Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif
dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data
sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya Sugiyono, 2010:144. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel
penelitian, antara lain:
1. Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan
Variabel X terfokus pada penelitian terhadap gaya kepemimpinan yang meliputi : perilaku tugas dan perilaku hubungan.
2. Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja
Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kepuasan kerja Y yang meliputi : isi pekerjaan, supervisi, organisasi dan manajemen, kesempatan
untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan.
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0 sampai 100. Penafsiran pengolahan data berdasarkan
batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.8 KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 Tidak Seorangpun
2 1 - 25
Sebagian Kecil 3
26 - 49 Hampir Setengahnya
4 50
Setengahnya 5
51 - 75 Sebagian Besar
6 76 -99
Hampir Seluruhnya 7
100 Seluruhnya
Sumber: Moch. Ali 1985: 184
3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif
Teknik analisa data yang digunakan untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan X terhadap kepuasan kerja karyawan Y yaitu menggunakan
analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya
menganalisis dua variabel.
Nirwana SK Sitepu 1994:11 menyatakan “Syarat variabel dalam regresi sekurang-
kurangnya interval” berdasarkan pendapat tersebut maka sebelumnya harus diuji terlebih dahulu :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
Statistical Product and Service Solution. Untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak digunakan cara membaca interpretasi grafik yaitu
data berdistribusi normal jika semua pencaran titik-titik yang diperoleh berada disekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, lakukan
langkah- langkah berikut ini.
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis
2. Pilih menu berikut ini, Analyze, Descriptives Statistics, Explore
misalnya Kolmogorov –Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:
H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H
1
: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
GAMBAR 3.1 OUTPUT UJI NORMALITAS
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar disekitar garis lurus, sehingga dapat disimpulkan semua populasi berdistribusi normal. Untuk
menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.
1.
Tetapkan taraf signifikansi uji α = 0,05
2.
Bandingkan α dengan taraf signifikansi yang diperoleh
3.
Jika signifikansi yang diperoleh α , maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal 4.
Jika signifikansi yang diperoleh α , maka sampel bukan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2.Diagram Pencar
Pada diagram pencar, terdapat gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel Y kepuasan kerja karyawan atas variabel X gaya
kepemimpinan adalah pola hubungan linier, maka cukup beralasan mengatakan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linier sederhana yaitu Y = b
+ b
1
X + e. Dari sampel model yang dipergunakan adalah Y = b + b
1
X + e. Kovariasi antara X dan Y sifatnya searah, dalam arti bahwa apabila X berubah makin besar
maka Y pun berubah makin besar atau apabila X berubah makin kecil, maka Y pun berubah makin kecil. Kovariasi antara kedua variabel itu disebut kovariasi
positif, ini mengisyaratkan hubungan positif.
3. Menguji β Melalui Uji t
Menguji β adalah untuk memeriksa apakah dalam populasi memang ada hubungan linier antara Y dengan X. Statistik uji yang dipergunakan Draper and
Smith, 1981:
Nirwana SK Sitepu, 1994:21 Nilai b didapat dengan rumus:
Nirwana SK Sitepu, 1994:18
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Nilai b1 didapat dengan rumus:
Nirwana SK Sitepu, 1994:20 Keterangan:
b 1 = Koefisien Regresi
b1 = Standar eror untuk b1
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah: 1.
Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima 2.
Jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k serta uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan.
Secara statistik, pengujian hipotesis kelinieran regresi adalah: a
Ho : 0, tidak terdapat pengaruh
Artinya antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan koefisien arah regresinya tidak linier.
b Ho :
0, terdapat pengaruh Artinya antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan
koefisien arah regresinya linier.
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4.Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan mencari derajat keeratan hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu
hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien
korelasi r paling sedikit -1 dan paling besar 1 -1r1 artinya jika: r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif mendekati 1, hubungan sangat
kuat dan positif. r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif mendekati -1, hubungan sangat
kuat dan negatif. r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan sama sekali.
Penentuan koefisien korelasi r dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi
Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation. Rumus dari analisis Korelasi Product Moment adalah:
Sumber: Sugiyono 2010:213 Keterangan:
r = Koefisien korelasi X = Biaya Kualitas
Y = Profitabilitas ROI n = Banyaknya sampel
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Angka korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Keeratan
variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 3.9 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI
KOEFISIEN KORELASI Besarnya Koefisien
Klasifikasi
0,000 - 0,199 Sangat Rendah
0,200 - 0,399 Rendah
0,400 - 0,599 Sedang
0,600 - 0,799 Kuat
0,800 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2010:250
5. Analisis Regresi Linear Sederhana
Definisi regresi sederhana menurut Husein Umar 2008:216 ialah “hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh
antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh varibel prediktor terhadap variabel kriteriumnya
”. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen yaitu gaya kepemimpinan dengan satu variabel dependen
yaitu kepuasan kerja karyawan. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y = a + bX + e Sugiyono, 2010:270
Dimana : Y = subjeknilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = harga Y bila X = 0 harga konstan
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 2
i i
i i
i i
X X
n Y
X Y
X n
b
2 2
i i
i i
i i
i
X X
n Y
X X
X Y
a
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b + maka naik, bila b - maka terjadi penurunan X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
e = faktor lain yang mempengaruhi
Untuk dapat menemukan persamaan regresi , maka harus di hitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan
rumus:
Sugiyono, 2010: 272
Keterangan : Y
= Nilai taksiran gaya kepemimpinan X
= Nilai kepuasan kerja karyawan a
= Konstanta b
= Koefisien regresi n
= Banyaknya responden
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga
naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI Persero Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.2.7.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus
dikalikan 100. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas, dengan menggunakan rumus: KD = r
yx 2
x100 Riduwan, 2008:136
Keterangan : KD
: Nilai Koefisien determinasi r
: Nilai koefisien korelasi
3.2.7.4 Pengujian Hipotesis