14
Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert 1976:42-43 ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif Rakhmat, 2007:
105: a. Peka pada kritik. Orang ini sangat tidak tahan terhadap kritik yang
diterimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Bagi orang ini,koreksi seringkali dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan
harga dirinya. b. Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura-
pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian, segala macam embel-
embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya. c. Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak
diperhatikan. Ia tidak akan pernah mempersalahkan dirinya, tetapi akan menganggap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang
tidak beres. d. Bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam
keengganannya untuk bersaing dengan oran lain dalam membuat prestasi.
2.1.3 Dimensi Konsep Diri
Fitts 1971 membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu Agustiani, 2006: 139-142:
Universitas Sumatera Utara
15
1. Dimensi Internal Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal internal
frame reference adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya. Dimensi ini terdiri dari
tiga bentuk: 1.1 Diri identitas identity self
Bagian diri ini meruakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaan, “Siapakah saya?” Dalam pertanyaan
tersebut tercakup label-label dan simbol-simbol yang diberikan kepada diri oleh individu yang bersangkutan. Kemudian dengan bertambahnya
usia dan interaksi dengan lingkungannya, pengetahuan individu tentangdirinya juga bertambah, sehingga individu dapat melengkapi
keterangan tentang dirinya dengan hal-hal yang lebih kompleks. 1.2 Diri Pelaku behavioral self
Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai “apa yang dilakukan oleh
diri”. Bagian ini berkaitan erat dengan diri identitas. Diri yang kuat akan menunjukkan adanya keserasian antara diri identitas dengan diri
pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima, baik diri sebagai identitas maupun diri sebagai pelaku. Kaitan dari keduanya
dapat dilihat pada diri sebagai penilai.
Universitas Sumatera Utara
16
1.3 Diri PenerimaPenilai judging self Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan
evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara mediator antara diri identitas dan diri pelaku. Diri penilai menentukan kepuasan
seseorang akan dirinya atau seberapa jauh seseorang menerima dirinya. Kepuasan diri yang rendah akan menimbulkan harga diri yang rendah
pula dan akan mengembangkan ketidakpercayaan yang mendasar pada dirinya. Sebaliknya, bagi individu yang memiliki kepuasan diri yang
tinggi, kesadaran dirinya lebih realistis, sehingga lebih memungkinkan individu bersikap lebih konstruktif.
2. Dimensi Eksternal Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan
aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya. Dimensi yang dikemukakan oleh Fitts adalah dimensi eksternal
yang bersifat umum bagi semua orang dan dibedakan atas lima bentuk, yaitu :
2.1 Diri Fisik physical self Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya
secara fisik, terlihat dari persepsi seseorang mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya cantik, jelek, menarik, tidak menarik dan
keadaan tubuhnya tinggi, pendek, gemuk, kurus.
Universitas Sumatera Utara
17
2.2 Diri Etika-moral moral-ethical self Persepsi seseorang terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan
nilai moral dan etika. Hal ini menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungan dengan Tuhan, kepuasaan seseorang akan kehidupan
keagamaannya dan nilai-nilai moral yang dipegangnya, yang meliputi batasan baik dan buruk.
2.3 Diri Pribadi personal self Perasaan atau persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal ini
tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh mana individu merasa puas terhadap
pribadinya atau sejauh mana individi merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat.
2.4 Diri Keluarga family self Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam
kedudukannya sebagai anggota keluarga. Seberapa jauh seseorang merasa memadai terhadap dirinya sebagai anggota keluarga, terhadap
peran maupun fungsi yang dijalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.
2.5 Diri Sosial social self Bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya
dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
18
2.1.4 Pembentukan Konsep Diri