Jalur ketiga produsen menjual tahu pong kepada usaha- usaha rumah makan dan warung makan sekitar. tahu pong ini digunakan sebagai makanan pelengkap di
meja makan. Jenis tahu yang dijual adalah kotak dengan potongan 100papan. Harga yang ditetapkan oleh produsen adalah 200 rupiahpotong dan dijual oleh
pengusaha rumah atau warung makan dengan harga 500 rupiahpotong. Jalur keempat merupakan jalur paling pendek diantara jalur yang lain karena tahu pong
langsung dijual kepada konsumen. Umumnya tempat penjualan berada di pasar- pasar tradisional.
6.3 Keuntungan Produksi Tahu Pong
Keuntungan produksi tahu pong didapatkan dengan cara mengurangi nilai penjualan atau penerimaan tahu pong dan biaya-biayanya. Penerimaan dan biaya
secara rata-rata mengalami peningkatan akibat kenaikan harga BBM sehingga keuntungan yang didapatkan terjadi perubahan. Tabel 20 menjabarkan perubahan
keuntungan yang dialami oleh pengusaha tahu pong sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.
Rata-rata penurunan keuntungan sebesar 8,49 persen dari 1.564.779,20 rupiahbulan menjadi 1.319.624,20 rupiahbulan. Penurunan
keuntungan ini menggambarkan peningkatan penerimaan belum dapat mengatasi peningkatan biayanya. Pengusaha yang mendapatkan keuntungan dari produksi
Tahu Pong sebanyak 29 pengusaha sebelum dan sesudah kenaikan, sedangkan pengusaha yang mendapatkan kerugian sebanyak satu usaha sebelum dan sesudah
kenaikan harga BBM.
Tabel 20 Perubahan Keuntungan Kerugian Produksi Tahu Pong Akibat Kenaikan Harga BBM
No Langkah-
langkah penetapan
harga dan ukuran tahu
Pasar yang
dituju Keuntungan
kerugian sebelum
kenaikan Rp bulan
Keuntungan kerugian
sesudah kenaikan
Rp bulan Kenaikan
penurunan Keuntungan
dan kerugian
1 1
LK 1.107.540,00
249.540,00 -63,22
2 1
K 259.653,80
280.653,80 3,89
3 1
LK 5.593.430,00
3.830.930,00 -18,70
4 2
LK 2.623.176,00
2.094.306,00 -11,21
5 1
Asongan 1.250.217,00
888.717,00 -16,90
6 1
K 1.032.489,20
537.519,18 -31,53
7 2
Asongan 1.001.274,00
1.031.274,00 1,48
8 1
LK 757.089,67
587.079,67 -12,65
9 1
K 3.826.883,00
2.575.883,00 -19,54
10 2
LK 1.829.866,00
2.315.566,00 11,72
11 2
LK 330.341,50
372.611,50 6,01
12 1
LK 1.597.868,70
1.103.858,70 -18,29
13 2
LK 630.524,50
1.601.534,50 43,50
14 1
LK 1.701.708,00
1.083.708,00 -22,19
15 2
LK 855.067,00
632.857,00 -14,93
16 3
LK 739.841,00
943.841,00 12,11
17 2
K 622.967,00
1.420.967,00 39,04
18 3
LK -336.529,00
-324.409,00 -1,83
19 2
LK 1.025.750,00
880.550,00 -7,62
20 2
K 1.275.917,00
1.042.367,00 -10,07
21 2
LK 746.091,00
488.091,00 -20,90
22 1
K 3.671.841,00
4.046.841,00 4,86
23 1
K 6.081.883,00
4.671.883,00 -13,11
24 3
LK 1.440.966,00
233.976,00 -72,06
25 1
LK 1.425.127,00
586.117,00 -41,72
26 3
LK 770.098,00
1.100.608,00 17,67
27 3
LK 689.091,00
482.091,00 -17,67
28 2
LK 2.200.924,00
3.328.924,00 20,39
29 1
K 1.779.292,00
897.292,00 -32,95
30 2
LK 412.990,00
603550,00 18,75
Total 46.943.377,00
39588.727,00 Rata – rata
1.564.779,20 1319.624,20
-8,49
Keterangan: langkah yang diambil dalam harga dan ukuran tahu: 1 = harga dan ukuran tahu tetap setelah terjadi kenaikan harga BBM
2 = harga naik dan ukuran tetap setelah terjadi kenaikan harga BBM 3 = harga tetap dan ukuran diperkecil setelah terjadi kenaikan harga BBM
K = pengusaha menjual tahu di Kartasura LK= pengusaha menjual tahu di luar Kartasura
Keuntungan yang didapatkan oleh pengusaha mengalami dua pengaruh karena kenaikan harga BBM yaitu meningkat dan menurun. Jumlah pengusaha
yang mengalami peningkatan keuntungan sebanyak 11 pengusaha dengan peningkatan sebesar 1,48 persen sampai dengan 45,50 persen. Penurunan
keuntungan dialami oleh 18 pengusaha dengan besar penurunan antara 7,62 persen sampai dengan 72,06 persen. Penurunan kerugian yang dialami satu usaha
sebesar 1,83 persen. Pengusaha yang menjual tahu di kecamatan Kartasura sebanyak delapan
atau 26,67 persen pegusaha yang mana kenaikan harga BBM ini mengakibatkan tiga pengusaha mengalami peningkatan keuntungan dan lima pengusaha
mengalami penurunan keuntungan. Pengusaha yang menjual tahu diluar Kecamatan Kartasura paling banyak sebesar 20 pengusaha atau 66,67 persen.
Kenaikan harga BBM mengakibatkan penurunan keuntungan sebanyak 12 pengusaha dari pengusaha yang menjual di luar wilayah Kartasura, sedangkan
delapan pengusaha mengalami peningkatan keuntungan. Pengusaha yang menjual kepada pedagang asongan mengalami peningkatan dan penurunan keuntungan.
VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TAHU
PONG
7.1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi