Pengertian Lanjut Usia Lanjut Usia

26

2.4. Lanjut Usia

2.4.1. Pengertian Lanjut Usia

Lanjut Usia atau manusia lanjut adalah kelompok berumur tua. Golongan penduduk yang mendapat perhatian atau pengelmpokan tersendiri ini adalah populasi berumuran 60 tahun atau lebih Bustan, 2002 : 213 . Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade Notoatmodjo, 2007 : 279 . Batasan penduduk Lanjut Usia dapat dilihat dari berbagai aspek biologi, ekonomi, sosial dan usia, jadi batasan usia tersebut adalah sebagai berikut : a. Aspek biologi Penduduk lanjut usia ditinjau dari aspek biologi adalah penduduk yang telah menjalani proses penuaan, dalam arti menurunnya daya tahan fisik yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap serangan berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan seringnya meningkat usia, sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. b. Aspek ekonomi Lanjut usia ditinjau dari aspek ekonomi adalah menjelaskan bahwa penduduk lannjut usia dipandang lebih sebagai beban daripada potensi sumber daya bagi pembangunan. Warga tua dianggap sebagai warga yang tidak produktif dan hidupnya perlu ditopang oleh generasi yang lebih muda. Bagi penduduk lansia yang memasuki lapangan pekerjaan, produktivitasnya sudah menurun dan pendapatannya lebih rendah dibandingkan pekerja usia produktif. Akan tetapi, tidak semua penduduk yang termasuk dalam kelompok umur lansia ini tidak memiliki kualitas dan produktivitas rendah. Universitas Sumatera Utara 27 c. Aspek sosial Dari aspek sosial , penduduk Lansia merupakan kelompok sosial yang tersendiri. Di negara Barat, penduduk Lansia menduduki strata sosial di bawah kaum muda . Sedangkan di masyarakat Indonesia sendiri, penduduk Lansia menduduki kelas sosial yang tinggi yang harus dihormati oleh masyarakat yang usia nya lebih muda. d. Aspek umur Dari ketiga aspek di atas , pendekatan umur atau usia adalah yang paling memungkinkan untuk mendefenisikan penduduk usia lanjut Notoatmodjo, 2007 : 280-281 . Beberapa para ahli memberikan pendapaat mengenai batasan umur kapankah orang disebut Lanjut Usia, sulit untuk dijawab secara memuaskan, dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai batasan umur. 1. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO a Usia pertengahan Middle Age , ialah kelompok usia 45-59 tahun, b Usia lanjut Elderly , antara usia 60-70 tahun, c Usia lanjut tua Old , antara usia 75-90 tahun, d Usia sangat tua Very Old , di atas 90 tahun 2. Menurut Koesoemato Setyonegoro dalam Nugroho, 1995 : 14 mengelompokkan Lanjut Usia sebagai berikut : a Usia dewasa muda Elderly adulhood usia 1820-25 tahun, b Usia dewasa penuh Middle Years atau maturitas usia 25-6065 tahun c Lanjut usia Geriatric Age lebih dari 6570 tahun, terbagi untuk umur • Young Old usia70-75 tahun • Old usia75-80 tahun • Very Old usia lebih dari 80 tahun Universitas Sumatera Utara 28 Kalau dilihat pembagian umur dari beberapa ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang disebut Lanjut Usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas. Secara fisik Lanjut Usia dapat dibedakan menjaddi dua jenis yaitu Lanjut Usia potensial dan Lanjut Usia tidak potensial. Lanjut Usia potensial adalah mereka yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaan dan kegiatan sesuai dengan pilihannya. Lanjut Usia potensial merupakan sumber daya bagi dirinya serta bagi masyarakat pada umumnya yang didasarkan atas pengetahuan , pengalaman, dan keterampilan yang dimiliki. Sedangkan yang dimaksud dengan Lanjut Usia tidak potensial adalah kurang berdaya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga memerlukan bantuan dari pihak lain. Kelompok inilah yang lebih memerlukan pelayanan secara khusus. Namun demikian, bahwa sebenarnya lanjut usia memerlukan perlindungan dan pelayanan dikarenakan menurunnya kemampuan fisik , psikis, dan sosial Departemen Sosial, 2001 : 10 .

2.4.2. Ciri-Ciri Lansia

Dokumen yang terkait

TRADISI WIRID DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOLIDARITAS SOSIAL DI MARELAN KELURAHAN RENGAS PULAU LINGKUNGAN 27 KECAMATAN MEDAN MARELAN.

0 1 19

Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.(Studi Di Yayasan Pendidikan Labuhan [YASPENHAM] Pasar 5 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan)

0 0 14

Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.(Studi Di Yayasan Pendidikan Labuhan [YASPENHAM] Pasar 5 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan)

0 0 2

Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.(Studi Di Yayasan Pendidikan Labuhan [YASPENHAM] Pasar 5 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan)

0 0 6

Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.(Studi Di Yayasan Pendidikan Labuhan [YASPENHAM] Pasar 5 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan)

0 0 31

Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.(Studi Di Yayasan Pendidikan Labuhan [YASPENHAM] Pasar 5 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan)

0 0 2

Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.(Studi Di Yayasan Pendidikan Labuhan [YASPENHAM] Pasar 5 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan)

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan 2.1.1. Pengertian Peranan - Peranan Pekerja Sosial Masyarakat ( PSM ) Dalam Penanganan Lanjut Usia Di Jalan Marelan Gang Sepakat Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Peranan Pekerja Sosial Masyarakat ( PSM ) Dalam Penanganan Lanjut Usia Di Jalan Marelan Gang Sepakat Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan

0 0 11

Peranan Pekerja Sosial Masyarakat ( PSM ) Dalam Penanganan Lanjut Usia Di Jalan Marelan Gang Sepakat Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan

0 0 13