63 dikembangkan berdasarkan materi ajar mata pelajaran dasar-dasar otomotif
DDO, dimana kisi-kisi dari instrumen ini adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar Siswa
Kompetensi dasar Indikator
Nomor soal Jumlah
soal Menjelaskan
konsep motor bakar a. Menjelaskan
pengertian motor
bakar b. Menjelaskan
konstruksi motor
bakar c. Memahami
konstruksi motor
bakar 3,6,8,16,19,20,
33 5,6,17,
28,30,39 1,2,4,29,32,37
7 6
6 Mengidentifikasi
motor bakar a. Mengidentifikasi
komponen utama
motor bakar b. Mengidentifikasi
fungsi komponen utama motor bakar
7,9,11,13,14,1 5,18,21,2223,
24,25,26,31,3 436,38,40
10,12,27,35 18
4
Pada kelas Eksperimen pembelajaran dilakukan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif, sedangakan kelas kontrol menggunakan
seperti pada umumnya dilaksanakan atau digunakan. Pada proses pembelajarannya, kedua kelas menggunakan metode ceramah dengan variasi
diskusi dan tanya jawab.
H. Uji Instrumen
1. Validitas Tes Validitas untuk instrumen tes hasil belajar ini dilakukan dengan
mempertimbangkan pendapat dari ahli experts judgment, dimana uji coba dilakukan dengan uji coba terpakai artinya setelah dihitung indeks
kesukaran dan daya pembedanya yang tidak memenuhi kriteria tidak
64 Keterangan:
P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu
dengan betul JS= jumlah seluruh siswa peseta tes
diikutkan dalam analisis. Berikut merupakan rumus dan klasifikasi dari tingkat kesukaran dan daya pembeda serta hasil uji validitas:
a. Indeks Kesukaran Indeks kesukaran difficulty index adalah bilangan yang
menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal Suharsimi Arikunto, 2007: 212. Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 sampai dengan 1,0,
dimana soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu
mudah. Berikut merupakan rumus untuk mencari indeks kesukaran Suharsimi Arikunto, 1997: 212:
Klasifikasi dari indeks kesukaran suatu soal menurut Suharsimi Arikunto 1997: 214 dipaparkan pada tabel di bawah. Dimana kriteria
soal yang baik menurut Suharsimi Arikunto 1997: 212 adalah soal yang memiliki indeks kesukaran sedang 0,30-0,70. Jadi pada
penelitian ini karena menggunakan uji coba terpakai maka soal yang akan dianalisis hanya soal yang memiliki indeks kesukaran sedang
0,30-0,70.
65 Tabel 3. Klasifikasi dari indeks kesukaran
No. Indeks Kesukaran
Keterangan
1 0,0 – 0,30
Sukar 2
0,30 – 0,70 Sedang
3 0,70 – 1,0
Mudah
b. Daya Pembeda Menurut Suharsimi Arikunto 1997: 215, daya pembeda soal
adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
berkemampuan tinggi
dengan siswa
yang bodoh
berkemampuan rendah. Berikut merupakan rumus untuk menghitung daya pembeda Suharsimi Arikunto, 1997: 218:
Keterangan: J = Jumlah peserta tes
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas 27 skor teratas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah 27 skor terbawah B
A
= banyaknya peserta kelompok kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar.
B
B
= banyaknya peserta kelompok kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar.
Klasifikasi dari daya pembeda suatu soal menurut Suharsimi Arikunto 1997: 223 dipaparkan pada tabel di bawah. Dimana pada