Merekonstruksi sekolah yang rusak akibat gempa di Yogyakarta. 6. PT INCO US 5,5 jutatahun Pengembangan masyarakat di Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Tengah melalui sektor pendidik- an, kesehatan, pengembangan ekonomi masyarakat, pertanian dan perikanan, infrastruktur dan pelayanan publik, sosial budaya, olah raga dan kampanye perdamaian. 7. PT Newmont Indo- nesia US 4 jutatahun Pengembangan masyarakat di daerah Sumbawa, Nusa Tenggara. 8. PT Pertamina Rp 59,9 miliar 2007 Progam pengembangan bidang kesehatan, pendidikan dan pela- tihan, pembangunan infrastruk- tur dan sarana umum, rumah ibadah dan bantuan bencana alam. 9. PT Kaltim Prima Coal Rp 46 miliar 2007 Pengembangan sektor agrobis- nis, pendidikan, kesehatan, pen- dayagunaan usaha mikro kecil menengah, infrastruktur, peles- tarian alam dan budaya, dan penguatan kapasitas kemasyara- katan dan pemerintahan. 10 Sampoerna Founda- tion Rp 118 miliar 2007 terdiri dana tidak terikat dan terikat temporer Program yang dilakukan diantaranya adalah rekonstruksi sekolah laboratorium, bantuan pendidikan, pendidikan dan pe- latihan guru. 11 Bank Mandiri Rp 96,8 miliar Sebesar 50 dana untuk program kemitraan dan 50 sisanya untuk program bina lingkungan. 12 PT PN III Rp 14,1 miliar 2007 Menyelenggarakan program ke- mitraan dan bina lingkungan. Bantuan pendidikan dan pelatihan, membangun sarana ibadah. Peningkatan kesehatan, prasarana umum dan bantuan Universitas Sumatera Utara korban bencana alam. 13 PT PN IV Rp 10,6 miliar 2007 Program yg dilakukan meliputi pinjaman lunak untuk UKM, hi- bah pendidikan training, bantuan bencana alam, bantuan kesehatan, sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. 14 PT PN VII Rp 7,3 miliar 2007 Program peminjaman modal kerja. Program kelompok binaan, membantu daerah bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehat- an masyarakat, pengembangan sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. Sumber: Majalah SWA, November 2008 . Salah satu wacana yang dikutip oleh Teguh Kurniawan membahas mengenai aktivitas CSR bersifat eksternal dan internal perusahaan. Aktivitas eksternal adalah pelaksanaan CSR yang ditujukan terhadap orang-orang yang di luar perusahaan, sedangkan aktivitas internal adalah aktivitas pelaksanaan CSR ditujukan terhadap orang-orang yang berada di dalam lingkup perusahaan. Berkaitan dengan hal itu, Pemberdayaan Masyarakat adalah aktivitas CSR Pertamina untuk memberdayakan masyarakat yang bersifat eksternal. Program tersebut dirancang dan dilaksanakan Pertamina untuk memberdayakan masyarakat agar lebih memiliki ketrampilan untuk jangka panjang. Corporate Social Responsibility CSR Pertamina memiliki misi, yaitu: • mewujudkan kepentingan sosial PT Pertamina Persero dan kontribusi perusahaan terhadap pengembangan masyarakat berkelanjutan. • mengimplementasikan kepentingan perusahaan terhadap CSR untuk memberikan nilai tambah bagi stakeholders dalam upaya mendukung kemajuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Melalui Pemberdayaan Masyarakat ini, Pertamina memberikan kesempatan kepada masyarakat dengan pemberian kursuspelatihan, memberikan pinjaman modal usaha, pembentukan pasar atau jaringan pasar produk dan usaha, dan bantuan hibah untuk pembinaan dan pelatihan. Lebih lanjut menurut Saidi dan Abidin dalam Edi Suharto, ada empat model atau pola Tanggung Jawab Sosial CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia: 1. Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau public affair manager menjadi bagian dari tugas public relation. 2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau grupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. 3. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan Tanggung Jawab Sosial melalui kerja sama dengan lembaga sosialorganisasi non pemerintah, instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. 4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Universitas Sumatera Utara Berkaitan dengan pokok permasalahan penelitian, Pertamina menggunakan model keterlibatan langsung dalam melaksanakan program CSR nya dan juga mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Dimana kegiatan CSR Pertamina dilaksanakan oleh bagian CSR yang berada di bawah naungan Public Relation humas Pertamina.

2.4. Community Development Salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan yang sering