BANGLE TINJAUAN PUSTAKA A. TEH

12 lemah, meningkatkan pengeluaran urin, obat pusing dan menangkal keracunan antidotum dari senyawa alkaloid maupun logam berat. Daun teh sejak lama dikenal mempunyai efek menyegarkan stimulan karena mengandung kafein, kaya akan vitamin C dan vitamin B terutama thiamin dan riboflavin yang dibutuhkan tubuh. Teh juga mengandung bahan polifenol dan mempunyai vitamin aktif yang dapat mengurangi kerapuhan dinding kapiler capileri fragility dari aliran darah, serta dapat menormalkan hiperfunction dan kelenjar gondok. Teh hijau dapat digunakan untuk mencegah penyakit akibat penyempitan pembuluh darah, seperti penyakit angina pectoris. Berdasarkan percobaan praklinis, senyawa yang berperan aktif dalam pencegahan penyakit tersebut adalah kelompok flavan. Kandungan senyawa fenolat dalam daun teh dapat menghambat peroksidasi lemak sehingga akan menghambat absorbsi kolesterol ke dalam tubuh Mursito, 2004.

B. BANGLE

Bangle adalah tanaman berbatang semu dan tumbuh tegak. Rimpangnya berwarna kuning kehijauan, lebih besar daripada jahe, rasanya pedas pahit dan baunya menyengat Supriadi, 1994. Bangle Zingiber cassumunar Roxb. termasuk kedalam divisi Plantarum, subdivisi Spermatophyta, kelas Monocotyledone, ordo Zingiberales, famili Zingiberaceae, genus Zingiber dan species Zingiber cassumunar Tjitrosoepomo, 1994. Bangle tumbuh menyebar di beberapa daerah, sehingga dikenal dengan berbagai nama daerah : bangle Jawa, panglai Sunda, pandhiyang Madura dan banglai Sumatera. Nama asing dari bangle adalah purple ginger Wijayakusuma et al., 1997. Ciri-ciri bangle adalah tumbuhan berumpun dan berbatang basah dengan tinggi mencapai 1,5 m. Daunnya melanset, hijau cerah, bila diremas-remas baunya sangat tajam. Perbungaan tunggal, muncul dari ketiak daun gagang. Bunganya berwarna kuning pucat. Buahnya menjorong, berdaging putih dan terbagi dalam tiga lobus Supriadi, 1994. Tanaman ini tumbuh menyebar di wilayah Asia tropik pada ketinggian 1300 m di atas permukaan laut. Saat ini bangle banyak ditanam di halaman. 6 13 Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah rimpang. Pada rimpang bangle yang sudah tua akan berwarna kuning, terasa pedas dan pahit, serta berbau tidak enak Heyne, 1987. Gambar 3. Tanaman bangle Zingiber cassumunar Menurut Heyne 1987, bangle merupakan obat yang umum digunakan dimana-mana. Khasiatnya antara lain memanaskan, mengeringkan, dan menghilangkan rasa sakit, mengobati rematik, serta penyakit kuning. Wijayakusuma et al. 1997 menambahkan bahwa rimpang bangle juga dapat mengobati demam, sakit kepala, batuk berdahak, perut nyeri, masuk angin, sembelit, cacingan, ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan, dan kegemukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wijayakusuma et al. 1997 bahwa kandungan senyawa kimia di dalam rimpang bangle di antaranya adalah alkaloid, flavonoid, minyak atsiri, saponin, pati, tanin, steroidtriterpenoid, lemak, dan gula. Berdasarkan sifat kimianya maka dua kelompok senyawa yang mempunyai kemungkinan untuk berperan dalam mengatasi kegemukan adalah flavonoid dan tanin. Mekanisme mengatasi kegemukan dari tanin adalah melalui penyamakan dinding usus sehingga menurunkan absorbsi zat gizi. Sedangkan mekanisme senyawa flavonoid belum diketahui secara rinci Soedibyo, 1998. 7 14

C. CEREMAI