Tabel 14 Perubahan Biaya Produksi Akibat Kenaikan Harga BBM Perubahan biaya produksi
Banyaknya usaha Unit
Meningkat: •
0,00 - 2,00 •
2,01 - 4,00 •
4,01 - 6,00 •
6,01 - 8,00 •
8,00 1
3 14
8 1
3,33 10
46,67 26,67
3,33 Menurun
3 10
Total usaha 30
100 Rata-rata peningkatan biaya produksi 3,10
Peningkatan rata-rata biaya produksi sebesar 3,10 persen dari 5.817.695,76 rupiahbulan menjadi 6.190.228,76 rupiahbulan. Pada tabel dapat
diketahui bahwa usaha ini paling banyak mengalami kenaikan pada kisaran 4,01 persen sampai dengan 6,00 persen sebesar 14 unit usaha atau 46,67 persen dari
total usaha. Penurunan biaya produksi dialami oleh 10 persen dari total usaha dengan besar penurunan 18,31 persen, 19,65 persen, dan 22,19 persen.. Penurunan
terjadi karena usaha tersebut mengalami penurunan produksi.
6.2.1.1 Biaya Bahan Baku
Bahan baku utama membuat tahu pong adalah kedelai. Jenis kedelai yang digunakan adalah jenis Amerika kedelai impor. Harga bahan baku meningkat
secara rata-rata sebesar 4,32 persen dari 3.451,67 rupiahkg menjadi 3.763,33 rupiahkg akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan harga kedelai diikuti oleh
penurunan penggunaan kedelai sebesar 1,94 persen dari 1.086,8 kgbulan menjadi 1.045,3 kgbulan karena terjadi penurunan produksi oleh beberapa pengusaha.
Penurunan penggunaan kedelai belum dapat menyeimbangkan peningkatan harga kedelai sehingga rata-rata total biaya kedelai meningkat sebesar 1,76 persen dari
3.779.050 rupiahbulan menjadi 3.914.100bulan. Tabel 15 menjabarkan biaya bahan baku yang dikeluarkan usaha rumah tangga tahu di Kartasura.
Tabel 15 Biaya Bahan Baku Kedelai Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga BBM
Ket Sebelum kenaikan harga BBM
Sesudah kenaikan harga BBM Kenaikan dan penurunan
Qk Pk
TBk Qk
Pk TBk
Qk Pk
TBk
Total 1.086,8
103.550 113.371.500
1.045,3 112.900
117.423.000 -1,94
4,32 1,76
Rata-rata 36,23
3.451,67 3.779.050
34,84 3.763,33
3.914.100 Keterangan: Qk = kebutuhan kedelai Tahu Pong setiap bulan kgbulan
Pk = harga kedelai Rpkg T Bk = total biaya bahan baku kedelai Tahu Pong setiap bulan Rpbulan
6.2.1.2 Biaya Tenaga Kerja
Umumnya usaha rumah tangga URT di Kartasura menggunakan tenaga kerja keluarga sebanyak satu sampai dengan tiga orang. Akan tetapi beberapa
pengusaha menggunakan tena ga kerja diluar keluarga. Hal ini dilakukan karena produksinya lebih dari 10 papanhari dan tidak terdapat anggota keluarga yang
dapat membantu. Tenaga kerja wanita dan pria memiliki tugas yang berbeda. Pekerja wanita bertugas memotong Tahu Putih sesuai dengan bentuk dan ukuran
yang diinginkan untuk kemudian menggorengnya menjadi Tahu Pong, sedangkan pekerja pria bertugas mengangkut tahu Putih dari pabrik. Tabel 16 menjabarkan
tenaga kerja yang digunakan oleh URT tahu di Kartasura.
Tabel 16 Tenaga Kerja pa da Produksi tahu Pong
Jenis Tenaga kerja
Banyaknya Usaha unit
Upah rata-rata RPbulan Kenaikan
penurunan Sebelum
Sesudah
Keluarga •
Menggoreng •
Mengangkut 30
27 -
- -
- Bukan Keluarga
• Menggoreng
• Mengangkut
5 3
22.900 23.000
57.000 25.500
12,32 5,15
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengusaha yang menggunakan bantuan tenaga kerja bukan keluarga lebih sedikit sedikit daripada penggunaan
tenaga kerja keluarga, yaitu enam usaha menggunakan tenaga kerja bukan
keluarga untuk tugas menggoreng dan tiga usaha menggunakan tenaga kerja ini untuk tugas mengangkut. Upah yang diberikan untuk tugas menggoreng antara
75.000 rupiahbulan sampai dengan 450.000 rupiahbulan dengan kenaikan sebesar 11,32 persen sedangkan upah pekerjaan mengangkut tahu mengalami
peningkatan sebesar 5,15 persen akibat kenaikan harga BBM
6.2.1.3 Biaya Bahan Bakar