Permintaan Teori Permintaan dan Penawaran

commit to user pembangunan secara makro akan menghasilkan sistem ekonomi lain, yaitu sektor informal yang banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang. Fenomena dualisme ekonomi yang melahirkan sektor informal ini menunjukkan bukti adanya keterpisahan secara sistematis-empiris antara sektor formal dengan sektor informal dari sebuah sistem ekonomi nasional. Hal ini memberi legitimasi ekonomi dan politik bahwa perekonomian suatu negara mengalami stagnasi dengan tingkat pengangguran yang sangat tinggi dan ketimpangan sosial ekonomi yang cukup besar. Kegiatan sektor informal yang menonjol biasanya terjadi dikawasan yang sangat padat penduduknya, dimana pengangguran unemployment maupun pengangguran terselubung disquised unemployment merupakan masalah yang utama. Adanya jumlah tenaga kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja tersebut pada akhirnya akan tertampung dalam sektor informal, akan tetapi tertampungnya tenaga kerja dalam sektor informal masih dipandang sebagai penyelesaian sementara karena di dalam sektor informal sendiri terdapat persoalan yang sangat rumit.

4. Teori Permintaan dan Penawaran

a. Permintaan

Permintaan dalam ekonomi adalah kombinasi harga dan jumlah suatu barang yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga suatu periode tertentu. Permintaan suatu barang sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan harga barang tersebut. Apabila harga barang naik sedang pendapatan tidak berubah maka permintaan commit to user barang tersebut akan turun. Sebaliknya, jika harga barang turun, sedang pendapatan tidak berubah maka permintaan barang akan mengalami kenaikan atau bertambah Soekirno, 1985. Dalam analisis permintaan hanya ada satu faktor yang berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta yaitu harga produk, sedangkan faktor-faktor lain seperti selera, pendapatan dan faktor diluar itu dianggap sebagai ceteris paribus tidak berubah. Dengan demikian dapat diketahui hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga tersebut Sudarsono, 1983. Hukum permintaan menyatakan bahwa, bila harga suatu barang naik sedangkan faktor-faktor lain dianggap ceteris paribus maka jumlah barang yang diminta konsumen akan mengalami penurunan. Hukum tersebut membentuk suatu kurva seperti pada gambar 2.1, dimana sumbu horizontal menunjukkan jumlah barang yang diminta dan sumbu vertikal menunjukkan tingkat harga. Dari kurva tersebut terlihat bahwa pada tingkat harga tinggi P , jumlah barang yang diminta rendah Q , dan apabila pada tingkat harga yang lebih rendah P 1 , jumlah barang yang diminta akan meningkat Q 1 . P P P 1 Permintaan D Q Q 1 Q Gambar 2.1 Kurva Permintaan commit to user Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara variabel tidak bebas dan semua variabel yang dapat mempengaruhi besarnya variabel tidak bebas. Fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut Suparmoko, 1990: Qa = f P A, P B-Z , I, T, A, N Keterangan : Qa = Jumlah barang yang diminta P A = Harga barang A P B-Z = Harga barang lain I = Tingkat pendapatan konsumen T = Selera A = Pengeluaran perusahaan untuk advertensi N = Jumlah penduduk Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan menurut Faried Wijaya 1991 selain harga barang itu sendiri adalah : 1 Selera konsumen Perubahan selera konsumen yang lebih menyukai barang berarti akan lebih banyak barang yang diminta pada setiap tingkat harga. Jadi permintaan akan naik atau kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya berkurangnya selera konsumen akan barang tersebut menyebabkan permintaan turun yang berarti kurva permintaan bergeser ke kiri. commit to user 2 Banyaknya konsumen pembeli Bila volume pembelian oleh masing-masing konsumen adalah sama, maka kenaikan jumlah konsumen di pasar akan menyebabkan kenaikan permintaan, sehingga kurvanya bergeser ke kanan. Penurunan jumlah atau banyaknya konsumen akan menyebabkan penurunan permintaan. 3 Pendapatan konsumen Pengaruh perubahan pendapatan terhadap permintaan barang mempunyai dua kemungkinan. Pada umumnya pengaruh pendapatan terhadap permintaan adalah positif dalam arti bahwa kenaikan pendapatan akan menaikkan permintaan. Hal ini terjadi apabila barang tersebut merupakan barang superior atau normal. Akan tetapi pada jenis barang inferior, maka kenaikkan pendapatan justru menurunkan permintaan. 4 Harga barang-barang lain yang bersangkutan Barang-barang lain yang bersangkutan biasanya merupakan barang subsitusi atau barang komplementer. Kenaikan harga barang subsitusi akan membuat harga barang tersebut turun secara relatif meskipun pada kenyataannya harganya tetap. Permintaan suatu barang akan naik apabila harga barang penggantinya turun. Hal ini karena harga barang tersebut terlihat lebih murah dibandingkan dengan harga barang penggantinya. Kenaikan harga barang pelengkap suatu barang tertentu akan commit to user menyebabkan permintaan akan barang tersebut turun, dan sebaliknya. 5 Ekspektasi Ekspektasi para konsumen terhadap harga-harga juga akan mempengaruhi permintaan suatu barang. Apabila harga suatu barang diperkirakan mengalami kenaikan di masa yang akan depan maka tingkat permintaan terhadap barang tersebut secara otomatis akan mengalami kenaikan. Hal ini dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh harga yang lebih rendah. Sebaliknya, apabila masyarakat memperkirakan harga suatu barang turun di masa yang akan datang maka tingkat permintaan barang tersebut akan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena masyarakat lebih menunda membeli atau menggunakan agar uang yang dia keluarkan tidak setinggi harga barang tersebut pada saat ini. Hal ini juga akan terjadi apabila masyarakat memperkirakan pendapatannya akan turun pada masa yang akan datang.

b. Penawaran