commit to user
masing-masing hambatan yang dikeluhkan oleh pedagang Pasar Windujenar Surakarta:
a. Pengunjung pasar yang sepi
Pasar Windujenar merupakan salah satu pasar yang tidak menjual berbagai macam kebutuhan pokok seperti pasar-pasar pada
umumnya. Pasar ini memiliki ciri khusus, dimana barang yang diperjualbelikan dalam pasar merupakan barang antik atau tiruannya.
Hal inilah yang membuat Pasar Windujenar mempunyai segmentasi pasar secara khusus.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ramai sepinya pengunjung merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pedagang dalam
melaksanakan kegiatan usahanya, termasuk pedagang yang berada di Pasar Windujenar. Asumsinya adalah semakin banyak pengunjung
maka akan semakin banyak transaksi jual beli yang terjadi sehingga kemungkinan pedagang memperoleh laba yang besar semakin tinggi.
Harapan pedagang untuk dapat menarik pengunjung sangatlah besar pada saat Pasar Windujenar selesai direnovasi, akan tetapi
kenyataannya sampai saat ini setelah pasar selesai direnovasi pun kondisinya tetap jauh tidak berbeda dari sebelum diadakan renovasi.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap pedagang kebanyakan mengatakan bahwa walaupun sudah ada peningkatan
jumlah pengunjung, tetapi peningkatan itu tidak terlalu signifikan.
commit to user
Tabel 4.25 Karakteristik Responden Menurut Hambatan Pengunjung Pasar Sepi
Hambatan Jumlah Persentase
Ada 54 77,14
Tidak Ada 16
22,86 Total 70
100
Sumber : Penelitian Lapangan 201
Dari 70 responden yang diwawancarai yang mengaku bahwa Pasar Windujenar masih sepi pengunjung sebesar 54 orang
responden atau sekitar 77,14, sedangkan sisanya sebesar 16 orang responden mengaku sudah ada peningkatan jumlah pengunjung
pasar. Hal ini merupakan temuan yang cukup mengejutkan, alasannya adalah dengan biaya renovasi pasar yang tidak kecil
seharusnya pasar ini dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi tetapi pada kenyataannya jauh berbeda. Pada saat wawancara
beberapa pedagang mengatakan penyebab sepinya pengunjung adalah kurang adanya bantuan promosi dari pihak Pemkot untuk
memperkenalkan Pasar Windujenar ke dunia luar. Padahal bila dilihat dari lebih jauh lagi, Pasar Windujenar dapat dikatakan
mempunyai potensi yang besar untuk dapat mengangkat sektor pariwisata di Kota Surakarta. Salah satu alternatif solusi yang bisa
dilakukan untuk mengurangi masalah ini adalah memperbaiki infrastuktur penunjang pasar, seperti tempat parkir dan kamar mandi.
Hal ini dikarenakan berdasarkan pemantauan di lapangan keadaan tempat parkir dan kamar mandi di Pasar Windujenar masih dalam
kondisi relatif kurang baik. Dengan membaiknya kondisi infrastuktur
commit to user
penunjang tersebut diharapkan tingkat ketertarikan pengunjung dapat lebih tinggi lagi.
b. Kurang adanya dukungan promosi dari Pemkot Surakarta