mengolah hasil alam dan mempunyai kewajiban untuk mendaur ulang alam melalui lingkungan dan masyarakat.
Pada pelaksanaan program CSR ataupun tanggung jasab sosial, perlu adanya suatu bentuk ataupun program kerja yang terencana agar pelaksanaannya tidak tumpang
tindih dan perusahaan pun dapat melakukan program CSR lebih teratur. PT Pertamina Dumai sebagai salah satu perusahan pertambangan, melakukan program CSR dengan
berbagai kegiatan yang telah menjadi suatu tanggung jawab perusahaan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Badan usaha Milik Negara BUMN No. 236 tanggal 17 Juni
2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Bentuk-bentuk kegiatan program CSR yang dilakukan oleh
Pertamina Dumai, yakni: lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
4.3.2.1. Pertamina dan Lingkungan
CSR yang responsif memiliki dua elemen, yakni: bertindak sebagai sebuah perusahaan yang baik dengan memiliki kesadaran akan perkembangan masalah-masalah
sosial, dan mengurangi akibat dari aktifitas bisnis yang sudah terjadi dan yang telah diantisipasi. Perusahaan dikatakan memiliki tanggung jawab yang baik jika perusahaan
memperjelas tujuan menjadi lebih terukur dan memantau hasilnya terus-menerus. Mengurangi dampak buruk yang terjadi dari aktifitas perusahaan merupakan tantangan
bagi sebuah perusahaan dalam beroperasi. Kini perusahaan telah banyak menggunakan checklist, dengan menggunakan suatu set risiko sosial dan lingkungan yang sudah
distandarisasi.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan dalam beroperasi sudah selayaknya mempunyai program CSR yang dilakukan dalam bentuk lingkungan. Hal ini sangat berkaitan bagi perusahaan yang
mengelola hasil bumi, seperti pertambangan. Perusahaan telah mengambil lingkungan alam dimana masyarakat tinggal, sehingga mereka mempunyai kewajiban untuk
melestarikan kembali hasil alam yang telah dipergunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasi perusahaan.
Pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan mengolah limbah tambang di areal settling pond agar air sisa yang tinggi kandungan asamnya dapat dinetralisir dan
saat dibuang ke sungai masyarakat tetap dapat menggunakannya kembali. Kegiatan lain dapat dilakukan dengan cara revegetasi lahan di areal bekas penambangan, artinya
penanaman berbagai jenis pohon dan disesuaikan dengan kondisi tanah agar pohon dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Bentuk kegiatan Corporate Social Responsibity CSR yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan telah dapat dikatakan suatu program yang berhasil, dimana
perusahaan telah memberdayakan masyarakat melalui program lingkungan yang dilakukan. Salah satunya yakni PT. Pertamina PERSERO yang telah
mengimplementasikan secara nyata kegiatannya berupa penanaman 2500 pohon bakau serta pelatihan budi daya ikan air tawar dan itik bagi kaum pemuda.
Penanaman 2500 bibit pohon bakau di area suaka margasatwa Muara Angke merupakan salah satu wujud CSR Pertamina PERSERO dalam bidang konservasi
lingkungan. Kegiatan yang dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Mangrove Balai Konservasi Sumber Daya Alam KSDA DKI Jakarta bersama-sama dengan mahasiswa
perguruan tinggi lain di Jakarta. Hal ini dilakukan guna mendukung pelestarian hutan
Universitas Sumatera Utara
bakau sehingga menjadi tempat satwa-satwa berkembang biak dan mencegah terjadinya banjir di Jakarta.
Hampir sama halnya dengan PT. Pertamina PERSERO, perusahaan PT Pertamina UP II Dumai melakukan program CSR dalam bentuk lingkungan dengan
melakukan penanaman pohon di sekitar unit operasi pengolahan dan penanaman mangrove di pesisir pantai yang terdapat di Dumai. Hal ini dilakukan Pertamina sebagai
satu wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terkena dampak langsung akibat proses produksi yang dilakukan oleh Pertamina. Hal lain juga dilakukan, seperti pembuatan parit
di lingkungan masyarakat dan di sekitar unit pengolahan sehingga proses pembuangan tidak mengganggu masyarakat.
Informan Ibu Kitty Andora mengatakan demikian: “ program CSR yang kami lakukan dalam hal lingkungan dengan
mengadakan penanaman mangrove di sekitar pantai, dan penghijauan di sekitar unit pengolahan terutama di sekitar Kelurahan Jaya Mukti, karena
itu merupakan daerah Ring 1 yang terkena dampak langsung. Kegiatan ini kami mengajak masyarakat sekitar dengan maksud agar mereka ikut
terlibat dalam pelestarian lingkungan. Kegiatan penghijauan yang telah kami lakukan berjalan dengan baik, dimana hingga saat ini sudah tumbuh
dan kami pun membuat pagar tanaman sehingga tetap terlindungi. Selain itu, kami juga dalam proses pembuatan parit di wilayah Ring 1, hal ini
kami lakukan agar ketika hujan, air mengalir dan tidak tergenang di satu tempat.”
Wawancara, Selasa, 10 Maret 2009
Informan Bapak Dasma Sinaga memperkuat penjelasannya, yakni: “ kalau program CSR dalam bentuk lingkungan yang kami lakukan itu
adalah menanam pohon atau penghijauan di wilayah Ring 1 yakni di Kelurahan Jaya Mukti. Kami memberikan bahan berupa tanaman kecil
dan pupuk, papan untuk pembuatan pagar tanaman sehingga terlindungi, kemudian kami mengajak masyarakat untuk mengerjakannya. Hingga saat
ini tanaman masih tetap tumbuh. Saat ini kami juga ingin mengadakan sosialisasi pengolahan sampah rumah tangga, tetapi ini masih
diperbincangkan agar lebih terstruktur proses kerja kami.”
Universitas Sumatera Utara
Wawancara, Rabu, 4 Maret 2009
4.3.2.2. Pertamina dan Pendidikan