Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat pada saat ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam semua aspek
kehidupan manusia. Termasuk didalamnya adalah perilaku manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Perilaku ini akan berpengaruh kepada cara berpikir
manusia dari yang tadinya sederhana menjadi lebih rumit. Akibatnya pengelolaan sumber daya manusia SDM sebagai unsur pelaksana dari sebuah organisasi juga
akan semakin rumit. Kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan
karyawan akan membawa dampak buruk pada sikap karyawannya yang tentunya akan berakibat buruk juga terhadap kemajuan perusahaan. Salah satu masalah
pokok yang sering terjadi akibat adanya ketidaksesuaian kebijakan perusahaan dengan kebutuhan dan harapan karyawan adalah rendahnya kepuasan kerja
karyawan dalam berbagai faktor seperti upah dan gaji yang kurang sesuai, kondisi kerja yang kurang kondusif dan kurang nyaman, aturan yang terlalu mengekang,
gaya kepemimpinan yang diterapkan masih kurang tepat yaitu gaya kepemimpinan otoriter, dan sebagainya. Kepuasan kerja dalam bekerja memiliki
peran yang sangat strategis dalam perusahaan, bahkan dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu kunci utama dalam organisasi
ataupun perusahaan.
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Indikasi atau tolak ukur dari kepuasan kerja diantaranya adalah tingkat turnover, moral kerja, prestasi kerja, produktivitas kerja karyawan serta
kedisiplinan karyawan dalam menjalankan tugasnya. Kedisiplinan ini salah satunya dapat dilihat dari waktu dan tingkat absensi. Jika karyawan datang ke
tempat kerja selalu tepat waktu dan tingkat absensinya kecil maka secara relatif kepuasan kerja karyawan baik. Sebaliknya jika karyawan datang ke tempat kerja
sering terlambat dan tingkat absensinya besar maka kepuasan kerja karyawan di perusahaan kurang.
Kepuasan kerja merupakan hal penting yang harus dirasakan dan dimiliki oleh setiap karyawan. Kepuasan kerja dapat mempengaruhi secara langsung
perilaku karyawan tersebut dalam bekerja, seperti perilaku malas, rajin, bersemangat, dan lain sebagainya. Dengan demikian sangat penting bagi
perusahaan untuk menciptakan kepuasan kerja bagi seluruh karyawannya. Kepuasan kerja karyawan merupakan persoalan yang dapat dialami oleh
setiap perusahaan, termasuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara BUMN. Salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang sedang mengalami permasalahan
yang cukup kompleks adalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia Persero Bandung.
PT. INTI Persero Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berada di bawah pengelolaan Industri Telekomunikasi Strategis
BPIS yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan infokom dengan penekanan pada Sistem Infokom dan Integrasi Telekomunikasi SIIT. Sebagai perusahaan
yang besar PT. INTI Persero Bandung sedang menghadapi berbagai masalah
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
serius yang dapat berdampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu permasalahan PT. INTI Persero Bandung adalah rendahnya kepuasan kerja.
Gambaran umum rendahnya kepuasan kerja PT. INTI Persero Bandung dapat dilihat dari jumlah karyawan keseluruhan karyawan PT. INTI Persero
Bandung Tahun 2007 sampai Tahun 2011 sebagai berikut :
TABEL 1.1 KOMPOSISI KARYAWAN PT. INTI PERSERO BANDUNG
TAHUN 2007-2011 TAHUN
JUMLAH KARYAWAN
2007 719
2008 702
2009 686
2010 683
2011 672
Sumber : Divisi MSDM PT.INTI Persero Bandung
Tabel 1.1 menunjukkan jumlah karyawan PT. INTI Persero Bandung Tahun 2010 berjumlah 683 karyawan mengalami penurunan pada Tahun 2011
menjadi 672 karyawan. Penurunan jumlah karyawan tersebut dapat menjadi salah satu indikator bahwa kepuasan PT. INTI Persero Bandung sedang mengalami
permasalahan, yang mengakibatkan kepuasan kerja karyawan menurun dikarenakan gaji dan upah yang kurang sesuai, kondisi kerja yang kurang
kondusif dan kurang nyaman, serta gaya kepemimpinan yang diterapkan yaitu gaya kepemimpinan otoriter pada perusahaan masih kurang tepat dengan situasi
dan kondisi karyawannya sehingga berdampak pada pencapaian tujuan dan target perusahaan.
