commit to user 14
Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Proses
induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Dari penegertian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dan memakai penalaran dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
d. Pengertian Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan matematika yang telah diuraikan di atas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar matematika adalah
hasil yang telah dicapai siswa dalam mengikuti pelajaran matematika yang mengakibatkan perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan dan
kecakapan baru yang ditunjukkan dengan hasil berupa nilai dari suatu tes.
3. Pendekatan Pembelajaran
a. Pendekatan Quantum Learning
Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang mengkombinasikan penumbuhan rasa percaya diri, ketrampilan belajar,
dan kemampuan berkomunikasi dalam suatu lingkungan yang menyenangkan DePorter, Bobbi Hernacki, Mike, 1999: 15.
Quantum learning menemukan bentuknya di SuperCamp yang dikembangkan DePorter bersama kawan-kawannya sejak awal tahun 1980-an.
Dalam SuperCamp tersebut, kurikulum dikembangkan secara harmonis dan berisi kombinasi dari tiga unsur yaitu keterampilan akademis, prestasi atau
tantangan fisik, dan keterampilan dalam hidup. Pembelajaran berdasarkan pada landasan konteks yang menyenangkan dan situasi penuh kegembiraan.
Pencetus quantum learning adalah seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria Georgi Lozanov, yang melakukan uji coba tentang sugesti dan
pengaruhnya terhadap hasil belajar, teorinya yang terkenal disebut suggestology. Prinsipnya bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar dan
setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif Udin Saefudin, 2008: 125.
commit to user 15
Menurut Lozanov dalam DePorter 1999:14 menyatakan bahwa beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif dalam
belajar diantaranya yaitu mendudukan siswa secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-
poster umtuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi, menyediakan guru-guru terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif.
Istilah lain yang hampir dapat dipertukaran dengan suggestology adalah pemercepatan belajar accelerated learning. Pemercepatan belajar
didefinisikan sebagai memugkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan.
Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif,
kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namun semua unsur ini bekerja sama untuk mengasilkan pengalaman belajar yang efektif.
1 Lingkungan Belajar yang Tepat
Belajar di lingkungan yang ditata dengan baik akan lebih mudah untuk mengembangkan dan mempertahankan sikap juara. Sedang sikap
juara akan menghasilkan pelajar yang lebih berhasil dalam hal ini adalah prestasi belajar.
Selain itu dengan penataan lingkungan yang baik maka akan menjadi sarana yang bernilai dalam membangun dan mempertahankan
sikap positif yang merupakan aset berharga dalam belajar. Salah satu alasan keberhasilan program yang dilakukan DePorter
adalah penciptaan lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental.
Dalam usaha menciptakan lingkungan yang optimal, DePorter melakukan hal-hal yang membuat suasana menyenangkan dan nyaman.
Sebelum suatu program dimulai, staf masuk ke dalam masing- masing kelas dan mengubahnya menjadi suatu tempat dimana
siswa-siswi akan merasa nyaman, terdorong, dan mendapat dukungan. Kami memasukkan tanaman dan music, dan jika
diperlukan, kami menyesuaikan temperature dan memperbaiki pencahayaan. Kursi-kursi bantalan jok supaya lebih nyaman,
commit to user 16
jendela-jendela dilap dan dinding-dinding dihiasi dengan poster- poster indah dan tulisan-tulisan yang bermakna positif DePorter,
1999: 66.
Dengan berada pada lingkungan yang nyaman, maka akan membuat para siswa membuka diri untuk memperluas wilayah
kenyamanan mereka dan mencoba hal-hal baru. Dan itulah keadaan pikiran yang ideal untuk belajar secara optimal.
2 Iringan Musik
Iringan musik merupakan kunci menuju quantum learning. DePorter 1999: 72 mengatakan bahwa alasan mengapa musik sangat
penting untuk lingkungan quantum learning adalah musik sebenarnya berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis seseorang. Selama
melakukan pekerjaan mental yang berat, tekanan darah dan denyut jantung akan cenderung meningkat. Gelombang-gelombang otak meningkat, dan
otot-otot menjadi tegang. Selama relaksasi dan meditasi, denyut jantung dan tekanan darah menurun, dan otot-otot mengendur.
