BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian komparatif. Rancangan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh imbalan jasa terhadap kinerja yang
dipersepsikan oleh perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan yang dilihat mulai dari pengkajian sampai evaluasi di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU
Martha Friska Medan.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan Rindu A dan Rindu B, kecuali VIP dan
RSU Martha Friska Medan ID, IIIA, IIIC, IVA, IVC, VA, VC, dan VI yang berjumlah 286 perawat pelaksana, yaitu 164 perawat pelaksana di RSUP H. Adam Malik Medan dan 122
perawat pelaksana di RSU Martha Friska Medan.
2.2 Sampel
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi. Sampel adalah perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap kecuali perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat
inap VIP dan ICU. Hal ini disebabkan, kondisi pasien di ruang ICU berada dalam kondisi kritis dan membutuhkan penanganan yang lebih tanggap sehingga perawat ICU harus
dibekali dengan keahlian yang lebih dibandingkan perawat pelaksana rawat inap lainnya. Oleh karena itu, penilaian kinerja yang dilakukan pada perawat ICU memiliki kriteria yang
Universitas Sumatera Utara
berbeda. Pada RSUP H. Adam Malik Medan, perawat pelaksana yang akan menjadi responden adalah perawat dengan status PNS.
Penentuan jumlah sampel ini sesuai dengan ketentuan dari Arikunto 2006, yang menjelaskan jumlah populasi 100 orang dapat diambil untuk sampel 10-25, dan pada
penelitian ini ditetapkan sebanyak 25, sehingga sampel yang diperoleh yaitu 25 x 286 orang yaitu 72 responden. Jumlah sampel kemudian dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 36
responden di RSUP H. Adam Malik Medan dan 36 responden di RSU Martha Friska Medan. Metode yang dipakai adalah systematic random sampling yaitu, pengambilan sampel ini
dilakukan secara acak, tetapi pada saat penelitian proses pengambilan data mengalami perubahan. Metode pengambilan data berubah menjadi random sampling, karena penyebaran
kuesioner diserahkan kepada setiap kepala ruangan dan kepala ruangan yang memberikan kuesioner kepada perawat pelaksana Alimul, 2003.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Martha Friska Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari bagian pendidikan yaitu Dekan Fakultas Keperawatan, selanjutnya mengirim surat tersebut kepada pimpinan RSUP H. Adam
Malik Medan dan RSU Martha Friska Medan dan telah mendapat ijin dari Pimpinan RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Martha Friska Medan. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan
dan prosedur penelitian. Responden diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden. Jika perawat
Universitas Sumatera Utara
pelaksana tersebut menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tetapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada masing-masing
lembar kuesioner. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Selama proses
pengambilan data tidak menimbulkan tekanan psikologis pada responden yang akan diteliti, sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan terhadap responden.
5. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu: kuesioner imbalan
jasa dan kuesioner kinerja yang diterima perawat digunakan untuk menilai kepuasan terhadap imbalan dan kinerja yang dipersepsikan perawat pelaksana dalam memberikan asuhan
keperawatan.
5.1 Kuesioner Imbalan
Kuesioner imbalan jasa perawat disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan dari hasil studi pendahuluan. Kuesioner imbalan jasa perawat terdiri dari 14 pernyataan, yaitu
imbalan langsung yang terdiri dari 8 pernyataan gaji pokok, uang makan, jasa medis, jasa pelayanan, THR, uang siswa, upah berkala tahunan, dan tunjangan jabatan yaitu nomor 1-8,
dan imbalan tidak langsung yang terdiri dari 6 pernyataan jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan pendidikanpelatihan yaitu nomor 9-
14. Penilaian kuesioner menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban sangat puas SP diberi nilai 4, puas P diberi nilai 3, tidak puas TP diberi nilai 2, dan sangat tidak puas
STP diberi nilai 1. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 56 dan terendah 14.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2002 Panjang kelas p =
kelas Banyak
kelas Rentang
Dengan p = rentangbanyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 42 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas 2 kurang dan
baik. Maka didapatkan p=21 dan dikategorikan interval sebagai berikut: 14-35 = Imbalan Jasa Kurang
36-56 = Imbalan Jasa Baik
5.2 Kuesioner Kinerja yang Dipersepsikan Perawat Pelaksana dalam Memberikan Asuhan Keperawatan
Kuesioner kinerja perawat dimodifikasi dari Nursalam 2009. Lembar kuesioner kinerja perawat terdiri dari 19 pernyataan mulai dari pengkajian sebanyak 4 kriteria kriteria
nomor 1, 2, 3 dan 4, diagnosa keperawatan 2 kriteria kriteria nomor 5 dan 6, intervensi 4 kriteria kriteria nomor 7, 8, 9, dan 10, implementasi 5 kriteria kriteria nomor 11, 12, 13,
