Kualitas Kredit. Sistem Manajemen Kredit

perlu diperhatikan keadaan konjuntur ekonomi. Kondisi ekonomi yang kondusif akan mendorong kelancaran usaha debitur dan sebaliknya.

2.2.3. Kualitas Kredit.

Kualitas kredit bank umum didasarkan pada kolektibilitas atau ketepatan pembayaran kembali angsuran pokok dan bunga serta kemampuan peminjam dari keadaan usahanya. Dengan dasar tersebut maka kualittas kredit dapat ditetapkan berdasarkan klasifikasi kolektibilitasnya. Kolektibilitas atau Kualitas kredit menurut SK DIR BI No. 30267KepDIR1998 adalah Taswan, 2010 1. Lancar pass, Apabila memenuhi criteria : a. Pembayaran angsuran pokok dan atau bunga tepat waktu, dan b. Memiliki mutasi yang aktif, atau c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai cash collateral 2. Dalam Perhatian Khusus special mention, apabila memnuhi kriteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang belum melampaui 90 hari atau b. Kadang kadang terjadi cerukan atau c. Mutasi rekening masih relatif aktif atau d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan atau e. Didukung oleh pinjaman baru 3. Kurang lancar substandard, apabila memenuhi kriteria ; a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari atau, b. Sering terjadi cerukan atau, c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah ; atau Universitas Sumatera Utara d. Terdapat pelanggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari, atau terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur, atau e. Dokumentasi pinjaman yang lemah 4. Diragukan doubtful, apabila memenuhi kriteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari atau, b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen, atau c. Terjadi wan prestasi lebih dari 180 hari, atau d. Terjadi kapitalisasi bunga, atau e. Dokumentasi hokum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan. 5. Macet loss, apabila memenuhi krediteria : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari atau, b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, atau c. Dari segi hokum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan dengan nilai yang wajar. Apabila dikaitkan dengan kolektibilitasnya, maka yang digolongkan kredit bermasalah adalah kredit yang memiliki kolektibilitas kurang lancar substandard, diragukan doubtful, dan macet loss Kecenderungan kerugian yang timbul dari kredit yang disalurkan bank pada dasarnya disebabkan antara lain karena minimnya analisis atas kondisi usaha yang dilakukan petugas bank pada saat terjadi perubahan siklus usaha, dan kurangnya perhatian dan monitoring bank setelah kredit diberikan. Dengan Universitas Sumatera Utara demikian sebagian besar masalah sesungguhnya dari penyaluran kredit adalah masalah deteksi dini. Bagaimana suatu kredit yang mulai mengalami masalah dapat segera diketahui sehingga masih ada waktu untuk melakukan tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap kerugian bank. Dengan melaksanakan deteksi dini tersebut akan dapat dilindungi kerugian atau risiko yang tidak seharusnya terjadi. Deteksi dini atas risiko kredit yang mungkin terjadi, merupakan penerapan prinsip early warning system dalam monitoring.

2.3. Azas-Azas atau Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum pemberian kredit disetujui oleh suatu bank, maka harus dilakukan terlebih dahulu dianalisa dan dilakukan penilaian terhadap permohonan kredit tersebut. Penilaian terhadap permohonan kredit tersebut dimaksudkan untuk meletakkan kepercayaan dan untuk menghindari kredit bermasalah dikemudian hari bila kredit ternyata disetujui untuk diberikan. Setiap pemberian kredit diperlukan adanya pertimbangan serta kehati- hatian agar kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam kredit benar-benar terwujud sehingga kredit yang diberikan dapat mengenai sasarannya dan terjaminnya pengembalian kredit tersebut tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian. Tidak kembalinya kredit yang telah diberikan oleh bank secara langsung akan mengamcam kelangsungan hidup bank itu sendiri, hal tersebut karena pendapatan bank yang utama masih berasal dari bunga yang dikenakan terhadap fasilitas kredit yang diberikan. Karena penghasilan bunga dari kredit yang disalurkan merupakan tulang punggung dari pendapatan bank serta untuk terjaminnya kelacaran pengembalian pokoknya, maka sudah sewajarnya proses Universitas Sumatera Utara