2. Pelajar dan ilmuan, yaitu senantiasa terus-menerus menuntut ilmu pengetahuan. Dengan berbagai cara setiap saat guru senantiasa belajar
untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid disekolah dalam
pendidikan anaknya. Sekolah meupakan lembaga pendidikan sesudah keluaga, sehingga dalam arti luas sekolah merupakan keluarga, guru
berperan sebagai orang tua dari siswa-siswanya. 4. Pencari teladan, yaitu yang senantiasa mencarikan teladan yang baik
untuk siswa bukan untuk seluruh masyarakat, guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku.
5. Pencari keamanan, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa. Guru menjadi tempat berlindung bagi siswa-siswa untuk
mempeoleh rasa aman dan puas didalamnya.
d. Peran guru secara psikologis
Peran guru secara psikologis, guru dipandang sebagai berikut. 1. Ahli psikologi pendidikan, yaitu petugas psikologi dalam pendidikan
yang melaksankan tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi. 2. Seniman dalam hubungan antar manusia, yaitu orang yang mampu
membuat hubungan antar manusia untuk tujuan tertentu, dengan menggunakan teknik tertentu, khususnya dalam kegiatan pendidikan.
3. Pembentukan kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan.
4. Catalytic agent, yaitu orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan. Sering pula peran ini disebut sebagai
innovator. 5. Petugas kesehatan mental yang bertanggung jawab terhadap
pembinaan kesehatan mental khususnya kesehatan mental siswa.
45
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa peran guru diatas apabila dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan
komitmen maka akan memajukan sekolah dengan keprofesionalanya dalam mendidik anak.
Uzer membagi guru kedalam tiga tugas yang bekaitan dengan pofesi, kemanusiaan, dan kemasyaakatan.
a. Profesi, meliputi:
1. Mendidik, berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. 2. Mengajar, yaitu meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. 3. Melatih, mengembangkan keterampilan dan penerapanya.
b. Kemanusiaan, meliputi:
1. Sebagai orangtua kedua bagi siswanya 2. Menaik simpati dan perhatian siswa dari semua lapisan masyarakat.
3. Memotivasi siswa dan mentransformasikan diri kepada siswa.
45
Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet.IX, 1995 h.9-13
c. Kemasyarakatan
1 Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga Negara
Indonesia yang bemoral pancasila 2
Mencerdaskan bangsa Indonesia.
46
Bila kita cermati tugas-tugas diatas, tugas guru begitu berartinya bagi seluruh kehidupan manusia, yakni dengan melihat tugas-tugasnya dari mulai
lingkungan yang terkecil yaitu bagi dirinya, kemudian antar manusia, bahkan sampai tugasnya bagi bangsa dan Negara.
Sedangkan tanggung jawab seorang guru buhkan hanya dilihat dari peran dan tugasnya saja, akan tetapi juga dalam kewajibanya sebagai tenaga
pendidik, dimana undang-undang republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan
bekewajiban menyebutkan: a.
Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
b. Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
pendidikan. c.
Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
47
46
Ibid,h. 6-7
Dengan memperhatikan tugas, peran, serta kewajiban guru, begitu kompleks beban dan tanggung jawab guru, apabila serangkaian peran tugas
dan kewajiban tersebut dilaksanakan dengan baik, maka proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
D. Stategi Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Kineja Guru
Upaya meningkatan kinerja Guru oleh kepala sekolah harus dilaksanakan dengan stategi yang matang. Mudrajad Kuncoro mengemukakan
bahwa strategi adalah” sejumlah keputusan dan aksi yang ditunjukan untuk mencapai tujuan goal dalam menyesuaikan sumber daya organisasi dengan
peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industrinya”
48
sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia strategi adalah “Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”.
49
Dari kedua definisi tersebut dapat diketahui bahwa strategi merupakan sebuah langkah dalam mencapai kesuksesan organisasi, hal ini untuk
mencapai suatu target atau sasaran yang telah ditetapkan melalui proses penganalisaan terhadap lingkungan. Menurut pengertian diatas kepala sekolah
harus memiliki pilihan-pilihan keputusan tentang cara terbaik untuk
47
Undang-undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagi Proyek Penilaian Hasil Belajar Tahap Akhir
Nasional, 2003hal.18-19
48
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta:Erlangga,2006h.12
49
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta:BalaiPustaka,2002cet,4,h.1092