Kepuasan kerja karyawan memiliki pengaruh yang besar dan penting terhadap perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
salah satu kunci kesuksesan dalam suatu perusahaan, seperti pendapat Malayu S.P. Hasibuan 2010:202
yang mengemukakan bahwa “Kepuasan kerja karyawan adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya
”. Kepuasan kerja karyawan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai
karyawan dari seluruh aktivitas yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Selama menjalankan aktivitasnya tingkat kehadiran merupakan salah satu prioritas
yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk menilai kepuasan kerja karyawannya.
Akibat adanya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang di dapatkan karyawan, tentunya ini menimbulkan masalah ketidakpuasan yang
terjadi pada karyawan. Kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti turnover, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan, dan ukuran organisasi
perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan yaitu dapat dilihat dari data kehadiran karyawan. Tinggi rendahnya kepuasan dapat
terukur pada Tabel 1.2 yang menyajikan data kehadiran karyawan PT. INTI Persero Bandung Tahun 2011 :
TABEL 1.2 REKAPITULASI KEHADIRAN KARYAWAN
PT. INTI PERSERO BANDUNG PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2011
Bulan Jumlah Hari Kerja
Kehadiran
01 Januari-31 Maret 58
96,32 01 April- 30 Juni
63 97,61
01 Juli-30 September 53
91,52
Sumber : Divisi MSDM PT.INTI Persero Bandung
Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa tingkat kehadiran karyawan PT. INTI Persero Bandung pada Tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini dapat
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilihat dari rata-rata perbandingan setiap bulannya yang mengalami fluktuasi, dimana kehadiran karyawan pada bulan April sampai bulan Juni mengalami
kenaikan yaitu sebesar 97,61. Sedangkan pada bulan Juli sampai bulan September mengalami penurunan yaitu sebesar 91,52. Penurunan kehadiran
karyawan tersebut menunjukkan masih rendahnya atau menurunnya kepuasan kerja karyawan dikarenakan gaji dan upah yang kurang sesuai, kondisi kerja yang
kurang kondusif dan kurang nyaman, serta gaya kepemimpinan yang diterapkan yaitu gaya kepemimpinan otoriter pada perusahaan masih kurang tepat dengan
situasi dan kondisi karyawannya. Faktor lain yang dapat dilihat sebagai indikator adanya tingkat kepuasan
kerja karyawan yang rendah selain meningkatnya tingkat ketidakhadiran karyawan adalah meningkatnya turnover karyawan selama kurun waktu 5 tahun.
Tinggi rendahnya kepuasan kerja karyawan dapat terukur pada Tabel 1.3 yang menyajikan data turnover karyawan PT. INTI Persero Bandung Tahun 2007
sampai Tahun 2011 :
TABEL 1.3 DATA TURNOVER KARYAWAN PT. INTI PERSERO BANDUNG
TAHUN 2007- 2011 Tahun
Tingkat Turnover
2007 9,61
2008 7,84
2009 9,80
2010 8,00
2011 13,72
Sumber : Divisi MSDM PT.INTI Persero Bandung
Berdasarkan Tabel 1.3 diketahui bahwa tingkat turnover karyawan PT. INTI Persero Bandung termasuk pada kategori cukup tinggi. Pada Tahun 2008
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sampai Tahun 2011 terlihat bahwa tingkat turnover karyawan semakin naik, kecuali pada Tahun 2010 yang angkanya menurun dari tahun sebelumnya menjadi
8,00 . Tingkat turnover tertinggi terjadi pada tahun 2011 yang menunjukkan angka sebesar 13,72. Hal tersebut menggambarkan adanya ketidakpuasan
karyawan dalam bekerja atau menurunnya kepuasan kerja karyawan sehingga timbul keinginan dalam diri karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya. Hal
tersebut sesuai dengan yang dikemukakan A.A. Anwar Prabu Mangkunegara 2009:118 yang menyatakan bahwa :
Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover karyawan yang rendah, sedangkan karyawan-karyawan yang kurang puas biasanya
turnovernya lebih tinggi. Karyawan-karyawan yang kurang puas cenderung tingkat kehadiran absen tinggi. Mereka sering tidak hadir
kerja dengan alasan yang tidak logis dan subjektif.
