79
4.3 Validasi model prediktif yang dihasilkan Berdasarkan hasil karakterisasi pengaruh waktu fermentasi grits jagung terhadap
sifat fisik, kimia dan fungsional tepung jagung putih didapatkan beberapa model prediktif untuk mengendalikan sifat fungsional dan fisik tepung jagung Tabel 20. Validasi
dilakukan untuk mengetahui ketepatan model tersebut sehingga nantinya dapat digunakan untuk aplikasi lebih lanjut. Model yang divalidasi adalah beberapa model yang
menggambarkan korelasi antara waktu fermentasi grits jagung dengan sifat fisik dan fungsional adonan jagung. Validasi dilakukan pada 5 titik yaitu 15, 30, 45, 57.5 dan 70
jam.
4.3.1 Packed density tepung jagung
Berdasarkan hasil karakterisasi sifat fisik dan kimia tepung jagung dipilih persamaan yang menggambarkan korelasi antara waktu fermentasi grits jagung
dan packed density tepung jagung yaitu D
p
= -0.0009t + 0.712 dengan D
p
adalah packed density
tepung jagung 60 mesh dalam gml, dan t adalah waktu fermentasi grits
jagung dalam jam. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan pada tahap ini didapatkan nilai packed density seperti terlihat pada Tabel 21. Tabel 21
menunjukkan bahwa prediksi packed density mendekati nilai pengukuran yang didapatkan dengan standar deviasi kurang dari 10 . Persamaan untuk
memprediksi packed density diperoleh dari korelasi langsung antara waktu fermentasi grits jagung dengan packed density sehingga adanya beberapa variabel
yang berkorelasi sudah termasuk di dalamnya. Tabel 21 Hasil pengukuran dan prediksi packed density tepung jagung
Waktu fermentasi grits
jagung jam Hasil pengukuran packed
density gml
Prediksi packed density gml
Standar deviasi 15 0.703 0.699
0.6 30 0.673 0.685
-1.8 45 0.656 0.672
-2.4 57.5 0.624 0.660
-5.8 70 0.605 0.649
-7.3 Keterangan: merupakan angka rata-rata 3 ulangan dan 2 kali analisa
Persamaan D
p
= -0.0009t + 0.712 dapat digunakan untuk memprediksi packed density
tepung jagung yang dihasilkan dengan variasi waktu fermentasi grits jagung. Persamaan tersebut dapat dipergunakan untuk tepung jagung yang
80 dihasilkan dari grits jagung dengan waktu fermentasi 0 sampai 72 jam, dan
penggunaan di luar waktu tersebut perlu penelitian lebih lanjut. 4.3.
2 Loose density tepung jagung
Persamaaan D
l
= -0.0007t + 0.493 diperoleh pada tahap karakterisasi tepung jagung untuk memprediksi loose density tepung jagung berdasar waktu
fermentasi grits jagung. Tabel 22 menunjukkan bahwa prediksi loose density mendekati nilai pengukuran yang didapatkan dengan standar deviasi kurang dari
10 . Persamaan untuk memprediksi loose density diperoleh dari korelasi langsung antara waktu fermentasi grits jagung dengan loose density sehingga
adanya beberapa variabel yang berkorelasi sudah diperhitungkan di dalamnya. Dengan demikian persamaan D
l
= -0.0007t + 0.493 dapat digunakan untuk memprediksi loose density tepung jagung yang dihasilkan dengan variasi waktu
fermentasi grits jagung selama 0 sampai 72 jam.
Tabel 22 Hasil pengukuran dan prediksi loose density tepung jagung Waktu fermentasi
grits jagung
jam Hasil pengukuran
loose density gml
Prediksi loose density
gml Standar
deviasi 15 0.465 0.483
-3.8 30 0.448 0.472
-5.4 45 0.438 0.462
-5.4 57.5 0.437 0.453
-3.7 70 0.426 0.444
-4.3 Keterangan: merupakan angka rata-rata 3 ulangan dan 2 kali analisa
4.3.3 Sudut curah tepung jagung