commit to user
orang atau sekitar 52,86 sudah dapat memanfaatkan dukungan promosi yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta. Menurut sebagian
pedagang event-event yang sudah diadakan di sekitar lokasi pasar hanya mengundang minat masyarakat pada saat acara tersebut
dilaksanakan saja, setelah event itu selesai maka kondisi Pasar Windujenar kembali sepi seperti semula. Pemkot Surakarta dapat
meningkatkan dukungan promosi dengan memperkenalkan Pasar Windujenar lewat internet, sehingga keberadaan pasar tidak hanya
diketahui oleh para wisatawan dalam negeri saja tetapi juga oleh wisatawan mancanegara. Selama ini deskripsi mengenai Pasar
Windujenar yang telah dilakukan oleh Pemkot Surakarta lewat website Portal Informasi Kota Solo dinilai terlalu sederhana dan
kurang menarik, sehingga belum dapat mencerminkan kondisi aslinya. Selain itu untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan di
Pasar Windujenar, Pemkot dapat menginstruksikan kepada para guide
untuk menjelaskan kepada turis mengenai kelebihan dan keunikan yang terdapat di Pasar Windujenar. Dengan adanya
tambahan dukungan promosi tersebut diharapkan jumlah wisatawan atau pengunjung Pasar Windujenar dapat bertambah sehingga akan
meningkatkan pula transakasi jual beli yang pada akhirnya akan membuat pedagang memperoleh laba yang lebih besar.
c. Terbatasnya modal
Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha perdagangan. Modal merupakan kebutuhan utama bagi
commit to user
pedagang dalam menjalankan usahanya baik pada saat memulai usaha, maupun pada saat pengembangan usaha. Modal dapat
berbentuk uang gold capital, maupun dalam bentuk barang sach capital,
misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya.
Modal yang digunakan oleh pedagang di Pasar Windujenar dapat dikelompokkan menjadi 2 dua macam, yaitu modal usaha
dan modal kerja. Pengertian modal usaha atau yang disebut sebagai kapital yaitu semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung
maupun tidak langsung dalam produksi untuk menambah output Irawan dan Suparmoko, 1998: 75. Contohnya kios, produk
daganganproduk barang antik, dll. Disamping modal usaha, setiap perusahaan juga selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai
kegiatannya sehari-hari, misalnya untuk membayar upah buruh, membayar retribusi, dan lain sebagainya, dimana uang atau dana
yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam jangka waktu yang pendek melalui hasil
penjualan produknya. Modal yang digunakan oleh pedagang juga dapat dibagi
berdasarkan asalnya, dimana modal terdiri dari modal sendiri dan modal bukan milik sendiri yang biasanya berupa pinjaman. Berikut
adalah tabel yang menggambarkan karakteristik pedagang menurut hambatan terbatasnya modal:
commit to user
Tabel 4.27 Karakteristik Responden Menurut Terbatasnya Modal
Hambatan Jumlah Persentase
Ada 36 51,43
Tidak Ada 34
48,57 Total 70
100
Sumber: Penelitian Lapangan 2011
Dari hasil penelitian di lapangan didapatkan hasil bahwa sebanyak 36 pedagang hanya menggunakan modal yang berasal dari
diri sendiri atau dari lingkungan keluarga dekat, sementara itu pedagang yang sudah menggunakan modal dari luar sebanyak 34
pedagang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang masih mengalami kesulitan dalam mencari modal guna
meningkatkan omzet penjualannya. Salah satu jalan yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi
masalah ini adalah menggiatkan koperasi yang ada di lingkungan Pasar Windujenar. Koperasi tersebut dapat berperan sebagai lembaga
kredit yang mudah dan murah dalam menunjang kebutuhan modal para pedagang. Campur tangan dari pemerintah daerah juga sangat
diperlukan. Pemerintah Daerah dapat memberi fasilitas Kredit Usaha Rakyat KUR dengan bunga ringan dan syarat mudah yang
disalurkan lewat koperasi. Selain itu juga diperlukan dukungan dari para pedagang barang antik sendiri melalui paguyuban pedagang
untuk berani melakukan intervensi terhadap kepengurusan koperasi tersebut. Apabila pengurus-pengurus koperasi dirasa kurang bisa
mengembangkan koperasi menjadi alat yang dapat mempermudah pedagang dalam melakukan kegiatan usaha, maka sebaiknya
commit to user
mengambil pengurus koperasi dari luar lingkungan pasar, sehingga koperasi dapat dikelola secara profesional. Pengurus koperasi dari
luar tersebutlah yang diharapkan dapat melakukan negosiasi dengan pihak lembaga keuangan agar mau meminjamkan modal kepada para
pedagang yang membutuhkan tambahan modal.
d. Tingkat persaingan yang tinggi