Pengertian Belajar Mengajar Tinjauan Pustaka

commit to user 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Belajar Mengajar

a. Pengertian Belajar Menurut Tim Penyusun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999:14, “Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Sehingga belajar tidak bisa lepas dari usaha atau proses pembelajaran itu sendiri. Proses ini merupakan suatu proses dari yang tidak tahu sampai seseorang memperoleh pengetahuan tertentu. Selain itu belajar bukan hanya sekedar menghafal dan mengingat. Menurut Nana Sudj ana 2000:28, “Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang”. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Sedangkan menurut Witherington dalam Ngalim Purwanto 1995:84, “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”. Menurut Chaplin dalam Muhibbin Syah 2004:90, belajar dibatasi dalam dua rumusan yaitu, “Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman”. Sedangkan rumusan yang kedua yakni, “Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus”. Sedang menurut Reber dalam Muhibbin Syah 2004:91, ia membatasi definisi belajar dalam dua macam yakni, “Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan”, dan “Belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat”. 11 commit to user 12 Sehingga dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan yang ditandai dengan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang dari hal yang tidak tahu menjadi tahu yang mana perubahan tersebut bersifat menetap yang diperoleh dari akibat latihan dan pengalaman. b. Pengertian Mengajar Persoalan yang sering muncul adalah bagaimana cara guru mengembangkan dan menciptakan serta mengatur situasi yang memungkinkan siswa melakukan proses belajar sehingga bisa berubah tingkah lakunya dalam proses belajar. Persoalan ini menyangkut masalah mengajar, yakni kegiatan dan pekerjaan yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Sehingga mengajar bukan hanya menyampaikan sesuatu hal, melainkan melibatkan kognitif siswa atau peserta didik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mulyani Sumantri dan H. Johar Permana 2001:54, mereka menerangkan bahwa, “Mengajar adalah penciptaan lingkungan dimana struktur kognitif siswa dapat terbentuk dan berubah”. Tujuan mengajar adalah menyediakan pernyataan belajar yang memungkinkan siswa untuk mempraktekkan operasi tertentu. Dalam pengalaman belajar ini siswa harus berperan aktif menemukan sendiri secara induktif. Kepada anak harus diberikan kesempatan yang ekspensif untuk memanipulasikan lingkungan. Sedangkan menurut Nana Sudjana 2000:28, “Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yakni suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar”. Selanjutnya Oemar Hamalik 1992:58 juga menyatakan bahwa, “Mengajar adalah menyampaikan proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepada siswa”. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepada siswa dengan cara mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitarn commit to user 13 siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar.

2. Prestasi Belajar Matematika

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE STAD YANG DIMODIFIKASI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP HASIL PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 7 113

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN QUANTUM LEARNING MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI DI KABUPATEN

0 3 95

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tems and Division (STAD) dan Think Pair Share (TPS) terhada

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 5 109

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 1 118

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MOOD UNDERSTAND RECALL DETECT ELABORATE REVIEW (MURDER) DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN MURDER PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA

0 0 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII SMK KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 12

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER RME DAN MURDER PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA | Wahyuningtyas | 9348 19883 1 SM

0 1 11