commit to user 46
Pengecoh dikatakan berfungsi jika dipilih oleh 5 dari jumlah peserta dan siswa kelompok atas lebih sedikit yang memilih daripada
siswa kelompok bawah. Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion, 1995:165.
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya diuji statistik dengan menggunakan uji t, tetapi sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan kepada dua kelompok pada saat sebelum dikenai perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
tersebut seimbang ataupun kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan mean yang berarti atau tidak.
Langkah-langkahnya : a.
Hipotesis
2 1
:
o
H kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama
2 1
:
o
H kedua kelompok memiliki kemampuan awal tidak yang sama
b. Taraf signifikan α
c. Statistik uji yang digunakan
2 1
2 1
1 1
n n
s X
X t
p
~ 2
2 1
n
n t
keterangan : t
= t hitung
1
X
= mean dari sampel kelompok eksperimen
2
X = mean dari sampel kelompok kontrol
1
n = ukuran sampel kelompok eksperimen
2
n = ukuran sampel kelompok kontrol
commit to user 47
s
2
= variansi
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
n n
s n
s n
s
p
d. Daerah kritik
DK = {t| t -
2
t
; n1+n2-2
atau t
2
t
; n1+n2-2
}
e. Keputusan uji
H ditolak jika t
DK f.
Kesimpulan 1
Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H diterima
2 Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H
ditolak. Budiyono, 2004:151
2. Uji Prasyarat Anava
a Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian termasuk sampel dari populasi berdistribusi normal atau tidak.
Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menguji normalitas populasi ini adalah metode Lilliefors.
Langkah-langkah uji normalitas dengan metode Lilliefors yaitu : 1
H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
1 :
sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2
Tingkat signifikan α 3
Statistik uji yang digunakan L = Maks |Fz
i
- Sz
i
| dengan Fz
i
= PZ ≤ z
i
; Z ~ N0,1 Sz
i
= proporsi cacah Z ≤ z
i
z
i
= skor standar ; z
i =
s X
X
i
;
X
i
: skor item s
= variansi 4
Daerah kritik DK = {L | L L
α;n
} 5
Keputusan uji H
ditolak jika L
obs
terletak di daerah kritik
commit to user 48
6 Kesimpulan
a Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal jika H
diterima b
Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal jika H ditolak.
Budiyono, 2004:170-171 b
Uji homogenitas Variansi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari
sejumlah populasi sama atau tidak. Salah satu uji homogenitas variansi adalah uji Bartlett dengan prosedur sebagai berikut :
1. H
: σ
1 2
= σ
2 2
= σ
3 2
= … = σ
k 2
variansi populasi homogen H
1
: tidak semua variansi sama variansi populasi tidak homogen 2.
Tingkat signifikan α 3.
Statistik uji
log log
303 ,
2
2 2
j j
s f
RKG f
c
dengan :
1 ~
2 2
k
k = banyaknya populasi = banyaknya sampel ; k = 2 model pembelajaran; k = 3 minat belajar
N = banyaknya seluruh nilai ukuran n
j
= banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j f
j
= n
j
- 1 = derajat kebebasan untuk s
j 2
, j = 1, 2, …, k; f = N
– k =
k
j j
f
1
= derajat kebebasan untuk RKG
c = 1 + ;
1 1
1 3
1
f f
k
j
RKG = rataan kuadrat galat =
;
j j
f SS
SS
j
=
2 2
2
1
j j
j j
j
s n
n X
X
4. Komputasi
commit to user 49
5. Daerah kritik
DK : {
2
|
2
2
α;k-1
} 6.
Keputusan Uji H
ditolak jika
2
obs
terletak di daerah kritik 7.
Kesimpulan a.
Variansi dari populasi-populasi homogen jika H diterima
b. Variansi dari populasi-populasi tidak homogen jika H
ditolak. Budiyono, 2004: 175-178
3. Pengujian Hipotesis