14, dan 15 dan evaluasi 4 kriteria kriteria nomor 16, 17, 18, dan 19. Bila telah dilakukan sepenuhnya dengan tepat diberi nilai skor 4 dengan memberi tanda check list pada kolom
selalu Sl, bila dilakukan sepenuhnya namun tidak tepat diberi skor 3 dengan memberi check list pada kolom sering S, bila dilaksanakan hanya sebagian diberi nilai 2 dengan memberi
check list pada kolom kadang-kadang KK, dan bila tidak dilaksanakan sama sekali diberi nilai 1 dengan memberi check list pada kolom tidak dikerjakan sama sekali TP. Nilai
tertinggi yang diperoleh adalah 76 dan nilai terendah adalah 19. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2002:
Panjang kelas p =
kelas Banyak
kelas Rentang
Universitas Sumatera Utara
p = rentangbanyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 57 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas 2 kurang baik dan
baik, maka didapatkan p=29 dan dapat dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut: 19-48 = Kinerja perawat pelaksana kurang baik
49-76 = Kinerja perawat pelaksana baik
6. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen imbalan jasa dan kinerja perawat akan dilakukan uji validitasreliabilitas untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara
konsisten sasaran yang diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama. Uji
validitas isi dilakukan untuk melihat kemampuan suatu instrumen dapat mengukur konsep penelitian secara keseluruhan. Uji validitas instrumen imbalan jasa dan kinerja akan
divalidasi yang ahli pada bidangnya Azwar, 2003. Uji validitas ini dilakukan oleh Ibu Liberta Lumbatoruan, S.Kp, M. Kep Lampiran 1.
Uji reliabilitas instrumen imbalan jasa dilakukan dengan cara Cronbach’s alpha. Uji reliabilitas ini dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 30 perawat pelaksana di
RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria sampel penelitian Azwar, 2003. Responden yang digunakan sebagai uji instrumen berbeda dengan responden yang digunakan
untuk sampel penelitian. Untuk menguji kehandalan data maka dilakukan uji reliabilitas data. Polit Hungler 1995 menyatakan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel handal
jika memiliki nilai reliabilitas lebih besar dari 0,70, dengan hasil uji instrumen imbalan jasa yaitu 0,73 Lampiran 2 dan instrumen kinerja yaitu 0,94 Lampiran 3. Ini menunjukkan data
yang digunakan dalam penelitian dinyatakan reliabel.
Universitas Sumatera Utara
7. Pengumpulan data
Sebelum membagikan kuesioner kepada responden, peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi Pendidikan Fakultas
Keperawatan USU kemudian mengirim surat ijin penelitian dari Fakultas Keperawatan ke tempat penelitian RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Martha Friska Medan. Setelah
mendapat persetujuan dari Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta, peneliti melakukan pengumpulan data secara mandiri dengan memberikan sejumlah kuesioner kepada
kepala ruangan dan menjelaskan tentang prosedur, manfaat penelitian dan cara pengisian kuesioner sehingga ketika membagikan kuesioner kepala ruangan dapat menjelaskan cara
pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent surat persetujuan menjadi responden dan pengumpulan data dimulai. Selanjutnya
menjelaskan cara pengisian kuesioner dan responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dengan cermat dan tidak ada hal yang terlewatkan.
Pada saat pengumpulan kuesioner, peneliti menghadapi kendala di lapangan. Sebelum menyebarkan kuesioner, terlebih dahulu peneliti harus menjumpai Kapokja untuk
mendapatkan surat persetujuan melakukan penelitian di setiap ruangan kemudian menyerahkan surat tersebut kepada kepala ruangan. Kesibukan kepala ruangan menyebabkan
peneliti sulit untuk bertemu, dan hal ini menghambat dimulainya penyebaran kuesioner di ruangan tersebut. Jadwal shift perawat pelaksana menyebabkan seluruh kuesioner tidak dapat
terkumpul tepat pada waktunya, dan ada beberapa kuesioner yang tidak kembalihilang. Untuk itu peneliti harus kembali lagi menemui kepala ruangan untuk memberikan kusioner
dan menyebarkannya kepada perawat pelaksana yang belum mendapat.
8 Analisa Data
Universitas Sumatera Utara
Setelah data terkumpul maka analisa dilakukan melalui empat tahap yaitu dimulai dari editing untuk memeriksa kembali kuesioner tersebut satu per satu, apakah kuesioner
telah diisi dengan petunjuk atau belum, dilanjutkan dengan memberikan kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi data,
kemudian data diproses melalui program komputerisasi.
8.1 Statistik Univariat
Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian Polit Hungler, 1995.
Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa variabel independen yaitu imbalan jasa yang diterima perawat dan variabel
dependen yaitu kinerja yang dipersepsikan perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Martha Friska Medan.
Untuk menganalisa variabel imbalan jasa perawat dan variabel kinerja perawat pelaksana dianalisis dengan menggunakan skala ordinal dan ditampilkan dalam distribusi
frekuensi.
8.2 Statistik Bivariat