2.8. Upaya Penyelamatan Kredit Bermasalah
Kriteria debitur yang dapat dilakukan penyelamatan : 1.
Penyelamatan kredit restrukturisasi hanya akan dilakukan terhadap debitur yang masih memiliki prospek usaha yang baik dan telah atau diperkirakan
akan mengalami kesulitan pembayaran pokok atau bunga kredit. 2.
Manajemen beritikad baik, 3.
Menunjukkan sikap kooperatif. 4.
Kualitas kredit berada digolongan : -
Dalam perhatian khusus special mention -
Kurang Lancar Sub Standard -
Diragukan Doubtful Dalam melihat prospek usaha, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan
yaitu : 1.
Kemampuan usaha untuk menghasilkan positive cash flow 2.
Penyerapan tenaga kerja dan menghasilkan multiplier effect 3.
Peluang untuk mengingkatkan efisiensi dan daya saing. Sedangkan dalam menilai itikad baik, aspek yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Kemampuan untuk memulai dan secara aktif melakukan negosiasi dengan
pihak kreditur Bank 2.
Full disclosure prinsip pengungkapan lengkap 3.
Kemampuan untuk menanggung sebagian kerugian Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56, pasal 3, Tahun 2002
tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah, bahwa Perorangan
Universitas Sumatera Utara
atau badan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut :
a. Bersedia bekerja sama kooperatif dan mempunyai itikad baik untuk
menyelesaikan utang. b.
Masih memiliki prospek usaha yang baik akan tetapi mengalami kesulitan pembayaran utang pokok dan atau bunga kredit.
c. Kredit yang diperoleh telah diproses sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan kebijakan serta prosedur perkreditan pada bank dan
d. Tidak termasuk perusahaan yang merupakan anak perusahaan besar atau grup
usaha besar.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual merupakan pola berpikir secara sistematik. Kerangka berpikir ini akan membantu dalam menyusun alur pikir yang mengarah kepada
pembuatan kesimpulan. Konsep pemikiran yang dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan
penelitian dalam geladi karya ini adalah bahwa untuk meminimalkan risiko atas kredit yang diberikan harus mempertimbangkan beberapa aspek untuk selanjutnya
akan dianalisis faktor-faktor penyebab terjadinya suatu masalah dengan cara melakukan indetifikasi lebih dahulu mana yang menjadi penyebab dan akibatnya.
Alat yang digunakan adalah Fishbone Diagram atau disebut juga cause and effect diagram yakni sebuah alat yang menampilkan cara sistematis dengan
melihat efek dan sebab-sebabnya yang membuat atau berkontribusi pada efek tersebut. Diagram Fishbone dari Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer
dan dipakai di seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab masalah. Alasannya sederhana Fishbone diagram tergolong praktis, dan memandu
untuk terus berpikir menemukan penyebab utama suatu permasalahan. Fishbone diagran merupakan alat untuk membantu dalam mengkategorikan
dari banyaknya potensi penyebab masalah dalam cara yang tertib dan dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah. Diagram sebab akibat digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor penyebab kredit bermasalah. Fishbone diagram dapat membantu mengeksplorasi secara lebih menyeluruh dari masalah-masalah dan
dibelakang masalah yang akan mengarah pada solusi yang lebih kuat. Cara pembuatan Fishbone diagram adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara