Uji Validitas dan Reliabilitas Pengumpulan data

p = rentangbanyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 57 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas 2 kurang baik dan baik, maka didapatkan p=29 dan dapat dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: 19-48 = Kinerja perawat pelaksana kurang baik 49-76 = Kinerja perawat pelaksana baik

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen imbalan jasa dan kinerja perawat akan dilakukan uji validitasreliabilitas untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama. Uji validitas isi dilakukan untuk melihat kemampuan suatu instrumen dapat mengukur konsep penelitian secara keseluruhan. Uji validitas instrumen imbalan jasa dan kinerja akan divalidasi yang ahli pada bidangnya Azwar, 2003. Uji validitas ini dilakukan oleh Ibu Liberta Lumbatoruan, S.Kp, M. Kep Lampiran 1. Uji reliabilitas instrumen imbalan jasa dilakukan dengan cara Cronbach’s alpha. Uji reliabilitas ini dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 30 perawat pelaksana di RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria sampel penelitian Azwar, 2003. Responden yang digunakan sebagai uji instrumen berbeda dengan responden yang digunakan untuk sampel penelitian. Untuk menguji kehandalan data maka dilakukan uji reliabilitas data. Polit Hungler 1995 menyatakan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel handal jika memiliki nilai reliabilitas lebih besar dari 0,70, dengan hasil uji instrumen imbalan jasa yaitu 0,73 Lampiran 2 dan instrumen kinerja yaitu 0,94 Lampiran 3. Ini menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian dinyatakan reliabel. Universitas Sumatera Utara

7. Pengumpulan data

Sebelum membagikan kuesioner kepada responden, peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan USU kemudian mengirim surat ijin penelitian dari Fakultas Keperawatan ke tempat penelitian RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Martha Friska Medan. Setelah mendapat persetujuan dari Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta, peneliti melakukan pengumpulan data secara mandiri dengan memberikan sejumlah kuesioner kepada kepala ruangan dan menjelaskan tentang prosedur, manfaat penelitian dan cara pengisian kuesioner sehingga ketika membagikan kuesioner kepala ruangan dapat menjelaskan cara pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent surat persetujuan menjadi responden dan pengumpulan data dimulai. Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuesioner dan responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dengan cermat dan tidak ada hal yang terlewatkan. Pada saat pengumpulan kuesioner, peneliti menghadapi kendala di lapangan. Sebelum menyebarkan kuesioner, terlebih dahulu peneliti harus menjumpai Kapokja untuk mendapatkan surat persetujuan melakukan penelitian di setiap ruangan kemudian menyerahkan surat tersebut kepada kepala ruangan. Kesibukan kepala ruangan menyebabkan peneliti sulit untuk bertemu, dan hal ini menghambat dimulainya penyebaran kuesioner di ruangan tersebut. Jadwal shift perawat pelaksana menyebabkan seluruh kuesioner tidak dapat terkumpul tepat pada waktunya, dan ada beberapa kuesioner yang tidak kembalihilang. Untuk itu peneliti harus kembali lagi menemui kepala ruangan untuk memberikan kusioner dan menyebarkannya kepada perawat pelaksana yang belum mendapat. 8 Analisa Data Universitas Sumatera Utara Setelah data terkumpul maka analisa dilakukan melalui empat tahap yaitu dimulai dari editing untuk memeriksa kembali kuesioner tersebut satu per satu, apakah kuesioner telah diisi dengan petunjuk atau belum, dilanjutkan dengan memberikan kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi data, kemudian data diproses melalui program komputerisasi.

8.1 Statistik Univariat