Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

diharapkan siswa antusias dan merasa termotivasi karena pembelajaran menggunakan model ini menyenangkan dan tidak membosankan.

2.4 Kerangka Berpikir

Pembelajaran sastra khususnya seni membaca puisi berkaiatan dengan kegiatan menangkap pikiran yang terkandung dalam puisi dan perasaan penyair yang terdapat dalam puisi. Untuk itu, harus menguasai unsur-unsur yang dimiliki puisi maupun unsur-unsur dalam membaca puisi, yaitu berupa penghayatan, vokal, dan penampilan. Berkaitan dengan hal tersebut, pembelajaran membaca puisi di sekolah masih jauh dari harapan. Pada umumnya siswa masih belum bisa membaca puisi dengan benar. Faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi antara lain; 1 metode guru yang sesuai dalam pembelajaran sehingga menyebabkan siswa kurang dapat melakukan penghayatan dalam membaca puisi, 2 teknik vokal yang tidak tepat dan kurang sesuai dengan suasana dalam puisi, 3 penampilan yang kurang maksimal karena guru hanya menyajikan teori, siswa cenderung bosan dan kurang dimotivasi untuk praktik dalam membacakan puisi sehingga tidak dapat dinilai dan diatasi kekurangannya, 4 kurangnya rasa percaya diri dari siswa sehingga mereka merasa kurang mampu untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam membaca puisi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan model draladater berbantuan media audiovisual. Guru memutarkan tayangan video variasi pembacaan puisi dan membagikan puisi berbagai angkatan. Kemudian siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Tiap kelompok memilih satu puisi untuk dijadikan puisi untuk dramatisasi dan masing-masing individu memilih salah satu puisi juga yang nantinya digunakan dalam pembacaan puisi. Setelah itu, siswa melakukan kegiatan diskusi makna puisi, baris pembacaan, penjedaan, dan mengubah puisi menjadi dialog. Latihan dasar teater dilakukan setelah siswa memahami dan mendiskusikan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membaca puisi. Latihan dasar teater yang meliputi olah vokal, olah tubuh, ekspresi, penghayatan, dan latihan konsentrasi, pada awalnya dilakukan secara bersama-sama yang dipandu oleh guru di dalam kelas. Namun, karena keterbatasan waktu maka kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan dalam kelompok masing-masing dan dipandu oleh guru. Setelah siswa menentukan konsep dan latihan, siswa melakukan kegiatan unjuk kerja performansi yaitu penampilan mendramatisasikan puisi yang dilakukan secra kelompok dan pembacaan puisi yang dilakukan secara individu. Kegiatan penilaian atau evaluasi dilakukan bersama oleh guru dan siswa. Kegiatan penilaian ini melibatkan siswa agar siswa memiliki rasa apresiasi terhadap penampilan yang dilakukan oleh teman sehingga siswa dapat langsung mengetahui kekurangan dan dapat memperbaiki pada kesempatan berikutnya. Dengan menggunakan model draladater berbantuan media audiovisual ini diharapkan siswa mampu meningkatkan kreativitasnya dalam membaca puisi siswa kelas X SMA Negeri 2 Rembang.

2.5 Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Media Audiovisual (VCD) Sinematisasi Puisi sebagai Media Pengajarana Apresiai Puisi pada Siswa SMA Kelas X

1 25 200

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 3 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Sambi Tahun Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Sambi Tahun Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 14

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 187

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI.

1 1 217

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PENGALIRAN IMAJI BERBANTUAN MEDIA PUISI PADA SISWA KELAS X.I SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA.

2 16 179

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD 2 SIDOREKSO KUDUS

0 0 25