5 Dokumen dan pengikatan jaminan utama dan tambahan.
6 Plafond dan baki debet fasilitas kredit serta mutasinya.
7 Jenis dan jangka waktu kredit.
8 Mutu kredit yang tergambar dalam kolektibilitasnya.
b. On Site Monitoring yaitu pemantauan kredit itu langsung ke lapangan lokasi usaha debitur, baik sebagian atau menyeluruh, maupun khusus
atau kasus tertentu untuk membuktikan pelaksanaan kebijaksanaan kredit bank atau secara menyeluruh apakah ada deviasi yang terjadi atas term of
lending yang disepakati. Dalam pemantauan kredit langsung ke lapangan ini untuk mengetahui apakah terjadi ketidak sesuaian antara laporan-
laporan dan kondisi phisik dari kegiatan usaha nasabah. Jadi kegiatan menurut administrasi harus sesuai dengan phisiknya kegiatan usaha
nasabah tersebut. c. Exception Monitoring yaitu pemantauan kredit dengan memberikan
tekanan kepada hal-hal yang kurang berjalan baik dan hal-hal yang telah
berjalan sesuai dengan term of lending, dikurangi intensitas.
5.8. Dampak Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah akan berdampak negatif baik secara mikro bank pemberi kredit dan debitur maupun secara makro sistem perbankan maupun
perekonomian negara. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkreditan adalah pihak bank, debitur maupun pemerintah. Sebagaimana diungkapkan
As.Mahmoedin 2002 bahwa kredit bermasalah dapat berdampak kepada beberapa pihak, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Bagi Bank yang bersangkutan
Yaitu mengancam likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, bonafiditas, tingkat kesehatan, serta modal bank.
2. Bagi bankir dan dan karyawan bank.
Kredit bermasalah memberikan dampak negatif yang cukup besar terhadap bankir dan karyawan bank, antara lain mental, karier, pendapatan, bonus,
moral, waktu dan tenaga. 3.
Bagi pemilik saham bank yangbersangkutan Yaitu menyebabkan perolehan deviden yang kecil, menjatuhkan nilai
saham, serta mempengaruhi modal pemilik saham.
4. Bagi nasabah itu sendiri.
Yaitu usaha menyebabkan kerugian, merusak citra dan nama baik, harus mengeluarkan biaya tambahan, hilangnya kepercayaan pihak luar dan relasi
bisnis serta hilangnya peluang yang seharusnya diperoleh. 5.
Nasabah peminjam lainnya. Adanya kredit bermasalah menyebabkan bank tidak dapat memberikan
kredit kepada nasabah lainnya. 6.
Nasabah pemilik dana atau penabung. Menyebabkan hilangnya kepercayaan kepada bank bersangkutan sehingga
para pemilik dana ingin menarik dananya kembali. 7.
Sistem perbankan dan perekonomian negara. Merusak kredibilitas bank nasional dimata internasional, menghambat
kelancaran perkembangan ekonomi, dan kesinambungan usaha bank.
Universitas Sumatera Utara
8. Pemerintah selaku otoritas moneter
Yaitu dapat menghambat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan, khususnya dibidang moneter, dapat menyebabkan rush
dan menggoncang perekonomian bangsa, merusak tatanan sosial ekonomi, kurangnya pemasukan pajak, serta mengganggu perluasan kesempatan
kerja.
5.9. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Kredit Bermasalah