Kapasitas penyerapan air Kapasitas penyerapan minyak

100 Semakin tinggi packed density, semakin kecil luas permukaan bahan dan dengan adanya pemantulan cahaya akan terbentuk bayangan yang kelihatan lebih gelap. Hubungan densitas dengan derajat putih tepung jagung berhubungan juga dengan luas permukaan. Pada tepung jagung berukuran partikel ≤ 75 µm, peningkatan packed density dari 0.639 gml menjadi 0.748 gml menurunkan derajat putih dari 68.7 menjadi 60.7 ; demikian juga pada tepung berukuran partikel 150-250 µm peningkatan packed density dari 0.585 gml menjadi 0.635 gml akan menurunkan derajat putih dari 79.6 menjadi 74.9 seperti dapat dilihat pada Gambar 43. 50 60 70 80 90 0.50 0.60 0.70 0.80 packed density gml de ra ja t put ih 150 - 250 µm 106 - 150 µm 75 – 106 µm ≤ 75 µm Gambar 43 Pengaruh packed density dan ukuran partikel tepung terhadap derajat putih tepung jagung.

4.4.5 Kapasitas penyerapan air

Waktu fermentasi grits jagung dan ukuran partikel tepung berpengaruh nyata terhadap kapasitas penyerapan air tepung yang dihasilkan, sedangkan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata. Semakin kecil ukuran partikel, luas permukaan semakin besar sehingga kemampuan bahan dalam menyerap air lebih besar Gambar 44. Pada tepung berukuran partikel ≤ 75 µm, fermentasi selama 30 jam meningkatkan kapasitas penyerapan air menjadi 128.9 dari tepung jagung non fermentasi 115.9 , dan fermentasi lanjutan sampai 70 jam akan menurunkan kembali kapasitas penyerapan air 113.6. Sedangkan pada tepung 101 berukuran partikel 150 – 250 µm, fermentasi cenderung tidak mengubah kapasitas penyerapan air tepung yang dihasilkan seperti terlihat pada Gambar 44. Dengan demikian apabila diinginkan produk-produk yang perlu tingkat rehidrasi tinggi dapat digunakan tepung hasil fermentasi selama 30 jam dengan ukuran partikel ≤ 75 µm. 80 100 120 140 20 40 60 80 waktu jam kap asi tas p en yer ap an air 150-250 µm 106 - 150 µm 75 – 106 µm ≤ 75 µm Gambar 44 Pengaruh waktu fermentasi grits jagung dan ukuran partikel tepung terhadap kapasitas penyerapan air tepung jagung.

4.4.6. Kapasitas penyerapan minyak

Waktu fermentasi grits jagung dan ukuran partikel tepung berpengaruh nyata terhadap kapasitas penyerapan minyak tepung jagung yang dihasilkan, sedangkan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata. Semakin kecil ukuran partikel tepung, semakin besar kapasitas penyerapan minyak karena semakin kecil ukuran partikel, luas permukaan semakin besar sehingga kemampuan bahan dalam menyerap minyak semakin besar. Pada tepung berukuran partikel ≤ 75 µm, fermentasi grits selama 70 jam menurunkan kapasitas penyerapan minyak menjadi 69.3 dari tepung non fermentasi 82.8. Pada tepung berukuran partikel 150 – 250, kapasitas penyerapan minyak relatif tidak berubah dengan fermentasi seperti terlihat pada Gambar 45. Dengan demikian apabila diinginkan produk dengan kapasitas penyerapan minyak kecil maka digunakan tepung dengan ukuran partikel yang lebih besar. Sebagai contoh 102 adalah untuk melapisi coating produk-produk yang digoreng, pelapisan menggunakan tepung berukuran partikel besar lebih menguntungkan karena lebih sedikit menyerap air. Kpm iv = -0.205t + 83 R 2 = 0.7258 20 40 60 80 100 20 40 60 80 waktu jam ka p a s itas p e n y er ap an m in y ak 150-250 µm 106 - 150 µm 75 – 106 µm ≤ 75 µm Gambar 45 Pengaruh waktu fermentasi grits jagung dan ukuran partikel tepung terhadap kapasitas penyerapan minyak tepung jagung. Pengaruh waktu fermentasi grits jagung terhadap kapasitas penyerapan minyak tepung jagung berukuran partikel ≤ 75 µm menghasilkan grafik regresi linier yang menurun. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan: Kpm iv = 0.2048t + 83 R 2 = 0.7258 dengan Kpm iv adalah kapasitas penyerapan minyak tepung jagung berukuran partikel ≤ 75 µm dalam berat kering, t adalah waktu fermentasi grits jagung jam dan R 2 adalah koefisien determinasi.

4.4.7 Suhu gelatinisasi