Salah satu faktor yang pengaruh terbesar dalam masalah rendahnya kepuasan kerja pada PT. INTI Persero Bandung dapat terlihat pada Gambar 1.1
yang menyajikan faktor-faktor utama penyebab karyawan tidak puas dalam bekerja :
GAMBAR 1.1 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Sumber : Divisi MSDM PT.INTI Persero Bandung 64
25 11
Gaya Kepemimpinan
Budaya Organisasi
Gaji
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Gambar 1.1 diketahui bahwa gaya kepemimpinan menjadi faktor paling kuat yang mempengaruhi rendahnya kepuasan kerja karyawan PT.
INTI Persero Bandung. Hasil wawancara dengan beberapa karyawan mengenai gaya kepemimpinan di PT. INTI Persero Bandung diketahui bahwa persepsi
karyawan mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan yaitu gaya kepemimpinan otoriter pada perusahaan ini masih kurang tepat dengan situasi dan
kondisi karyawannya. Pemimpin memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh, sedangkan karyawan yang juga mempunyai peranan penting dalam berjalannya suatu perusahaan tidak dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan maupun kebijakan, tentunya harapan karyawan adalah untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan.
Pemimpin haruslah mempunyai kemampuan memimpin yang baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Kemampuan memimpin tersebut dapat diartikan
kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan bawahannya agar mau bekerja dalam mencapai tujuan tertentu. Seperti
yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian Sedarmayanti, 2011:249 “Kepemimpinan merupakan inti manajemen karena kepemimpinan adalah motor
penggerak bagi sumber daya manusia dan sumber daya alam lainnya”.
Dalam kepemimpinannya,
pemimpin hendaknya
memiliki gaya
kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada dalam perusahaan. Untuk itu, pemimpin dituntut untuk dapat bersifat fleksibel,
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
maksudnya yaitu pemimpin dapat menyesuaikan dirinya dengan situasi dan kondisi dalam mencapai tujuan yang hendak diraih perusahaan.
Penulis melakukan wawancara dengan beberapa karyawan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin perusahaan PT.
INTI Persero Bandung. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan yaitu gaya kepemimpinan otoriter oleh pimpinan
perusahaan masih
belum sesuai
dengan harapan
karyawan. Dalam
pelaksanaannya, segala keputusan dan kebijakan yang diambil perusahaan ditentukan oleh pemimpin secara penuh, sedangkan karyawan tidak diberikan
kesempatan untuk mengajukan pendapat dan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, pemimpin dinilai kurang mengerti akan
kebutuhan karyawan. Hal ini tentunya membuat karyawan kurang mendapatkan kepuasan karena harapan karyawan kurang terpenuhi.
Dalam kepemimpinannya, pemimpin dituntut untuk bisa mengarahkan bawahannya agar mengikuti kehendaknya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Oleh sebab itu, pemimpin seharusnya dapat memahami dan mengetahui apa yang dibutuhkan bawahannya agar tercipta kepuasan kerja, sehingga nantinya akan
terjadi hubungan timbal balik yang positif. Apabila karyawan merasa puas atas perlakuan dan pemberian yang diperolehnya, tentunya karyawan tersebut akan
melakukan pekerjaannya dengan baik dan memberikan kontribusinya secara maksimal untuk perusahaan, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Malayu S. P. Hasibuan 2010:168 “Kepemimpinan adalah cara seorang
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi
”. Berdasarkan uraian diatas yang menjadi masalah penelitian yaitu
bagaimana rendahnya kepuasan kerja karyawan maka perlu dilakukan penelitian tentang
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
”.
1.2 Identifikasi Masalah