Sektor Informal Penyebab timbulnya sektor informal

commit to user

2. Sektor Informal

Sektor informal digambarkan sebagai suatu kegiatan usaha berskala kecil yang dikelola oleh individu-individu dengan tingkat kebebasan yang tinggi dalam mengatur cara bagaimana dan dimana usaha tersebut dijalankan. Sektor informal juga didefinisikan sebagai sektor yang tidak menerima bantuan dari pemerintah atau sektor yang belum menggunakan bantuan ekonomi dari pemerintah meskipun bantuan itu telah tersedia atau sektor yang telah menerima bantuan ekonomi dari pemerintah namun belum sanggup berdikari Soetjipto, 1985: 5. Sektor ini mempunyai karakteristik yang amat berbeda dengan sektor formal. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh tabel berikut : Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Sektor Informal dan Sektor Formal No. Karakteristik Formal Informal 1 Modal Relatif mudah diperoleh Sukar diperoleh 2 Teknologi Padat modal Padat karya 3 Organisasi Birokrasi Mempunyai organisasi, keluarga 4 Kredit Lembaga keuangan resmi Lembaga keuangan tidak resmi 5 Serikat pekerja Sangat berperan Tidak berperan 6 Sifat wiraswasta Tergantung pemerintah Berdikari 7 Persediaan barang Jumlah besar kualitas baik Jumlah kecil kualitas berubah 8 Hubungan majikan dan pekerjaan Hubungan kontrak kerja Berdasarkan saling kepercayaan Sumber: Tulus Haryono

3. Penyebab timbulnya sektor informal

Dijelaskan oleh Subri 2003: 85-87, munculnya dilema ekonomi informal di Indonesia adalah sebagai dampak dari makin kuatnya proses modernisasi yang bergerak bias menuju sifat-sifat yang dualistis. Bias commit to user pembangunan secara makro akan menghasilkan sistem ekonomi lain, yaitu sektor informal yang banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang. Fenomena dualisme ekonomi yang melahirkan sektor informal ini menunjukkan bukti adanya keterpisahan secara sistematis-empiris antara sektor formal dengan sektor informal dari sebuah sistem ekonomi nasional. Hal ini memberi legitimasi ekonomi dan politik bahwa perekonomian suatu negara mengalami stagnasi dengan tingkat pengangguran yang sangat tinggi dan ketimpangan sosial ekonomi yang cukup besar. Kegiatan sektor informal yang menonjol biasanya terjadi dikawasan yang sangat padat penduduknya, dimana pengangguran unemployment maupun pengangguran terselubung disquised unemployment merupakan masalah yang utama. Adanya jumlah tenaga kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja tersebut pada akhirnya akan tertampung dalam sektor informal, akan tetapi tertampungnya tenaga kerja dalam sektor informal masih dipandang sebagai penyelesaian sementara karena di dalam sektor informal sendiri terdapat persoalan yang sangat rumit.

4. Teori Permintaan dan Penawaran