Hipotesis Pertama Hipotesis Kedua

commit to user 63 µ. 2 = rataan siswa yang mempunyai minat belajar sedang µ. 3 = rataan siswa yang mempunyai minat belajar rendah Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar matematika tinggi dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar sedang. b. Ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar matematika tinggi dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar rendah. c. Tidak ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar matematika sedang dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar rendah.

D. Pembahasan Hasil Analisis

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama yang dilakukan diperoleh F obs = 4,4787 4.00 = F tab , sehingga F obs merupakan anggota Daerah Kritik. Karena F obs merupakan anggota Daerah Kritik maka H 0A ditolak, ini berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Quantum Learning dan model konvensional. Berdasarkan rataan marginal model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Quantum Learning adalah 84,6781 sedangkan pada siswa-siswa yang diberi model konvensional adalah 78,2971 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa-siswa yang diberi pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Quantum Learning memiliki prestasi yang lebih baik daripada siswa-siswa yang diberi model konvensional. Hal ini disebabkan karena model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Quantum Learning memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adanya interaksi antara siswa melalui diskusi untuk menyelesaikan masalah yang akan meningkatkan keterampilan siswa dan juga baik siswa yang pandai maupun commit to user 64 siswa yang kurang pandai sama-sama memperoleh manfaat melalui pembelajaran tersebut. Selain itu, model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Quantum Learning dalam pembelajarannya menggunakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan, diantaranya dengan mengiringi musik dalam proses pembelajaran sehingga pikiran siswa akan rileks atau tidak tertekan sehingga hasil dari belajarpun akan maksimal. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Quantum Learning menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model konvensional pada materi statistika pokok bahasan tabel distribusi frekuensi dan ukuran pemusatan data.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama diperoleh F obs = 3,4391 3,150 = F tab , sehingga F obs anggota Daerah Kritik. Karena F obs merupakan anggota Daerah Kritik maka H 0B ditolak, ini berarti terdapat perbedaan pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. Selanjutnya dari uji lanjut pasca anava diperoleh DK= {F│F 6.3} dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. F. 1- . 2 = 6,9140  DK Hal ini berarti, ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar matematika tinggi rataan marginal = 88,5733 dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar sedang rataan marginal = 79,8750. Dengan melihat rataan marginalnya maka disimpulkan bahwa siswa dengan minat belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dibanding siswa dengan minat belajar sedang pada materi statistika pokok bahasan tabel distribusi frekuensi dan ukuran pemusatan data. b. F. 1- . 3 = 6,6344  DK Hal ini berarti, ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar matematika tinggi rataan marginal = 88,5733 dan prestasi belajar matematika pada kelompok commit to user 65 siswa dengan minat belajar rendah rataan marginal = 75,5286. Dengan melihat rataan marginalnya maka disimpulkan bahwa siswa dengan minat belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dibanding siswa dengan minat belajar rendah pada materi statistika pokok bahasan tabel distribusi frekuensi dan ukuran pemusatan data. c. F. 2- . 3 = 0.9320  DK Hal ini berarti tidak ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar matematika sedang dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan minat belajar rendah. Dengan demikian disimpulkan bahwa siswa dengan minat belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika sama baiknya dibanding siswa dengan minat belajar rendah pada materi statistika pokok bahasan tabel distribusi frekuensi dan ukuran pemusatan data.

3. Hipotesis Ketiga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE STAD YANG DIMODIFIKASI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP HASIL PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 7 113

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN QUANTUM LEARNING MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI DI KABUPATEN

0 3 95

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tems and Division (STAD) dan Think Pair Share (TPS) terhada

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 5 109

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 1 118

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MOOD UNDERSTAND RECALL DETECT ELABORATE REVIEW (MURDER) DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN MURDER PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA

0 0 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII SMK KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 12

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER RME DAN MURDER PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA | Wahyuningtyas | 9348 19883 1 SM

0 1 11