Keberhasilan Usaha Pedagang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pedagang

commit to user c. Pengecer Kecil Kategori pengecer kecil ini mencakup pedagang pasar yang berjualan di luar pasar, tepi jalan maupun mereka yang menempati kios-kios di pinggiran pasar. Perbedaan dari pengecer besar adalah mereka hanya membayar sedikit saja untuk menggunakan tempat- tempat tersebut, tidak seperti pedagang yang memperoleh tempat yang tetap dalam pasar yang resmi. Seperti yang disebutkan sebelumnya pedagang merupakan orang yang berusaha di bidang produksi dan berjualan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu di dalam masyarakat dalam suasana lingkungan informal. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.

a. Keberhasilan Usaha Pedagang

Tujuan pokok suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba maksimum. Disamping tujuan pokok tersebut, masih ada tujuan- tujuan lainnya, diantaranya adalah pertumbuhan skala usahanya dalam jangka panjang, kepentingan sosial dan sebagainya Sudarsono, 1993: 191. Untuk melihat keberhasilan dari suatu perusahaan dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan tersebut dan untuk menilainya digunakan laba sebagai tolok ukurnya. Semakin cepat perusahaan tersebut dapat memutar uang, maka akan semakin besar pula labanya. Demikian pula pengukuran keberhasilan usaha pedagang tradisional yang tidak mempunyai konsep seperti marketing, planning, controlling juga commit to user dapat dilihat dari labanya. Dalam penelitian ini untuk mengukur keberhasilan usaha pedagang hanya dibatasi pada tingkat laba yang diperoleh. Laba disini adalah balas jasa pada suatu sistem ekonomi yang dicapai oleh pemilik badan-badan usaha. Pedagang dalam hal ini juga berperan sebagai badan usaha, hanya saja mereka tidak mempunyai ijin secara resmi dari pemerintah. Laba yang diperoleh pedagang ini akan dihitung dari selisih pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan total pengeluarannya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pedagang

Barang Antik di Pasar Windujenar Surakarta 1 Modal dagang Modal merupakan faktor penting dalam kegiatan usaha, sebab modal merupakan urat nadi bagi kelangsungan usaha. Semakin besar modal kerja, maka semakin luas kesempatan untuk mengambangkan usaha. Modal dagang disini terdiri dari modal sendiri dan modal yang bukan milik sendiri yang biasanya berupa pinjaman. Modal tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan usahanya sehari-hari, seperti untuk pembelian barang dagangan, pembayaran tenaga kerja, ongkos pengangkutan serta dapat berupa uang kas, tagihan dan persediaan barang dagangan. 2 Tingkat Pendidikan Pedagang Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan akan membentuk pengetahuan seseorang dan selanjutnya akan mempengaruhi perilaku dan proses pengambilan keputusan. commit to user Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi ketrampilan dan keahlian yang dimilikinya. Keahlian ini akan memudahkan seseorang untuk menganalisa informasi yang diterima, menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi serta mampu membantu dalam pengambilan keputusan. Hubungan pendidikan dengan produktivitas kerja dapat tercermin dalam tingkat penghasilan yang diperoleh. Pendidikan yang lebih tinggi akan mengakibatkan produktivitas kerja yang lebih tinggi dan akan memungkinkan perolehan penghasilan yang lebih tinggi pula Payaman Simanjuntak, 1987: 66. 3 Pengalaman Berdagang Pengalaman usaha berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan. Menurut Ross Steele 1980 dalam penelitian tentang mobilitas penghasilan migran di Surabaya menunjukkan adanya pengaruh usia pendatang dan jangka waktu bertempat tinggal di kota Chris Manning dan Effendi, 1985: 397. Hal ini dimaksudkan bahwa makin lama seseorang menekuni pekerjaannya, maka makin banyak pula pengalaman dalam usahanya tersebut. Hal ini tentu saja akan meningkatkan keberhasilan usahanya, karena selain mereka mempunyai pengalaman dalam pengelolaannya mereka juga mengetahui celah-celah mana yang sekiranya dapat membuat barang dagangannya laku sehingga akan memperbesar omzet penjualan yang akhirnya akan meningkatkan laba. Dengan pengalaman commit to user kerja yang lama, seseorang akan lebih terampil, cekatan dan cepat dalam melakukan pekerjaannya, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan memberikan hasil yang baik. 4 Waktu Usaha Waktu usaha adalah waktu yang dimanfaatkan seseorang untuk memproduksi barang atau jasa tertentu. Adapun waktu yang dimaksudkan disini adalah lamanya jam yang benar-benar digunakan seseorang untuk kegiatan produktif, semakin banyak waktu usaha yang digunakan maka semakin banyak produk dan pendapatan yang diperoleh. Jones dan Bondan telah membagi lama kerja seseorang dalam satu minggu menjadi tiga kategori Aris Hatmaji 1985 : 175. a Seseorang yang bekerja kurang dari 35 jam perminggu, maka ia dikategorikan bekerja dibawah jam normal. b Seseorang yang bekerja antara 35 sampai 45 jam perminggu, maka ia dikategorikan bekerja pada jam normal. c Seseorang yang bekerja diatas 45 jam peminggu, maka ia dikategorikan bekerja dengan jam panjang.

c. Hambatan yang dihadapi pedagang setelah revitalisasi Pasar