Imbalan jasa juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada pegawai secara
layak dan adil sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan dalam mencapai tujuan perusahaan. Input karyawan meliputi segala sesuatu yang diperkirakan oleh karyawan
diberikan kepada perusahaan, misalnya: pendidikan, inteligensi, pengalaman, pelatihan, keterampilan, senioritas, usia, jenis kelamin, latar belakang, status sosial, dan besarnya usaha
yang digunakan. Dalam keadaan tertentu, input bisa saja berupa penampilan, kesehatan, pemilikan kendaraan dan sebagainya. Outcomes adalah segala sesuatu yang diterima oleh
karyawan atau yang diperkirakan perusahaan kepada karyawannya, misalnya: gaji, insentif dan mungkin berupa fasilitas Panggabean, 2002.
1.3 Tujuan Pemberian Imbalan Jasa
Manajemen imbalan tidak dibatasi pada pemberian imbalan finansial misalnya: upah atau gaji, bonus, komisi dan pembagian laba, namun juga yang berkaitan dengan
imbalan non finansial yang memuaskan kebutuhan psikologis karyawan akan variasi dan tantangan pekerjaan, prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan untuk memperoleh
pengembangan keterampilan dan karir, dan pelaksanaan pengaruh yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mempertahankan dan menjaga tingkat prestasi kerja,
maka motivasi dan komitmen perlu ditingkatkan Sofyandi, 2008. Ruky 2001 menyatakan bahwa tujuan utama dari kebijakan dan sistem
penggajian perusahaan pada dasarnya adalah untuk memenuhi kewajiban yang bersifat normatif seperti yang dimuat dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah atau Peraturan
Menteri yang berlaku. Pada dasarnya ada empat tujuan utama yang dapat dicapai oleh perusahaan, yaitu:
1. Mampu menarik tenaga kerja yang berkualitas baik dan mempertahankan mereka agar tidak pindah ke perusahaan lain. Perusahaan bukan hanya merasa perlu memenuhi
Universitas Sumatera Utara
kewajiban normatifnya, tetapi sekaligus ingin agar tenaga profesional yang baik yang mereka butuhkan untuk menjalankan perusahaan tertarik untuk melamar dan setelah
masuk tidak akan tertarik untuk pindah ke perusahaan lain. 2. Memotivasi tenaga kerja untuk berprestasi. Tenaga kerja harus memberikan kinerja yang
baik kepada perusahaan sesuai kemampuan mereka. Untuk itu kebijakan dan sistem imbalan harus dirancang sedemikian rupa agar mampu merangsang motivasi kerja.
3. Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia, perusahaan secara bertahap melakukan pergantian
teknologi dan memperbaharui proses dan sistem operasinya karena itu kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan ke standar tertentu.
4. Membantu mengendalikan biaya imbalan tenaga kerja labor cost. Pimpinan perusahaan akan memantau perkembangan peningkatan imbalan tenaga kerja labor cost, menilai
efektivitasnya berdasarkan tujuan dan mengevaluasi apakah perkembangan biaya seimbang dengan peningkatan produktivitas yang diharapkan.
Sofyandi 2008 menyatakan bahwa tujuan diadakannya pemberian imbalan adalah untuk menjalin ikatan kerjasama antara pimpinan dengan karyawan, artinya bahwa dengan
terjalinnya kerjasama secara formal akan terbentuk komitmen yang jelas mengenai hak dan kewajiban yang harus dipikul masing-masing, memberikan kepuasan kepada karyawan
karena melalui kepuasan yang dirasakan para karyawan, maka karyawan akan memberikan prestasinya yang terbaik, untuk memotivasi karyawan dalam bekerja, agar karyawan
bersemangat dalam bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya, dan untuk menciptakan disiplin kerja bagi karyawan.
Setiap program imbalan compensation harus mampu mendorong seseorang untuk bekerja, seperti yang dikemukakan oleh Peterson Plowman dalam Sofyandi, 2008 bahwa
orang mau bekerja karena adanya empat faktor, yaitu the desire to live artinya orang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai keinginan untuk hidup merupakan keinginan yang utama. Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan tetap mampu untuk bertahan hidup. The desire for possession
artinya keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan kebutuhan berikutnya yang menyebabkan mengapa orang mau bekerja. The desire for power artinya adanya keinginan
untuk memiliki kekuasaan, dan the desire for recognition artinya adanya keinginan untuk mendapat pengakuan dari pihak lain.
1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Imbalan