Georgi Lonazov, yang teknik-teknik pemercepatan belajarnya menjadi fondasi bagi SuperCamp, mencari cara untuk mengombinasikan
pekerjaan mental yang menekan dengan fisiologi relaks agar melahhirkan pelajar-pelajar yang istimewa. Setelsh percobaan intensif dengan para
siswa, ia mendapatkan bahwa musik adalah kuncinya. Relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu
berkonsentrasi DePorter, 1999: 72. Menurut Lonazov dalam DePorter 1999: 72 menyatakan bahwa
musik yang paling membantu adalah musik barok seperti Bach, Handel, Pachelbel, dan Vivaldi. Para komposer ini menggunakan ketukan yang
sangat khas dan pola-pola yang secara otomatis menyinkronkan tubuh dan pikiran seseorang.
Pengaruh musik barok tidak terbatas pada manusia. Dalam eksperimen, tanaman mempunyai daun-daun yang subur dan akar yang
besar jika musik barok ini dimainkan untuk tanaman-tanaman tersebut,
commit to user 17
dan tanaman ini bahkan cenderung mengarah ke musik, seolah-olah mengarah ke matahari. Akan tetapi, ketika diperdengarkana musik rock
yang kacau, tanaman yang sama ini akan layu dan mati. Selanjutnya, DePorter 1999: 74 juga menyebutkan bahwa dalam
situasi otak kiri sedang bekerja, seperti mempelajari materi baru, musik akan membangkitkan reaksi otak kanan yang intuitif dan kreatif sehingga
masukannya dapat dipadukan dengan keseluruhan proses. Otak kanan cenderung terganggu selama rapat, kuliah dan semacamnya, yang
merupakan penyebab seseorang melamun saat berniat berkonsentrasi. Dengan memasang musik maka akan menyibukkan otak kanan ketika
sedang berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak kiri. 3
Ikuti Tanda-Tanda Positif DePorter 1999: 76 menyatakan bahwa, “Bila saya mengatakan
tanda-tanda positif, saya sedang berbicara mengenai rangsangan visual yang mengingatkan Anda bahwa Anda mampu untuk menjadi orang yang
istimewa”. Selanjutnya ia menyarankan beberapa hal yang dapat dimanfaatkan dalam tempat kerja, antara lain pemacu semangat, seperti
slogan atau kata-kata mutiara, sertifikat dan penghargaan-penghargaan yang telah diterima, bentuk-bentuk dukungan berupa foto-foto saat
seseorang berada di puncak prestasi, serta catatan, hadiah, atau kartu penghargaan dari teman-teman dan kolega.
Hal-hal di atas dapat memacu kerja dan memberi semangat kepada seseorang bahwa dia dapat melakukan hal-hal yang membanggakan dalam
hidup. 4
Konsilidasi Konsilidasi merupakan waktu untuk berhenti. DePorter 1999: 84
mengatakan, “Di SuperCamp, jeda merupakan persyaratan untuk setiap jenis sesi belajar”. Jadi di dalam suau pembelajaran ini akan selalu
terdapat jeda ataupun waktu berhenti untuk beristirahat sejenak.
commit to user 18
Selanjutnya DePorter 1999: 84 menjelaskan bahwa jeda merupakan sesuatu yang sangat penting hingga kadang-kadang
membiarkan para siswa menentukan sendiri kapan waktu jeda tersebut. Selanjutnya DePorter menjelaskan alasan mengapa jeda ini sangat
penting. Ada beberapa alasan untuk ini; saya akan menyebutkan beberapa.
Pertama, dalam setiap masa belajar, yang paling Anda ingat dengan baik adalah informasi yang Anda pelajari pada saat pertama dan
terakhir. Karena itu, jika Anda sering meminta jeda, Anda akan mengingat lebih banyak dari seluruh informasi. Banyaknya jeda
pendek ini berarti akan memperbanyak pertama dan terakhir. Kedua, ketika pikiran Anda menjadi letih, perubahan keadaan
mental yang terjadi selama jeda akan menyegarkan kembali sel-sel otak Anda untuk langkah berikutnya DePorter, 1999: 86.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa quantum leaning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dalam pembelajarannya berupaya
menciptakan suasana yang nyaman, santai, dan menyenangkan dengan cara menjadikan lingkungan belajar menjadi lingkungan belajar yang optimal,
melaksanakan pembelajaran dengan iringan musik, memperhatikan tanda- tanda positif serta mempergunakan jeda dalam pembelajarannya.
4. Model Pembelajaran