dan latihan penghayatan. Selain itu, siswa juga melaksanakn kegiatan latihan dasar teater untuk meningkatkan konsentrasi dan mel;atih vokal, penghayatan, dan
ekspresi. Untuk media audiovisual tersebut berfungsi sebagai pemodelan agar siswa mempunyai gambaran dan konsep tentang variasi model membaca puisi dan
video dramatisasi. Sistem pembelajarannya dengan model draladater berbantuan media
audiovisual ini yaitu dengan cara siwa diputarkan tayangan video dramatisasi dan video pembacaan puisi. Setelah itu siswa berlatih sebentar untuk mempersiapkan
pembacaan puisi secara bergantian di muka kelas. Setelah pembacaan puisi bergantian yang dilakukan secara individu, guru dan siswa memberikan evaluasi
kepada siswa tersebut. Peran guru sebagai motivator, fasilitator, dan sekaligus evaluator.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan oleh peneliti terdiri atas dua bentuk yaitu sebagai berikut :
3.4.1 Instrumen Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan siswa dalam membaca puisi. Tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes tindakan dan tes verbal. Tes tindakan adalah tes yang menghendaki respon berupa tindakan siswa,
yaitu penghayatan dan penampilan dalam membaca puisi. Tes verbal adalah tes berupa respon berbentuk bahasa, yaitu penguasaan vokal atau pelafalan. Tes ini
dilakukan dengan cara siswa diminta untuk membacakan puisi yang telah diberi baris pembacaan, penjedaan, dan ditemukan suasananya.
Dalam tes membacakan puisi secara individu, kriteria yang digunakan untuk mengukur penilaian meliputi:
1. Penghayatan
2. Vokal atau pelafalan
3. Penampilan.
Skor penilaian membaca puisi untuk aspek penghayatan dapat dilihat pada table berikut:
Aspek Kriteria Kategori Rentang
Skor Penghayatan Ekspresi, nada, dan intonasi sesuai
dengan seluruh isi puisi Sangat baik
30-40
Ekspresi, nada, dan intonasi sesuai dengan sebagian isi puisi 2-3 bait
Baik 20-29
Ekspresi, nada, dan intonasi cukup sesuai dengan isi puisi 2 bait
Cukup Baik 10-19
Ekspresi, nada, dan intonasi kurang sesuai dengan sebagian isi puisi 1
bait Kurang Baik
0-9
Tabel. 1 Skor penguasaan penghayatan atas puisi Skor penilaian membaca puisi untuk aspek penguasaan teknik vokal atau
pelafalan dapat dilihat pada tabel berikut:
Aspek Kriteria Kategori Rentang
Skor Vokal 1.
Artikulasi sangat jelas dalam membaca seluruh puisi
2. Jeda sangat tepat dalam membaca
seluruh puisi 3.
Ketahanan suara volume suara stabil dari awal sampai akhir sesuai dengan
isi puisi dan terdengar sampai ke seluruh ruang.
4. Dinamika suara dalam membaca puisi
sangat tepat. Sangat baik
23-30
1. Artikulasi jelas dalam membaca seluruh
puisi 2.
Jeda tepat dalam membaca puisi 3.
Ketahanan suara volume suara cukup stabil pada sebagian besar pembacaan
dan terdengar sampai ke seluruh ruang Baik 16-22
1. Artikulasi jelas dalam membaca seluruh
puisi 2.
Jeda tepat dalam membaca puisi Cukup Baik
7-15
1. Artikulasi jelas dalam membaca seluruh
puisi Kurang Baik
0-6
2. Jeda kurang tepat dalam membaca puisi
Tabel . 2 Skor penguasaan teknik vokal atau pelafalan
Skor penilaian membaca puisi untuk aspek penampilan dapat dilihat pada tabel berikut:
Aspek Kriteria Kategori Rentang
Skor Penampilan Gesture dan sikap tubuh sesuai
dengan seluruh isi puisi dari awal sampai akhir pembacaan
Sangat baik 23-30
Gesture dan sikap tubuh sesuai dengan sebagian isi puisi dari awal
sampai akhir pembacaan Baik 16-22
Gesture dan sikap tubuh cukup sesuai dengan sebagian isi puisi
dari tengah sampai akhir pembacaan
Cukup Baik 7-15
Gesture dan sikap tubuh kurang sesuai dengan isi puisi dari awal
sampai akhir pembacaan Kurang Baik
0-6
Tabel. 3 Skor pengusaan penampilan atas puisi Penilaian pembacaan puisi siwa dilakukan dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut,
86-100 : sangat baik
70-85 :
baik 60-69
: cukup baik 59
: kurang baik Pembelajaran membaca puisi dengan model draladater berbantuan media
audiovisual dapat dikatakan behasil jika 70 siswa dapat memperoleh skor 69 – 85, 10 siswa memperoleh skor 86 – 100, dan 20 siswa memperoleh skor 59.
3.4.2 Instrumen Nontes