SARAN KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

44

B. SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai stabilitas warna teh herbal yang dihasilkan selama penyimpanan. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan membuat teh herbal dalam bentuk teh celup serta dalam bentuk instan sehingga penyajiannya akan lebih cepat, mudah dan praktis. 38 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2005. Ceremai. http:www. iptek.net.id AOAC. 1990. Official Methods of Analysis of Association Official Agricultural Chemist. Washington DC Atmoko, M. A. B. 2001. Pemberian Gambut Rawa Pening pada Tanah Latosol untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan Gula pada Tanaman Stevia Stevia rebaudiana Bertoni M.. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Bogor. Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan H. Purnomo dan Adiono, penerjemah. UI-Press, Jakarta. Ciptadi, W. dan M. Z. Nasution. 1979. Mempelajari Cara Pemanfaatan Teh Hitam Mutu Rendah untuk Pembuatan Teh Dadak. IPB, Bogor. Dufresne, C dan E. Farnwoth. 2000. Tea, Kombucha, and Health : A Review. Journal of Food Research International, 33, 409-421. Eden, T. 1976. Tea. Longman Group Limited, New York. Fardiaz, D., N. Andarwulan, C.H Wijaya, N.L Puspitasari. 1992. Teknik Analisis Sifat Kimia dan Fungsional Komponen Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor. Fardiaz, S. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor. Farrel, K. T. 1990. Spices, Condiments and Seasonings. The AVI Publishing Company Inc., Westport, Connecticut. Gallaher, D. D. 2000. Dietary fiber and its Physiological Effects di dalam Schmide, M. K. Dan Labuza, T. P. 2000. Essentials of Functional Food. Aspen Publication. Maryland Gaman, P. M. dan K. B. Sherrington. 1992. Ilmu Pangan : Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Gajah Mada Universitas Press, Yogyakarta. Gordon, M.H. 1990. The Mechanism of Antioxidants Action in Vitro. Di dalam : Hudson, B.J.F. ed. Food Antioxidants. Elsevier Applied Sceince London-New York. Guenther, E. 1950. The Essential Oils. Volume IV. D. Van Nostrand Reinhald Company, Inc., New York. 40 Hambali, E. M. Z. Nasution dan E. Herliana. 2005. Membuat Aneka Herbal Tea. Penebar Swadaya, Jakarta. Harler, C. R. 1963. Tea Manufacture. Oxford University Press. New York and Toronto. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Balitbang Kehutanan, Jakarta. Ho, C. T., C. Y. Lee and M. T. Huang. 1992. Phenolics Compounds in Food and Their Effects on Health I : Analysis, Occurrence and Chemistry. American Chemical Society, Washington, DC. Irawadi. 1986. Studi Pengolahan Teh-Stevia. Laporan Penelitian. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor. Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka, Jakarta. Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta. Kochhar, S. P and J. B. Rossel. 1990. Detection, Estimation and Evaluation of Antioxidants in Food Systems. In : Food Antioxidants. B. J. F. Hudson ed. Elseviere Applied Science, New York P. 19-64. Lehninger, A. L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jilid I. Terjemahan Maggy Thenawidjaja. Erlangga, Jakarta. Linder, M. C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press, Jakarta. Muchtadi, D., 1989. Petunjuk Praktikum Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Pusat antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Muchtadi, D., N. S. Palupi, M. Astawan. 1993. Metabolisme Zat Gizi II : Sumber, Fungsi, dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Muhammad, T. 1983. Pengukuran Derajat Kemanisan Gula Stevia dari Extraksi Daun Stevia rebaudiana dengan Metanol. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor. Murray, R. K., D. K. Granner, P. A. Mayes, V. W. Rodwell. 1996. Biokimia Harper Bidang II Bioenergetika dan Metabolisme Karbohidrat dan Lipida. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Mursito, B. 2004. Ramuan Tradisional untuk Melangsingkan Tubuh. Penebar Swadaya, Jakarta. 40 41 Nasution, R.I., 1999. Mempelajari Pengaruh pH, Penambahan NaCl, dan Gum Arab terhadap Karakteristik Gel Cincau Hijau. