Pembelajaran matematika di SD

48 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusiyang diperoleh 4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lainuntuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitumemiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

2.1.4.3 Pembelajaran matematika di SD

Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan mengkonstruksi pengetahuan baru untuk meningkatkan penguasaan materi matematika Susanto,2015:186. Dalam pembelajaran matematika bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa, namun kegiatan yang mengharuskan adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan. Jadi, dapat dikatakan bahwa seseorang belajar matematika apabila setelah belajar terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa yang berkaitan dengan matematika. Adapun langkah pembelajaran Matematika di SD sebagaimana dikemukakan olehHeruman 2013:2 yang menekankan pada konsep-konsep matematika adalah sebaga berikut: a Penanaman konsep dasar penanaman konsep yaitu pembelajaran yang menggunakan media atau alat peraga untuk menghubungkan kemampuan 49 kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru matematika yang abstrak. b Pemahaman konsep yaitu lanjutan pembelajaran dari penanaman konsep, agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama,merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari pemahaman konsep. c Pembinaan keterampilan yaitu pembelajaran lanjutan dari pemahaman konsep dan penanaman konsep dengantujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Pembinaan keterampilan terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pembinaan keterampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Heruman 2014:4 juga menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika di SD harus terjadi penemuan kembali. Penemuan kembali disini adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Meskipun penemuan tersebut bukan hal baru bagi orang yang sudah mengetahui sebelumnya namun bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan sesuatu hal yang baru. 50 Hal ini diperkuat dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yaitu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan bekerja sama serta dapat memecahkan masalah dari ruang lingkup matematika di SD yang meliputi aspek-aspek bilangan, geometri, pengukuran, dan pengolahan data. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD adalah usaha membelajarkan siswa tentang matematika yang bersumber dari pengalaman. Guru perlu menyediakan lingkungan, materi, dan strategi yang menyenangkan bagi siswa SD untuk belajar matematika sehingga siswa mampu berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta memiliki kemampuan untuk bekerja sama.

2.1.4.4 Operasi Hitung Campuran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN CD INTERAKTIF DI KELAS IV SD TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 10 437

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

0 32 482

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 8 312

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN AUDIOVISUAL DI KELAS VB SD LABSCHOOL UNNES SEMARANG

1 18 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 7 326

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 3 308

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DAN TEORI PIAGET UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 14 270

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Kelas II SDN Kandri 02 Semarang Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning.

0 1 1