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nasution, Z. dan W. Tjiptadi. 1975. Pengolahan Teh. Teknologi Industri Pertanian FATETA IPB., Bogor. Pambudi, J. 2000. Potensi Teh sebagai Sumber Zat Gizi dan Perannya dalam Kesehatan. Di dalam Prosiding Seminar ”Teh untuk Kesehatan”. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, Bandung. Pantastico, Er. B. 1986. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. UGM Press. Yogyakarta. Peckham, G. C. 1969. Foundation of Food Preparation. 2 nd eds. The Mac Millan Co., Callier Mac Millan Ltd., London. Potter, N. N and J. H. Hotchkiss. 1995. Food Science. Fifth Edition. Chapman and Hall. Purseglove, J. W., E. G. Brown., C. L. Green, and S. R. J. Robbin. 1981. Spices. Vol. 2. Longman Inc., New York. Rahayu, W. P. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. FATETA. IPB. Rismunandar dan F. B. Paimin. 2001. Kayu Manis : Budidaya dan Pengolahan. Penebar Swadaya, Jakarta Santoso, 1994. Shahidi, F. dan Marian, N., 1995. Food Phenolics, Sources Chemistry Effects Applications Technomic Publ., Lancaster. Basel. Shetty, K., Curtis, O.F., Levin, R.E., Witkowsky, R. dan Ang, W. 1995. Prevention of Vitrification Associated with in Vitro Shoot Culture of Oregano Origanum vulgare by Pseudomonas spp. J. Plant Physiol. 147 : 447-451 SNI 01-2891-1992. 1992. Standar Mutu Minuman Teh dalam Kemasan. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta. SNI 01-3945-1995. 1995. Standar Nasional Indonesia untuk Teh Hijau. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. Soedibyo, M. 1998. Alam Sumber Kesehatan : Manfaat dan Kegunaan. Balai Pustaka, Jakarta. 41 42 Soekarto, S.T. 1990. Penilaian Organoleptik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas, IPB. Bogor. Somaatmadja, D. dan A. S. Herman. 1985. BBIHP Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Departemen Perindustrian, Bogor. Stark, A. And Z. Madar. 1994. Dietary Fiber, Di dalam Goldberg. I ed. 1994. Functional Foods, Designer Foods, Pharmafoods, Nutraceuticals. Chapman and Hall, New York. Sugani. 1981. Mempelajari Pembuatan Minuman Sari Jahe dan Pengaruh Mutunya Selama Penyimpanan. Skripsi. Jurusan Teknologi pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor. Suhardjo dan Clara M. K. 1987. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. PAU Pangan dan Gizi. IPB, Bogor. Supriadi. 1994. Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya. Pustaka Populer Obor, Jakarta. Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Terjemahan Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika. Edisi ke-3. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wang, H., G.J. Provan K. Halliwell. 2000. Tea Flavonoids : Their Function, Utilisation and Analysis. Journal of Food Science technology, 11, 152- 160. Widyarti, S. 1995. Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau terhadap Kadar Peroksida Lipid pada Tikus yang Diberi Diet Protein Rendah dan Lemak Tinggi. Tesis Program Pasca sarjana, IPB, Bogor. Wijayakusuma, H. M. H., S. Dalimartha, dan A. S. Wirian. 1997. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Pustaka Kartini, Jakarta. Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia, Jakarta. 42 43 L L A A M M P P I I R R A A N N 44 Lampiran 1. Neraca massa proses pembuatan teh herbal dengan penambahan ekstrak daun stevia 10 ml dan ekstrak kayu manis 10 ml 45 Lampiran 2. Prosedur Analisa A. Kadar Air SNI 01-3945-1995 Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 103 o ± 2 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang dengan ketelitian mendekati 0,001 gram. Sebanyak 5 gram sampel dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang dan dikeringkan dalam oven pada suhu 103 o ± 2 o C selama 6 jam. Cawan yang telah berisi sampel tersebut selanjutnya dipindahkan ke dalam desikator, didinginkan dan ditimbang kembali. Ulangi pengeringan hingga perbedaan hasil antara 2 penimbangan tidak melebihi 0,005 gram. Kadar air dihitung berdasarkan kehilangan berat, yaitu selisih antara berat awal dan berat akhir sampel, dengan menggunakan rumus : a = Berat cawan kosong kering g x = Berat sampel awal g y = Berat cawan + sampel kering

B. Kadar Abu SNI 01-3945-1995